Jangan Panggil Aku Kitty
Jangan Panggil Aku Kitty,
Sebuah judul yang menarik, mengingat namaku Meo^^nk, sepenggal kata yang memiliki makna serupa dengan Kitty. Seingatku nama Meo^^nk ku peroleh dari teman SMA ku, berawal dari nama panggilanku
Mia, berganti menjadi Miaw, berubah menjadi Meow (Meong), dan muncullah nama Meo^^nk
(walau tak semua temanku memanggil demikian).
Tak menjadi masalah ketika teman-temanku memanggilku Meo^^nk. Suatu nama yang unik. Mendengarnya aku bagaikan kucing imut menggemaskan. Bagaimana dengan Kitty?
Kitty, dalam benakku, ia seekor kucing mungil yang menawan. Jika dia seorang manusia, maka dia adalah seorang gadis yang cantik jelita. Siapa pun pasti tak akan berpaling darinya. Akan tetapi bagaimana dengan Kitty yang satu ini? Mengapa dia tak ingin dipanggil Kitty?
Aku diberi nama Kitty oleh Mbak Dinik. Kukira itu nama kucing kecil yang imut dan cocok ketika aku kecil. Tapi kini aku sudah dewasa dan tidak lucu lagi di mata manusia.
Mendengar sepenggal kisahnya, sepertinya aku bisa merasakan apa yang ia rasakan. Kesedihan ketika orang-orang di sekililing kita, yang dulu begitu dekat dan menyayangi kita, kini perlahan mulai pergi, tak memerdulikan kita.
Benarkah demikian cerita dari novel yang berjudul "Jangan Panggil Aku Kitty" ini? Yuk, simak sinopsisnya.
“Sekarang, aku bukan milik siapa-siapa. Kuhirup udara
kebebasan, begitu segar aromanya. Kapan aku harus pergi, berdiam diri, makan,
bercengkerama, bercanda, atau bertualang.”
***
Kitty memutuskan pergi dari rumah Mbak Dinik setelah melihat seekor kucing ras yang menggantikannya. Tekadnya sudah bulat untuk hidup liar dan bertualang. Ia pun mengganti namanya menjadi Hitam, seperti warna bulunya. Karena menurut dia, nama Kitty hanya pantas untuk kucing kecil nan imut.
Kehidupan liar yang keras membuat Hitam harus bersitegang dengan kucing lain untuk berebut makanan dan daerah kekuasaan. Hingga akhirnya, ia berteman dengan empat ekor kucing penghuni Pasar Nongko. Sayangnya, Pasar Nongko akan direnovasi, sehingga para tikus mulai pergi. Hitam dan teman-temannya kesulitan berburu tikus.
Bagaimana petualangan Hitam selengkapnya? Mampukah ia bertahan dalam kerasnya kehidupan liar?
***
Kitty memutuskan pergi dari rumah Mbak Dinik setelah melihat seekor kucing ras yang menggantikannya. Tekadnya sudah bulat untuk hidup liar dan bertualang. Ia pun mengganti namanya menjadi Hitam, seperti warna bulunya. Karena menurut dia, nama Kitty hanya pantas untuk kucing kecil nan imut.
Kehidupan liar yang keras membuat Hitam harus bersitegang dengan kucing lain untuk berebut makanan dan daerah kekuasaan. Hingga akhirnya, ia berteman dengan empat ekor kucing penghuni Pasar Nongko. Sayangnya, Pasar Nongko akan direnovasi, sehingga para tikus mulai pergi. Hitam dan teman-temannya kesulitan berburu tikus.
Bagaimana petualangan Hitam selengkapnya? Mampukah ia bertahan dalam kerasnya kehidupan liar?
Petualangan kucing memang terdengar mengesankan dan lagi-lagi aku teringat anime NyanKoi yang juga menceritakan tentang perjalanan kucing. Menonton anime tersebut rasanya aku bisa merasakan permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi kucing.
Kucing-kucing dalam Nyankoi. Bagaimana kucing-kucing yang ada dalam kisah Kitty? |
Kucing 'NyanKoi' yang punya masalah tidak bisa menangkap burung dan dianggap tidak gentle. Masalah apa yang dihadapi Kitty dalam petualangannya? |
Bagaimana dengan kisah Kitty? Seperti apakah perjalanan Kitty setelah pergi dari rumah Mbak Dinik? Rasanya aku ingin mengikuti setiap jejak perjalanan Kitty.
Mungkinkah Kitty dalam dunia nyata seperti ini? |
Kitty dalam anime?? |
“Tulisan ini diikutsertakan dalam kuis berhadiah novel karya Samsaimo Paramina di fans page Arga Litha”
waaahhh suka meong-nya beneran yaa ^^
ReplyDeletedari kmrn2 saya tunggu looh postingan tentang meong :) Akhirnya ...
Ditunggu pengumumannya ya ^^
terima kasih
iya mba, kebetulan momennya pas :D
ReplyDelete