Kegalauan Tugas Akhir
" ... Behavioral state machine menggambarkan perubahan yang akan dilalui sebuah object selama masa hidupnya...."
Sepotong kalimat itu membuatku berpikir keras. Berpikir untuk mengerti apa maksudnya, berpikir apa yang harus ku lakukan setelah membacanya, berpikir mengapa ada orang yang mencetuskan teori itu semua.
Tak hanya sepotong kalimat di atas. Masih ada banyak potongan kalimat yang tak kalah keras tuk dipikirkan. Mengapa harus sebegitu keras dipikirkan? karena kalimat-kalimat itu nantinya akan menjadi bagian dalam sebuah buku bercover tebal dengan judul Tugas Akhir.
Tugas Akhir oh Tugas Akhir,,
kau benar-benar menyita perhatianku akhir-akhir ini..
memaksaku tuk selalu memikirkanmu..
TA oh TA... |
Ada yang pernah berurusan dengan Tugas Akhir? Bagaimana rasannya? Mungkin kesulitan dalam mengerjakan Tugas Akhir adalah saat susahnya menemui dosen pembimbing, entah karena jadwal para pembimbing sibuk atau ada kegiatan lainnya. Semakin kesal saat mendapati kenyataan bahwa kita kebagian jatah dosen pembimbing yang menyebalkan. Selain itu, bayangan suramnya S.I.D.A.N.G pun terkadang mempersulit pembuatan Tugas Akhir.
Akan tetapi, keadaan akan berbeda bagi mahasiswa tingkat akhir prodi Manajemen Informatika. Kami mahasiswa Manajemen Informatika sehari dalam seminggu diberikan sedikit waktu untuk bimbingan tiap hari Jumat. Bahkan dari awal magang, sudah ditentukan siapa dosen pembimbingnya. Komunikasi pada dosen pembimbing tentu bukan jadi masalah lagi. Namun, kegalauan akan Tugas Akhir muncul dari Tugas Akhir itu sendiri.
Tugas Akhir (prodi Manajemen Informatika) = Membuat aplikasi + dokumentasi. Dokumentasi bukan sekedar menuliskan aplikasi yang dibuat itu apa, fungsinya apa, penggunanya siapa, bagaimana cara menjalankan aplikasi. Tidak. Dokumentasi bukan sebatas itu. Dokumentasi yang dimaksud adalah tahapan membuat suatu aplikasi, mulai dari planning, analysis, design, dan implementasi dimana masing-masing tahapan menghasilkan suatu produk yang biasa disebut artifak. Kebanyakan artifak berupa diagram. Tentu saja bukan semacam diagram yang bisa dibuat dengan mudah menggunakan Microsoft Excel. Namun, diagram-diagram tersebut berupa use case diagram, class diagram, sequence diagram, dan lain sebagainya.
cukup.. cukup.. tak perlu jelaskan panjang lebar apa itu artifak |
Pernah dengar nama Alan Denis? Mathiassen? Yourdon? Melalui buku-buku mereka lah, mereka menjelaskan betapa pentingnya dokumentasi dalam pembuatan suatu aplikasi. Dan melalui buku-buku mereka pula, kami diharuskan berpikir keras bagaimana seharusnya membuat dokumentasi yang baik dan benar karena pembuatan dokumentasi tidak hanya sebatas menggambar diagram sesuka hati kita, tapi butuh analisis tingkat tinggi.
ini gimana gambar usecase diagramnya?? |
Sebenarnya bukan hal baru lagi ketika kami, mahasiswa Manajemen Informatika, dituntut untuk membuat sebuah aplikasi dan mendokumentasikannya karena setiap semesternya kami selalu mendapat projek. Projek ini juga membuat aplikasi dan tentu saja disertai dengan dokumentasi. Nah, bisa disimpulkan Tugas Akhir yang dikerjakan saat ini bak seperti projek akhir semester. Di setiap akhir semester pun selalu diadakan SIDANG. Seharusnya kata SIDANG bukan hal yang menakutkan lagi.
Bedanya projek akhir semester dengan Tugas Akhir:
1. Projek akhir semester hanya di-demo-kan. Tak akan menjadi masalah kecil jika ditengah jalan ada kesalahan-kesalahan minor. Tugas Akhir kebanyakan akan diimplementasikan oleh user/pengguna yang ada di tempat kami magang. Tentu saja kesalahan-kesalahan kecil bahkan besar tak layak muncul saat Demo Perangkat Lunak.
2. Sidang projek akhir semester hanya sekedar demo - selesai - sudah. Sementara itu, Tugas Akhir harus melewati beberapa tahap: Demo Perangkat Lunak - Pra Sidang - Revisi - SIDANG. Panjang, bukan? Belum lagi adanya issue bahwa SIDANG memakan waktu selama 3 jam, mengupas tuntas dokumentasi. Karena dokumentasi sifatnya analisis, tentu pemikiran setiap orang berbeda-beda. Dan itulah tingkat kesulitannya. Meyakinkan kepada orang lain bahwa analisi kita yang paling tepat adalah tidak mudah. Jika analisis tidak kuat, maka jangan salahkan argumen-argumen yang menggoyahkan analisis kita.
3. Selama ini dokumentasi projek akhir semester tidak selalu dibahas. Itulah yang menyebabkan keragu-raguan apakah dokumentasi kita benar atau salah. Sementara itu nantinya di sidang Tugas Akhir akan dibahas (di-per-tanya-kan).
Itu hanya sedikit keluh kesah pengerjaan Tugas Akhir prodi Manajemen Informatika. Namun, apapun prodi kita, jurusan kita, pasti kita punya tingkat kegalauan tersendiri dalam pengerjaannya.
Tugas Akhir memang berat. Namun, bukan berarti kita tak bisa melaluinya. Kita pasti bisa. Ibarat kata, kita tengah melalui lintasan terakhir menuju masa depan yang lebih cerah. Gerbang kemenangan sudah terlihat, sebentar lagi kita akan sampai.
Bukan begitu teman-teman? |
Nah, sekarang yang harus kita lakukan adalah memanfaatkan waktu yang tersisa untuk menyempurnakan Tugas Akhir kita. Tidak ada yang sempurna memang, namun setidaknya berikan perhatian yang lebih untuknya, berikan kemampuan terbaik kita untuk mengerjakannya. Dan jangan lupa untuk selalu berdoa.
Ya Alloh, bantu kami menyelesaikan TA |
Waktu akan terus berjalan dan kita tak akan bisa menghindar. Anggap Tugas Akhir sebagai kawan karena sebentar lagi SIDANG ada di depan mata. Sidang bukan untuk ditakuti, tapi harus dihadapi. Semangat kawan, mari berjuang, demi masa depan yang cerah. Tak lama lagi kita akan mengucapkan salam perpisahan untuk Tugas Akhir. Semangat. Kita pasti BISA!
Bye Bye.. Tugas Akhiiiirrr... |
salam kenal :)
ReplyDeletesedang TA juga yah?
sama nih, aku juga, sama puyengnya gara2 artifak. :D
haii.. salam kenal juga..
ReplyDeletewah lagi ngerjain TA juga yah..
ayo ayo semangat :D
iyaa semangaat :)
ReplyDeletekunjungan balik ke rumah kamu..
eh itu gambarnya bikin sendiri? pingin bisa bikin animasi
ReplyDelete*salah fokus
pengennya sih bikin sendiri >.<
ReplyDeletetapi sampai saat ini selalu ngambil dari google.com -_-
*aaaaa...maluu*