Cerita Gigi Bungsu (3) : Dokter Bedah Mulut

Thursday, July 11, 2019
Mendapat rujukan dan tak langsung ditindak artinya harus kembali mengumpulkan keberanian lagi.  Tapi kali ini, aku harus berani. Sudah sampai sejauh ini, kalau tidak lanjut, nanti-nanti harus minta rujukan lagi. Lagipula sekarang rujukan rumah sakitnya di tempatku bekerja. Aku bisa berobat sambil bekerja.

Kamis, 11 Juli, aku mendaftar. Aku menuju poli Gigi & Bedah Mulut sekitar pukul 10.30 WIB. Saat giliranku tiba, aku masuk ke ruang praktek, sementara dokter menyelesaikan konsultasi dengan pasien sebelumnya.

Pukul 11.15 WIB aku bertemu dengan dokter, ku sampaikan keluhanku. Dokter melihat gigiku yang berlubang, selanjutnya memeriksa pangkal rahangku, kiri dan kanan, menekannya, hendak memastikan sesuatu.

"Ini harus operasi ya dan harus rawat inap."

tuh kan tuh kan tuh kan tuh kan. WANNA CRY.

"Kalau rawat inap berapa hari, Dok?"
"Sehari sebelum operasi dan sehari setelah operasi."

LEMES.

"Atas bawah kiri kanan, nanti diambil semua."
"Tapi yang sakit sebelah kiri aja, Dok. Yang kanan bahkan gigi bungsunya belum keluar sama sekali."
"Belum. Nanti lama-lama akan sakit, karena posisinya melintang, tidak tegak."

"Sebenarnya gigi (bungsu) saya yang atas sudah keluar semua ya Dok."
"Iya, tapi berlubang dan posisinya miring ke arah pipi. Sementara yang bawah, hanya ngintip. Sedangkan yang kanan, belum keluar, tapi posisinya melintang. Nanti di rontgen ya biar ketahuan posisi giginya. Untuk sekarang saya resepkan obat, minggu depan kontrol sambil bawa hasil rontgennya."
"Tapi saya lagi menyusui Dok, aman nggak?"
"Aman. Nanti dipilihkan obat yang aman untuk ibu menyusui."

Selesai diperiksa, aku berjalan menuju meja konsultasi.

"Kenapa sih Dok, rawat inap nya harus sehari sebelum operasi? "
"Nanti kan bius total, jadi harus puasa dulu, cek darah apakah ada alergi, ada resiko pembekuan darah nggak, dan sebagainya"

((BIUS TOTAL))

"Minggu depan kontrol sambil dibawa hasil rontgennya ya. Setelah itu baru kita jadwalkan operasinya."

Dokter melihat kalender yang penuh agenda. Bulan Juli sudah penuh, kemungkinan bulan Agustus baru kosong.

Aku diberikan surat perintah kontrol untuk periksa minggu depan, surat pengantar radiologi, dan resep obat. Aku pun pamit undur diri, tak lupa mengucapkan terima kasih pada dokter.

Keluar ruangan, aku menuju ke Depo Farmasi. Aku diresepi obat :
CEFADROKSIL TAB 500 MG @100
AS.MEFENAMAT TAB 500 MG 
RANITIDIN TAB 150 MG

Semuanya aman untuk ibu menyusui, bahkan ibu hamil juga.


Selanjutnya aku pergi ke Radiologi. Tanpa menunggu lama, aku menuju ruangan untuk rontgen. Aku disuruh berdiri di depan alat, nanti alatnya muter di kepala. Langsung deh keluar hasilnya di layar.  Gigi bungsu bawah kanan kiri dua-duanya dalam posisi tidur. Yakin sudah gigi itu tak bisa tumbuh sempurna, tinggal menunggu sakitnya 😭

Hasil rontgen tak langsung ku ambil karena harus di-expertise dokter dan aku perlu dijelaskan hasilnya.

Dengan lunglai, aku kembali ke ruang kerja.

Apakah aku punya keberanian untuk operasi?

No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.