Usia 15 Bulan

Tuesday, June 23, 2020
Memasuki umur 15 bulan, bayi kecil ini sudah bertambah pintar dan tentunya tambah lucu, imut, menggemaskan. Haha.

Jalan Cepat dan Jatuh
Beberapa kali saat jalan denganku, ia terjatuh. Selalu pas bareng aku loh, pas sama bapaknya atau kakek neneknya baik-baik saja. Hoho. Pertama kanan, kedua kiri, ketiga kanan lagi. Nggak parah sih, tapi karena jatuhnya di jalanan beton, jadi ya lecet. Nangis bentar, udah bisa jalan lagi.

Kalau aku perhatikan, anak ini sedang belajar lari. Dia jalan cepat-cepat, mengejar kucing, kurang hati-hati karena jalanan nggak rata, akhirnya jatuh deh.

Tapi nggak apa-apa, namanya juga belajar :)

Panggil Kucing
Kalau sebelumnya baru bisa bilang "Ngggghh", sekarang ada peningkatan bilangnya "Aoonngg" saat lihat kucing.

Minum Pakai Gelas
Anak ini sudah bisa minum pakai gelas, apalagi pakai gelas kaca dan terisi penuh. Dia bisa sendiri mengangkat dan memegang gelas. Hanya saja ibunya yang dag dig dug takut gelasnya terlepas dari tangan, pecah, dan melukai tubuhnya. Huhuhu. Akhirnya ku belikan botol yang ada sedotannya. Bisa! dan mau! Tapi nggak setiap saat dia mau minum pakai botol itu sih. Kadang kalau ada gelas ya dia pengen minum sendiri. Duh mandiri sekali anakku~

Tingkat Pemahaman Meningkat
Ini nih yang bikin takjub, diajari sekali langsung nempel di otak. Nggak semua sih, tapi beberapa kayak gitu. Misal diajari lagu "Pok Ame-Ame" sambil tepuk tangan, nanti di saat tertentu dia akan tepuk tangan --minta dinyanyikan lagu. Belajar berbagai ekspresi wajah sambil nyanyi "bagaikan langit di sore hari tik tok", nanti dia akan bilang TEET sambil senyum miring.

Yang jadi PR adalah ketika dia menginginkan sesuatu dengan bahasa dia, tapi aku nggak mudeng, dia pasti jadi akan kesel dan jengkel. Contohnya ya itu tadi, tiba-tiba dia tepuk tangan sambil berkata "AaO..." Kalau aku diam saja dan salah menyambutnya, dia marah. Aku harus peka kalau dia seperti itu, berarti aku harus nyanyi "Pok Ame-Ame".

Beri Respon Saat Baca Buku
Sebelumnya kalau dibacakan buku, pasti bukunya direbut, dibuka-buka sendiri, dan robek. Udah beberapa buku yang berakhir seperti itu.


Kali ini coba dibacakan lagi dan sepertinya Si Bocah udah mulai tertarik.
"Ada Simbah nih. Mbaah, mau kemana Mbah?"
"Ini burung, mana burungnya? Ini (sambil tunjuk gambar burung)"
"Ini mobil, ada bapak, ibuk. Mobil punya roda. Roda bentuknya lingkaran. Lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran besar (nyanyi)."

Respon anak gimana? Mbaahh. Mbaaah. Dia nyari buku yang ada gambar Mbah nya. Ditanya mana burung, dia juga bisa menunjuknya. Ada gambar mobil, dia menunjuk sopir sambil berkata "Bapak. Ibuk." Dia juga menunjuk roda --minta dinyanyikan lingkaran.

Alhamdulillah.

Pada akhirnya, bukunya sobek juga sih, tapi kali ini "masa hidup"nya lebih lama dari biasanya.

Meniru Ucapan
Karena sudah mulai aware dengan bahaya speech delay (keterlambatan bicara), sebisa mungkin aku kurangi screening time. Pokoknya kalau masih sabar, kuat, temenin main aja deh. Kalau udah mati gaya, baru keluarin HP. Sebisa mungkin interaksi, ajak komunikasi, agar kemampuan berbahasanya semakin berkembang.

Permainan sederhana seperti "Buka - Tutup" sambil membuka dan mengepalkan tangan, ternyata sudah menarik bagi anak. Dan dia mulai ngikutin loh, dengan bahasa dia tentunya. "huka" sambil tangannya membuka.

Saat mandi, main lempar-lemparan sikat gigi, sambil berkata "Lempar", anak akan mengikuti dan berucap "papa". Terus, sebelumnya kan dia gosok gigi hanya dihisap-hisap aja, terus ku tanyai "Enak?", eh sekarang tiap dia memasukkan sikat gigi ke mulutnya, dia yang ngomong "enak?"

Aku percaya sih anak ini udah paham banyak hal, hanya saja memang belum bisa mengucapkan dan mengungkapkan. Jadi nggak sabar nunggu dia usia 18 bulan, awal mula peledakan kosa kata.

Semoga dipermudah ya Nak :) Meski ibu nggak pinter ngomong, semoga ibu bisa ngajari kamu bicara. Ibu nggak berharap muluk-muluk, yang penting normal sesuai usiamu aja :)

No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.