Purworejo-ku #Indahnya pantaiku
Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedua.
Sebagian besar dari kita pasti pernah ke pantai. Pantai
manakah yang kau suka? Tentu kau memiliki kriteria tertentu untuk menilai
apakah pantai yang sudah atau yang ingin kau kunjungi begitu menarik, entah
karena pasirnya yang lembut, ombaknya yang menawan, atau mungkin tempatnya yang
bersih. Apapun itu, menurutku Pantai Jati Malang memiliki daya tarik
tersendiri.Jati Malang-ku |
Pantai Jati Malang terletak di Kabupaten Purworejo, lebih
tepatnya di Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi. Obyek wisata ini berjarak
+18km dari pusat kota.
Pantai Jati Malang sungguh terkenal, walau hanya terbatas
di kawasan Purworejo dan sekitarnya. Untuk pergi ke pantai ini bisa menggunakan
mobil pribadi, motor, atau kalau mau naik kendaraan umum bisa menggunakan
angkot kuning berangka 20. Kau harus bersabar menunggu angkot yang satu ini
karena bisa jadi kau harus menunggu 30 menit hingga satu jam.
Beberapa waktu yang lalu sempat diberitakan bahwa akses
menuju pantai Jati Malang rusak parah, khususnya jalur yang melewati Desa
Guyangan. Rusaknya memang tak kira-kira. Banyak lubang sana sini sehingga rawan
terjadi kecelakaan. Akan tetapi, terakhir aku kesana, Maret lalu, jalan itu
sekarang sudah mulus. Akhirnya setelah sekian lama jalan itu dibiarkan menganga
kini begitu lancar tuk dilalui.
Kau tahu, jika kau memilih jalur yang melewati Desa Guyangan
maka bersiaplah untuk menikmati pemandangan sawah yang indah karena sepanjang jalan kau
hanya akan menemukan pematang sawah. Tak ada rumah di bahu kanan maupun kiri
jalan. Sekelilingmu hanyalah sawah. Apa yang ditanam di sawah? Ada padi, melon,
semangka, mentimun, tergantung musim. Jika musim semangka atau melon tiba, maka
kau akan temukan banyak penjual semangka dan melon di kanan kiri jalan. Buah-buah
itu hasil panen dari sawah-sawah para petani setempat.
Tak lama kemudian kau akan melewati Jalan Daendeles, jalan
alternatif yang menghubungkan Purworejo – Kebumen. Jalan ini biasa digunakan oleh bus jurusan Jogja – Cilacap. Sepanjang jalan tidak akan kau temukan lampu
lalulintas sehingga kau bebas melaju sepuasnya. Kondisi Jalan Daendeles saat ini
masih aman terkendali.
Perempatan Jalan Daendeles |
Lanjut ke perjalanan kita ke Pantai Jati Malang. Dari
perempatan Jalan Daendeles kita menuju ke arah selatan karena 1 km lagi kita akan menjumpai
pantai indah Jati Malang.
Pantai Jati Malang berbeda dengan pantai yang lainnya.
Pantai ini terletak di kawasan selatan Pulau Jawa dan berhadapan langsung
dengan Samudera Hindia sehingga jangan heran jika deburan ombaknya begitu
besar. Kau perlu berhati-hati jika mandi di pantai ini karena bisa-bisa kau tak
bisa kembali ke daratan karena ditarik oleh Nyi Roro Kidul. :p
Daripada mandi, mending main pasir :) |
Aku senang berwisata ke pantai Jati Malang, khususnya di pagi hari.
Bahkan karena rumahku tak begitu jauh dari pantai, biasanya sehabis subuh aku langsung
pergi ke pantai. Kenapa? Karena udaranya begitu segar dan satu hal yang pasti;
tak perlu bayar tiket masuk karena para penjaga loketnya belum bersiap siaga.
Selain itu, hal yang menarik jika kau ke pantai Jati Malang
di dini hari kau akan dapati pemandangan yang belum tentu bisa kau dapatkan di
pantai lain. Pemandangan sunrise atau matahari terbit tentu bisa kau dapati.
Tapi jangan berharap terlalu banyak akan keindahannya karena kau pasti bisa
bayangkan bagaimana sunrise dan sunset di pantai selatan. Lantas apa hal yang
menarik itu?
Pernahkah kau melihat para nelayan pergi berlayar mencari
ikan? Jika belum maka datanglah ke Pantai Jati Malang di pagi hari. Saat
matahari mulai keluar dari peraduan, di saat itu pula para nelayan di Jati
Malang mulai siap bekerja. Mereka berkelompok-kelompok sesuai dengan kapal yang
akan ditungganginya. Bahu membahu mereka mendorong kapal (atau lebih tepat
disebut perahu) menuju ke perairan Laut Selatan. Disitulah kau akan melihat
bagaimana jerih payah para nelayan. Bagaimana tidak, ombak Pantai Jati Malang
yang besar selalu mengembalikan perahu nelayan ke daratan. Berulang-ulang kali.
Para nelayan itu harus melawan ombak-ombak ganas itu. Mencoba melawan, kembali
ke daratan. Sekali lagi melawan, kembali lagi ke daratan. Paling cepat dalam 30
menit mereka sudah bisa menakhlukkan ombak Jati Malang.
Perahu yang digunakan nelayan |
Kini Pantai Jati Malang sudah jauh lebih berkembang.
Sebelumnya Pantai ini terlihat kotor dan kumuh. Namun, semakin banyak
pengunjung, semakin cemerlang pula Pantai Jati Malang ini. Ada banyak rumah
makan yang menyajikan makanan hasil laut; ada kepiting, cumi, udang, dan
berbagai jenis ikan. Ada pula tempat yang menjual ikan segar mentah yang dapat
kita beli dan diolah dirumah.
Selain itu ada gazebo yang bisa kita gunakan untuk tempat
berteduh sambil menikmati suara deburan ombak yang bergemuruh. Para penjual
jajanan dan es pun tersebar di pinggiran pantai. Dan ada wahana seru buat
adik-adik kita yang akan sangat bahaya jika mereka mandi di pantai yaitu kolam air.
Kolam air |
Sungguh indah Pantai Jati Malang. Rasanya kalian perlu
mengunjunginya :D
#8MIngguNgeblog
#8MIngguNgeblog
Ooh namanya Pantai Jati Malang ya padahal letaknya di Purworejo. Sama mbak, makassar juga kota pantai :)
ReplyDeletesenangnyamain di pantai :D
ReplyDeletesaya pernah kapok main ke Parangtritis, jadi item gara2 lupa pakai sunblock. hihi
maen di pantai emang bikin item, tapi menyenangkaann :)
ReplyDelete