Japan in Anime
Sebagai warga suatu negara, kita tidak serta merta menutup mata dari negara lain. Artinya kita tidak hanya berkutat memikirkan apa yang ada di negara sendiri, namun juga melihat perkembangan negara lain, entah perkembangan teknologinya, maupun pemerintahaannya. Demikian pula tentang dunia per-film-an.
Berbicara tentang film, pasti masing-masing dari kita memiliki film favorit dan tentu saja film favorit kita tidak hanya film dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Ada yang menyukai film dari Amerika, Inggris, Thailand, Korea, dan sebagainya. Film dari negara-negara tersebut pasti memiliki ciri khas yang membedakan film negara ini dengan film negara lain, mulai dari nama tokohnya, cara berpakaian, makanan yang disantap, dan seterusnya. Secara tidak langsung, dengan menonton film kita belajar budaya negara asal film tersebut.
Dan demikianlah aku saat ini. Akhir-akhir ini, aku lebih sering menghabiskan waktu luangku untuk menonton anime. [ Anime : adalah suatu kata yang digunakan untuk
menyebut film animasi, dalam hal ini animasi buatan Jepang. Anime bisa dikatakan mirip dengan kartun, tapi gayanya berbeda.
Karakter-karakter dalam anime kebanyakan mempunyai mata yang besar,
kecuali karakter yang sudah dewasa, mempunyai mata yang sedikit kecil.
Rambut dalam anime, diwarnai dengan berbagai macam warna. Bahkan untuk
warna yang paling mustahil dipakai dalam dunia nyata sekalipun, seperti
merah muda, hijau, dll. Untuk targetnya, tidak seperti kartun yang
kebanyakan ditujukan untuk anak-anak dan remaja laki-laki, anime
ditujukan untuk anak-anak, remaja, dewasa, pria atau wanita. ]
Dari beberapa anime yang aku tonton, aku belajar dan mengetahui budaya-budaya yang ada di Jepang, antara lain:
#Perbedaan kimono dengan yukata
Seperti yang kita ketahui, kimono merupakan pakaian tradisional Jepang. Dalam anime, biasanya tokoh akan mengenakan pakaian yang mirip kimono dalam acara tertentu. Kebanyakan dari kita akan menyebutnya sebagai kimono, padahal pakaian yang saat itu dikenakan adalah yukata.
Yukata |
Yukata
|
Kimono
|
Yukata dipakai untuk kesempatan santai, seperti berjalan-jalan
melihat pesta kembang api, melihat matsuri atau menari di saat perayaan Obon.
|
Kimono disebut orang Jepang sebagai Gofuku atau Wafuku hanya dipakai
pada kesempatan formal seperti pernikahan, upacara masuk sekolah, atau
upacara kedewasaaan tahun baru.
|
Harga Yukata umumnya terjangkau oleh semua orang.
|
Kimono berharga mahal hingga luar biasa mahal.
|
Yukata yang sudah jadi dengan beraneka ukuran banyak dijual toko
dengan harga terjangkau.
|
Kimono jadi hampir tidak ada toko yang mau menjualnya.
|
Yukata dapat dipakai oleh siapa saja tanpa mengenal status.
|
Ukuran lebar lengan kimono dapat diketahui status seorang
wanita (sudah menikah atau masih gadis.
|
Perempuan mengenakan Yukata hanya perlu pakaian dalam lapis pertama
(Hadajuban)
|
Kimono dikenakan dengan pakaian dalam sebanyak dua lapis (Hadajuban
dan Juban)
|
* Di Jepang, terdapat upacara Hari Kedewasaan (成人の日) atau disebut juga Seijin no Hi yang merupakan hari libur resmi di Jepang yang jatuh pada hari Senin minggu kedua di bulan Januari. Menurut undang-undang hari libur Jepang (Shukujitsu-hō),hari libur ini dimaksudkan untuk "merayakan generasi muda yang bisa hidup mandiri dan menyadari telah menjadi dewasa." Upacara ini diadakan untuk meresmikan penduduk yang telah atau segera berusia 20 tahun, usia orang telah dianggap dewasa menurut hukum untuk boleh merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, dan mengikuti pemilihan umum.
#Perayaan Valentine di Jepang
Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari dirayakan dengan cara yang unik, yaitu wanita memberikan hadiah kepada pria berupa coklat. Coklat tersebut tidak hanya diberikan kepada suami atau pacar, tetapi juga rekan kerja dan bos.
Hadiah coklat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: giri choco (coklat wajib), honmei choco (coklat untuk pria wanita serius) dan tomo choco (coklat untuk teman-teman perempuan wanita). Giri choco diberikan untuk atasan mereka di tempat kerja dan juga untuk rekan kerja.
Selanjutnya para pria tersebut diharuskan mengembalikan hadiah kepada wanita pada hari yang disebut "White Day", yaitu Pada taggal 14 Maret, tepat satu bulan setelah Hari Valentine. Pria yang menerima hadiah cokelat memiliki kesempatan untuk membalas budi dengan memberikan hadiah kepada wanita yang memberi mereka hadiah cokelat. Hadiah-hadiah cokelat tersebut akan dibawa para pria dalam sebuah kotak putih itulah sebabnya hari itu disebut “White Day".
Sumber:
http://jsharenity.wordpress.com/2011/07/09/apa-itu-anime-manga-j-music-tokusatsu-cosplay/
http://akanesasusora.blogspot.com/2010/03/perbedaan-kimono-dan-yukata.html
http://feburita.blogspot.com/2012/02/keunikan-perayaan-valentine-day-di.html
http://akanesasusora.blogspot.com/2010/03/perbedaan-kimono-dan-yukata.html
http://feburita.blogspot.com/2012/02/keunikan-perayaan-valentine-day-di.html
Wah, anak kedokteran juga ya
ReplyDeletesama kita hehe
kayanya obsesi banget ama jepang
apa kepengen lanjutin sekolah ke jepang
saya juga suka anime n cos cosplay an juga :e
ReplyDeleteanime wah keren tuh apa lagi yg Hent*ai
ReplyDeleteif you know what i mean
@Ahmad Mujiburrahim: saya dokter komputer, haha.. pengen aja berkunjung ke Jepang..
ReplyDeleteaamiin... aamiin..
@Klik Zila: suka anime apa?
@reendra setyawan: ya ya ya..
anime nya pria dewasa :p