Menjahit (Bagian 2)

Sunday, August 20, 2017
Keputusanku untuk mengambil kursus jahit mungkin saja menimbulkan pertanyaan 'kok bisa', sama seperti saat aku pindah dari ASTRA ke RSUD.

Baca : Kok Bisa?

Bagaimanapun juga, aku yang setiap harinya memegang mesin ketik (baca: komputer) kemudian dihadapkan dengan mesin jahit. Kagok, itu sudah pasti ya. Tapi, selama ada niat dan kemauan, semua bisa dipelajari.

Baca : Menjahit

Kunci dari menjahit hanya satu; TELATEN. Menjahit tidak hanya sebatas bisa menjalankan mesin. Namun, kita dituntut bisa membuat pola baju sesuai dengan ukuran badan seseorang. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui, bukan hanya dari bahan (kain), asal potong, jahit. Tidak, tidak seperti itu.

Berikut proses yang harus dilalui beserta alat yang digunakan untuk mengubah kain menjadi baju.

Mengukur

Ada beberapa bagian badan yang diukur, antara lain:
  1. Lingkar pinggang
  2. Lingkar badan
  3. Panjang dada
  4. Panjang punggung
  5. Lebar dada
  6. Lebar punggung
  7. Lebar bahu
  8. Lingkar panggul I
  9. Lingkar panggul II
  10. Panjang sampai siku
  11. Panjang sampai pergelangan
  12. Lingkar siku
  13. Lingkar pergelangan
Alat :
- meteran baju / meteran kain / meteran jahit
- alat tulis (kertas & bolpen)

Membuat Pola

Setela mengukur, tahap selanjutnya adalah membuat pola. Biasanya pola digambar di koran bekas dan dibuat sesuai ukuran yang sudah dicatat. Berikut contoh pola yang dibuat.
pola badan belakang
Setelah pola digambar, tulis tanda pola (misal: berapa kali potong, mana lipatan). Selanjutnya gunting koran sesuai pola yang dibuat.

Untuk membuat baju, biasanya pola yang dibuat:
  1. badan muka
  2. badan belakang
  3. lengan
  4. kerah
Alat:
- koran 
- bolpen
- penggaris
- gunting  

Memotong Kain

Lembaran kain lipat jadi dua. Perhatikan bagian dalam dan bagian luar kain. Bagian dalam kain yang dilipat = bagian luar baju. Taruh pola koran di atas kain. Rekatkan dengan jarum pentul agar pola tidak lari kemana-mana. Selanjutnya, +/- 1 cm dari pola yang sudah tertempel tandai dengan kapur / pensil jahit. Potong kain sesuai tanda kapur yang sudah dibuat.

Setelah kain dipotong (pola masih menempel), jiplak pola pada kain dengan menggunakan rader dan karbon jahit. Lakukan untuk semua potongan kain.

Alat : 
- jarum pentul
- kapur/pensil jahit
- gunting
- rader
- karbon jahit

Menggabungkan Potongan Kain

Setelah semua pola dijiplak pada kain, gabungkan potongan kain satu dengan yang lainnya, mengikuti garis rader. Gunakan jarum pentul. Kain siap untuk dijahit. 

Untuk pemula, sebaiknya kain yang sudah digabung perlu di-delujuri, yaitu jahit manual mengikuti jarum pentul yang menggabungkan dua kain. Tujuannya agar saat menjahit tidak keluar dari pola yang sudah dijiplak.

Menjahit

Setelah digabung manual (baik dengan jarum pentum maupun setelah di-delujuri), gabungkan dengan mesin jahit.

Untuk menjahit sendiri dibutuhkan;
1. mesin jahit
2. jarum
3. benang
4. skoci

Biasanya aku menyiapkan pendedel benang dan gunting saat menjahit. Sering kali aku menjahit keluar dari pola yang mau tak mau harus ku dedel (bedah) hasil jahitan untuk dijahit ulang.

***

Itulah tahapan yang harus dilalui saat menjahit. Semuanya membutuhkan kesabaran, apalagi saat menjahit, yang benangnya lepas dari jarum, keluar dari pola, benang kusut. Fiyuh.
on process
Namun, semuanya akan terbayar ketika setiap potongan pola sudah terjahit satu sama lain dan membentuk baju.
praktek pertama
Dan lebih seneng lagi, kalau baju yang sudah selesai dijahit bisa dipakai. Seperti baju putihku ini. Aku sengaja memilih warna putih polos agar bisa dipakai kerja hari Rabu. Luar biasa senengnya.
baju jahit sendiri

2 comments:

  1. Wah enak kalo bisa ngejait sendiri, lebaran tinggal beli bahan kain, soal model kita yang tentuin jadi suka-suka kita dan ga perlu khawatir lagi atau jadi bikin baju fleksibel yang sebelum lebaran mengecil dan abis lebaran melebar ._.

    Aduh jadi inget pelajaran tata busana :D

    ReplyDelete
  2. iya senang ya belajar menjahit dan bajunya bisa dipakai sendiri :)
    kalau saya baru niatnya aja, belajar belum sempat, hehehe

    ReplyDelete

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.