Kapan Bayi Siap Pakai Popok Sekali Pakai (Pospak)?
Awal jadi ibu baru, aku suka bertanya-tanya; umur berapa ya bayi pakai pospak di kesehariannya?
Sebenarnya bisa-bisa saja dipakaikan sejak bayi lahir. Toh ada ukuran newborn yang modelnya perekat sehingga mudah dipakai dan diganti. Akan tetapi, ada beberapa pertimbangan yang membuat ku tidak memakaikan pospak sejak bayi lahir;
1. Kurang nyaman dan Khawatir Ruam Popok
Kulit bayi masih sangat sensitif. Penggunaan pospak dikhawatirkan akan menyebabkan ruam popok pada bayi. Si ibu merasa tenang melihat bayi tidak gelisah saat BAK dan BAB hingga kadang terlena, lupa mengganti pospak secara berkala. Padahal terpapar urine dan poop terlalu lama tidak baik, apalagi bagi newborn yang mana antibodinya belum terlalu kuat untuk melawan kuman yang ada pada pospak yang sudah penuh. Lagipula, rasanya bayi juga merasa kurang nyaman saat dipakaikan pospak karena terlalu rapat dan lembab.
2. Boros
Bayi newborn itu dalam sehari bisa BAB lebih dari 5 kali. Kalaupun tidak BAB, pasti akan keluar ampas setelah BAK. Jika setiap keluar ampas poop, pospak harus diganti, bayangkan saja berapa pospak dalam sehari. Banyak, euy.
Poin nomor 2 merupakan alasan terkuat mengapa aku tak memakaikan pospak sejak anakku lahir. Nggak sanggup belinya. Mending repot ganti popok dan cucian jadi lebih banyak. Butuh effort juga untuk membersihkan poop di popok kain. Tapi tak mengapa, dibandingkan sehari pakai pospak minimal 5kali, kan nggak sayang lingkungan.
Hingga umur dua bulan, aku masih setia pakai popok kain untuk bayiku, meningkat jadi celana pop deng. Popok bayi sudah mulai kekecilan. Saat aku harus kembali bekerja, aku rela bangun lebih pagi untuk membersihkan kotoran di celana anakku. Hingga hari itu tiba.
.
.
Tanggal 12 Juni pagi aku mencuci baju anakku(2m20d). Aku merasa ada yang aneh. Kok tumben celana yang terkena poop hanya sedikit. Biasanya hampir di setiap celana, ada kuning-kuningnya. Ini enggak. Pekerjaanku soal cuci-mencuci ini jadi lebih ringan dari biasanya.
Dan ternyata, setelah hari ini, bayiku tidak BAB selama berhari-hari. Awalnya masih kalem, toh bayi hanya minum ASI. Jadi wajar kalau dalam sehari tidak BAB. Dua hari, tiga hari, terus meyakinkan diri bahwa tidak apa-apa bayi tidak BAB. Dia tidak rewel, tidak terlihat kesakitan. Seminggu belum BAB, bayi mulai sering kentut dan baunya sangat menyengat. Mulai panik dong, tapi mencoba tetap kalem karena belum genap 14 hari bayi tidak BAB. Meski demikian, aku mulai mengagendakan kapan harus dibawa ke dokter untuk diperiksa.
Nah, saat itulah, saat dimana bayi tidak BAB selama berhari-hari, aku mulai pakaikan pospak untuk kesehariannya. Ku rasa itulah jawaban dari pertanyaanku "Kapan Bayi Siap Pakai Pospak?"
Pada akhirnya, di hari ke-10, tanggal 21 Juni, bayiku BAB. Alhamdulillah, nggak jadi periksa ke dokter. Tekstur poop nya berbeda dari saat dia bayi. Kalau dulu encer ada ampasnya, sekarang mirip bubur. Sejak saat itu, aku mulai memperhatikan kapan bayi BAB;
21 Juni
25 Juni
28 Juni
2 - 3 Juli
Rata-rata 3-4 hari sekali ya. Aman lah kalau sekarang pakai pospak, nggak terlalu boros. Lagipula, di usia sekarang ini, bayi lebih aktif. Dia sedang suka posisi tengkurap dan duduk. Daripada saat asyik beraktifitas harus diintervensi dengan acara ganti celana, dan juga najis dimana-mana, mending pakai pospak saja. Asal ingat untuk rutin menggantinya saat sudah penuh.
Akan tetapi, perlu juga lho menyiapkan pospak bagi newborn. Nantinya dipakai saat pulang dari rumah sakit atau dipakai saat pergi imunisasi.
No comments:
Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^