#PejuangCPNS2018 : Pelaksanaan Tes SKD CPNS 2018
Tes SKD CPNS 2018 sudah usai ya dan kurang dari 10% secara nasional yang lulus dari passing grade (PG) yang sudah ditetapkan. Aku termasuk dalam 90% yang tidak lulus karena tidak memenuhi nilai PG.
via asn.bantulkab.go.id |
Seperti kebanyakan orang, aku gagal di TKP (Tes Karakteristik Pribadi), pun secara kumulatif total nilaiku rendah, lebih rendah dibanding saat Tes CAT masuk ke rumah sakit, tempat kerjaku saat ini. Sedih sih tapi mungkin memang belum rejeki. Aku juga merasa perjuanganku tak seberapa, jadi tak begitu down saat aku harus gagal.
Aku mendapat jadwal di tanggal 8 November sesi I jam 06.30 WIB. Sesampainya di lokasi tes, para peserta sudah berdatangan. Sekitar pukul 07.00 WIB panitia mulai memandu jalannya tes.
Panitia memberikan perhatian khusus bagi ibu hamil dan peserta yang sakit. Bangku paling depan dikhususkan bagi mereka agar tidak antri registrasi terlalu lama.
Prosedur pelaksanaan tes TKD
1. Mengisi daftar hadir / absensi rangkap dua.
2. Pengesahan kartu tanda peserta dengan menunjukkan kartu tanda peserta yang sudah diunduh dari web dan KTP. Selanjutnya tangan peserta akan dicap tanda registrasi.
3. Pembagian PIN peserta yang digunakan sebagai password aplikasi CAT.
4. Penitipan tas/barang bawaan.
5. Menunggu registrasi semua peserta.
Disini disediakan dispenser dan gelas plastik bagi peserta yang ingin minum. Dan lagi-lagi, ibu hamil diberikan prioritas untuk duduk di bangku depan, selanjutnya peserta wanita, dan yang paling belakang diisi peserta pria.
Para peserta diberi kesempatan untuk pergi ke toilet dan juga bagi para peserta yang disakunya masih ada barang-barang seperti kunci, uang, harap dititipkan ke panitia. Pokoknya yang kita bawa/pegang hanyalah kartu ujian, KTP, dan kartu penitipan barang.
6. Cek fisik / badan sebelum memasuki ruangan.
7. Mengerjakan soal ujian.
Begitu 'Mulai Ujian' aku langsung menuju soal TKP karena begitulah strategi dari orang-orang yang sudah mengikuti soal ujian sebelumnya. Diusahakan sekali baca soal, langsung jawab.
Begitu selesai, menuju TWK di soal nomor 1. Soalnya mirip dengan soal PPKn saat sekolah dulu. Seingatku tak ada soal pasal atau UUD yang keluar. Sejarah pun hanya keluar satu soal. Selebihnya pengaplikasian Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sejujurnya aku lemah dengan soal model begini, ketika jawaban yang satu dengan yang lain mirip-mirip. Mending sekalian aja keluar pasal maupun Tap MPR, agar kelihatan benar siapa yang belajar dan siapa yang tidak.
Lanjut ke soal TIU, lagi-lagi aku merasa lemah karena kebanyakan soal mengandalkan logika, bukan hitungan. Apalagi model soal gambar macam psikotes, agak susah karena mencocokkan gambar tapi harus scroll mouse ke atas ke bawah.
Pada intinya, semua soal tak susah, hanya aku lemah dalam mengerjakannya. Buktinya ada banyak yang mendapatkan nilai tinggi (meski tak lolos PG), sementara aku harus puas di angka 328 secara kumulatif.
Lagi-lagi, aku hanya bisa berpikir positif bahwa CPNS tahun ini belum jadi rejekiku. Meski ada isu akan ada perangkingan bagi peserta yang tidak memenuhi PG, aku tidak terlalu berharap. Dengan nilai 328 aku tidak percaya diri bisa masuk 6 besar dari 299 orang yang mendaftar. Allahu 'alam.
Cerita #PejuangCPNS2018 rasanya harus ku sudahi sampai disini karena suamiku bernasib sama denganku. Hoho. Tak apa, rejeki sudah ada yang mengatur, tetap berusaha dan berdoa!
Bye!
Tak kira daftar di Purworejo, mbak. Hehehe.
ReplyDeleteTKP memang menjadi momok tahun ini. Tapi nilai total e lumayan sih, daripada nilau ku yang bahkan nggak menyentuh angka 300 *sedih banget ini* Formasiku juga cuma diambil 2, tapi yang daftar pas tak lihat di website kemarin 60 orang.
Yang di Purworejo, kualifikasi pendidikannya gak sesuai, jadi geser dikit deh ke jogja. Hehe.
DeleteKita coba tahun depan, klo ada. Hoho