Bayi Minum Pakai Dot Jadi Cepat Tidur, Benarkah?
"Dia ini kalau minum pakai dot, cepat banget tidurnya. Kalau malam lagi rewel, nggak mau tidur, kasih dot aja."
Heu, jiwa idealis ku mulai berontak. Siang dot, malam dot, kapan aku menyusui langsung? Sore aja? Lama-lama bisa kering lah ini. Lagipula menyusui bukan hanya sebatas memberi ASI, tapi ada manfaat non nutrisi yang didapat, yakni bonding (ikatan) dengan anak makin kuat. Eaa, pikiran ku berkecamuk.
Ada apa sebenarnya?
Sudah hampir seminggu ini (mulai tanggal 29 Juni 2019), bayiku rewel setiap malam. Tak biasanya dia bersikap seperti itu. Ku pikir karena pilek. Tapi pileknya nggak yang parah-parah banget sampai dia kesusahan nafas, enggak. Dan makin kesini, pileknya makin mereda, dia masih aja suka rewel di malam hari. Asumsi lain, mungkin dia lagi growth spurt. Tapi dia nggak dalam mode lapar minta susu mulu sih. Jadi mungkin memang bukan growth spurt.
Kemarin, 4 Juli 2019, aku tanya ke Tante yang ikut menjaga bayi saat ku tinggal kerja, "Dia kalau siang belajar miring-miring gitu nggak sih?"
"Nggak. Orang kerjaan dia tidur. Habis ngedot tidur, mungkin rahangnya capek kali ya, jadi gampang tidur."
Nah, aku tahu sekarang akar permasalahannya. Bukan karena minum pakai dot, dia jadi mudah tidur. Tapi karena jam tidurnya sudah terbalik. Siang tidur terus karena malam tidurnya kurang.
Awalnya mungkin memang karena pilek. Soalnya malam maupun siang, tidurnya sebentar-sebentar, dan lebih rewel. Semakin kesini, pola tidurnya mulai berubah.
Dua malam terakhir, bayiku menunjukkan kemampuan terbaru. Setelah sebelumnya dia menolak untuk dibaringkan karena memilih untuk ditengkurapkan dan diposisikan duduk, sekarang dia di fase miring-miring.
Semalam jam 00.00 WIB dia terbangun. Aku susui dia sampai aku ketiduran, sementara dia tidak. Dia main sendiri, menggerak-gerakkan kaki dan tangannya. Sesekali memekik membuatku membuka mata. Ku lihat dia sedang memandangku dengan wajah yang menggemaskan. Aku tersenyum, dia pun ikut tersenyum. Momen yang sungguh sangat spesial, sayangnya hanya di detik itu saja karena di detik selanjutnya, mataku terpejam, berat, masih ingin tidur. Si bayi pun jengkel, akhirnya merengek minta ditemani.
Aku mengumpulkan nyawa terlebih dahulu, bangun dan diam sebentar. Setelah cukup stabil, baru ku temui anakku. Ku ajak ngobrol, dia girang sekali. Tapi tak lama. Dia kemudian memiring-miringkan badannya (belajar tengkurap). Karena belum bisa mengangkat kepalanya, dia merasa jengkel. Akhirnya ku bantu. Baru saja tengkurap, dia menggerakkan badannya, berguling ke posisi semula. Dia agak sedikit kaget, tapi tidak menangis. Dia ulang lagi miring-miring, aku bantu. Kali ini cukup lama dia tengkurap, sampai bosan, hingga merengek minta tolong. Aku bantu dong, kembalikan dia ke posisi rebahan. Eh dia nangis kejer. Kayak nggak terima (padahal udah capek -___-") Udahlah gitu aja terus sampai jam 02.00 WIB. Dia menangis seakan bilang "aku masih ingin melakukannya, tapi aku capek". Kalau sudah seperti itu, aku susui, usap-usap sampai tertidur.
Kalau bisa langsung tidur pulas, aku senang sekali. Tapi kalau harus cranky, nangis kenceng, digendong berontak, disusui ditolak, sampai kehabisan cara untuk menenangkannya, aku pun cuma bisa mengeluarkan stok sabar sebanyak-banyak, tahan emosi, sampai ketiduran -,-" saking nggak tahunya mesti ngapain, sering kali aku tiduran hingga tak sadar kalau sudah tidur beneran. Tapi ya nggak lama, karena mana tega sih dengar tangisan bayi. Semua orang di rumah juga sudah berusaha menenangkannya, tapi gagal. Akhirnya ya udah, tunggu dia capek, baru bisa tidur. Itulah yang terjadi pada malam sebelum tadi malam.
Momen begadang ini, di satu sisi aku merasa senang karena 'wih, anakku sedang semangat belajar dan dia ingin aku yang menemaninya.' Jadinya aku nggak akan kehilangan momen perkembangannya meski aku bekerja. Tapi disisi lain, ngantuk banget euy. Lagipula, rasanya kurang bagus kalau pola tidurnya berantakan seperti ini. Kasihan juga kalau dia bangun, ternyata orang yang menemaninya nggak 100% ON. Bahkan beberapa kali ditinggal tidur. Huhu. Semoga seiring dengan usia dan perkembangannya, semua akan berjalan normal semestinya.
.
.
Dan pada intinya, bayi minum pakai dot bisa jadi cepat tidur belum tentu terbukti kebenarannya. Kalau emang belum jamnya tidur, yakinlah dot itu akan dilepeh-lepeh.
Dua malam terakhir, bayiku menunjukkan kemampuan terbaru. Setelah sebelumnya dia menolak untuk dibaringkan karena memilih untuk ditengkurapkan dan diposisikan duduk, sekarang dia di fase miring-miring.
Semalam jam 00.00 WIB dia terbangun. Aku susui dia sampai aku ketiduran, sementara dia tidak. Dia main sendiri, menggerak-gerakkan kaki dan tangannya. Sesekali memekik membuatku membuka mata. Ku lihat dia sedang memandangku dengan wajah yang menggemaskan. Aku tersenyum, dia pun ikut tersenyum. Momen yang sungguh sangat spesial, sayangnya hanya di detik itu saja karena di detik selanjutnya, mataku terpejam, berat, masih ingin tidur. Si bayi pun jengkel, akhirnya merengek minta ditemani.
Aku mengumpulkan nyawa terlebih dahulu, bangun dan diam sebentar. Setelah cukup stabil, baru ku temui anakku. Ku ajak ngobrol, dia girang sekali. Tapi tak lama. Dia kemudian memiring-miringkan badannya (belajar tengkurap). Karena belum bisa mengangkat kepalanya, dia merasa jengkel. Akhirnya ku bantu. Baru saja tengkurap, dia menggerakkan badannya, berguling ke posisi semula. Dia agak sedikit kaget, tapi tidak menangis. Dia ulang lagi miring-miring, aku bantu. Kali ini cukup lama dia tengkurap, sampai bosan, hingga merengek minta tolong. Aku bantu dong, kembalikan dia ke posisi rebahan. Eh dia nangis kejer. Kayak nggak terima (padahal udah capek -___-") Udahlah gitu aja terus sampai jam 02.00 WIB. Dia menangis seakan bilang "aku masih ingin melakukannya, tapi aku capek". Kalau sudah seperti itu, aku susui, usap-usap sampai tertidur.
Kalau bisa langsung tidur pulas, aku senang sekali. Tapi kalau harus cranky, nangis kenceng, digendong berontak, disusui ditolak, sampai kehabisan cara untuk menenangkannya, aku pun cuma bisa mengeluarkan stok sabar sebanyak-banyak, tahan emosi, sampai ketiduran -,-" saking nggak tahunya mesti ngapain, sering kali aku tiduran hingga tak sadar kalau sudah tidur beneran. Tapi ya nggak lama, karena mana tega sih dengar tangisan bayi. Semua orang di rumah juga sudah berusaha menenangkannya, tapi gagal. Akhirnya ya udah, tunggu dia capek, baru bisa tidur. Itulah yang terjadi pada malam sebelum tadi malam.
Momen begadang ini, di satu sisi aku merasa senang karena 'wih, anakku sedang semangat belajar dan dia ingin aku yang menemaninya.' Jadinya aku nggak akan kehilangan momen perkembangannya meski aku bekerja. Tapi disisi lain, ngantuk banget euy. Lagipula, rasanya kurang bagus kalau pola tidurnya berantakan seperti ini. Kasihan juga kalau dia bangun, ternyata orang yang menemaninya nggak 100% ON. Bahkan beberapa kali ditinggal tidur. Huhu. Semoga seiring dengan usia dan perkembangannya, semua akan berjalan normal semestinya.
.
.
Dan pada intinya, bayi minum pakai dot bisa jadi cepat tidur belum tentu terbukti kebenarannya. Kalau emang belum jamnya tidur, yakinlah dot itu akan dilepeh-lepeh.
No comments:
Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^