Tentang Buah Naga
Hari ini aku menonton IGTV dr. Citra, Sp.A, seorang dokter spesialis anak, yang tengah membahas buah naga. Dilihat dari reaksi dan raut muka, sepertinya beliau agak geli sendiri membahas materi tersebut. Saking gemesnya sampai bilang, "Habis ini saya nggak akan bahas buah naga lagi ya. Kalau ada yang tanya lagi, saya blok." Hihihi.
Mungkin menurut dr. Citra, Sp.A, dari sekian banyak materi tentang anak, kenapa harus bahas detail tentang buah naga? Tapi ya gimana, ternyata banyak ibu-ibu yang tertarik dan ikut bertanya.
Berawal dari pertanyaan, "Apakah kalau makan buah naga, bijinya harus dipisah?"
Apakah kalian termasuk satu dari orang yang mengajukan pertanyaan tersebut? Aku sih nggak kepikiran ya. PR banget misahin bijinya. Misahinnya dengan cara disaring kok. Iya aku pernah menyaring buah naga, tapi tujuan awalnya untuk menyesuaikan tekstur, bukan misahin biji.
Nah, karena pertanyaan itu, kemudian berkembang ke pertanyaan lain, akhirnya dokter membahasnya deh. Berikut rangkumannya:
- Buah naga boleh dikonsumsi sejak usia 6 bulan.
- Boleh di blender, boleh dimakan langsung, tak perlu memisahkan bijinya. Kalau bijinya ikut keluar saat BAB, tidak masalah
- Berguna mengatasi sembelit, asal disertai minum yang cukup
- Jangan makan tiap hari karena anak butuh variasi makanan
- Merah atau putih, seadanya, yang membedakan adalah kadar antioksidan yang lebih tinggi pada buah naga merah
Selebihnya bisa cek IG dr. Citra, Sp.A ya~
Satu ilmu baru buatku bahwasanya serat akan melancarkan BAB asal diimbangi dengan konsumsi air putih. Selama ini yang ku tahu, serat pada bayi hanya akan menjadikan sembelit. Ternyata tidak, asal minum air putih yang cukup. Oke noted!
Berbicara tentang buah naga, aku awalnya nggak suka makan buah itu. Rasanya aneh. Enak kalau sebagai campuran es buah, selain itu, enggak deh! Tapi waktu hamil, aku menemukan informasi kalau buah ini bisa meningkatkan kadar hemoglobin yang sangat penting dijaga agar tetap normal. Oleh karenanya, menjelang persalinan, aku makan buah ini. Ternyata enak juga. Manis tapi tidak terlalu manis. Lebih enak dikonsumsi dalam kondisi dingin.
Masuk masa MPASI anak, banyak ibu-ibu yang memberikan buah naga untuk anaknya. Aku pun ingin mencobanya. Ekspetasi satu buah untuk dua kali makan. Realitanya paling yang masuk ke perut paling cuma 2 sendok aja. Ah elah. Akhirnya aku juga yang makan.
Sampai sekarang, anakku nggak nolak dikasih buah naga, tapi memang porsi makannya dikit-dikit. Jadi ya nggak usah pasang ekspetasi tinggi-tinggi. Ikuti aja maunya anak. Jangan pernah paksa soal makan, yang penting usahanya.
Happy eating!
Satu ilmu baru buatku bahwasanya serat akan melancarkan BAB asal diimbangi dengan konsumsi air putih. Selama ini yang ku tahu, serat pada bayi hanya akan menjadikan sembelit. Ternyata tidak, asal minum air putih yang cukup. Oke noted!
Berbicara tentang buah naga, aku awalnya nggak suka makan buah itu. Rasanya aneh. Enak kalau sebagai campuran es buah, selain itu, enggak deh! Tapi waktu hamil, aku menemukan informasi kalau buah ini bisa meningkatkan kadar hemoglobin yang sangat penting dijaga agar tetap normal. Oleh karenanya, menjelang persalinan, aku makan buah ini. Ternyata enak juga. Manis tapi tidak terlalu manis. Lebih enak dikonsumsi dalam kondisi dingin.
Masuk masa MPASI anak, banyak ibu-ibu yang memberikan buah naga untuk anaknya. Aku pun ingin mencobanya. Ekspetasi satu buah untuk dua kali makan. Realitanya paling yang masuk ke perut paling cuma 2 sendok aja. Ah elah. Akhirnya aku juga yang makan.
Sampai sekarang, anakku nggak nolak dikasih buah naga, tapi memang porsi makannya dikit-dikit. Jadi ya nggak usah pasang ekspetasi tinggi-tinggi. Ikuti aja maunya anak. Jangan pernah paksa soal makan, yang penting usahanya.
Happy eating!
bibir merah setelah makan buah naga |
No comments:
Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^