Pengen Resign?

"Mbak, kamu masih betah kerja disini?" tanya seorang kawan saat pagi menuju ruangan masing-masing.

"Masih. (Mungkin malah bisa dikatakan 'on fire')." jawabku.

"Masak sih Mbak? Yang lainnya udah mulai cari-cari tempat lain lho Mbak."

"Ha? Masak sih? Aku belum merasa bosan atau jenuh sih." kataku.

"Ahh... aku tahu, kamu pasti mau lebih lama biar di CV keliatan oke kan? Pernah punya pengalaman di berbagai instansi?" tebak kawanku.

Percakapan ini berakhir karena aku sudah berada di depan ruanganku. Sementara dia dan temannya terus berjalan menuju ruangan mereka. Setahuku, mereka berdua ini memang tengah memikirkan tentang pekerjaan baru. Disini mereka hanya merasa nothing dan sudah merasa jenuh dengan keadaan. Namun, aku tak menduga, ternyata yang merasakan hal seperti itu bukan hanya mereka saja, tapi banyak, meski aku tak tahu siapa.

Mungkin, karena ini pengalaman kerja pertama mereka, (kebanyakan dari mereka adalah fresh graduate), mereka ingin mencoba banyak hal baru. Mereka tak ingin kehidupannya stuck begini-begini saja. Wajar sih. Aku pun pernah merasa demikian. Tapi kayaknya, aku nggak secepat mereka. 

Dulu, di tempat kerja lama, setelah satu tahun berakhir, aku masih berharap bisa diangkat sebagai karyawan tetap. Eh, tapi mungkin beda kasus ya, antara aku dulu dengan temanku ini. Aku dulu kuliah sambil bekerja. Jadi, sebelum lulus kuliah, aku bertahan sekuat tenaga di pekerjaanku. Sementara temanku disini, hanya bekerja tanpa punya sambilan.

Selain itu, dulu dengan gaji yang ku terima dan jadwal kerja yang tak terlalu padat, aku bisa menggunakan uang hasil kerjaku untuk halan-halan, traveling ke berbagai kota, mencoba banyak hal baru macam naik pesawat, snorkeling, naik gunung, dan berbagai hal lainnya. Disini, gaji yang diterima hanya cukup untuk kebutuhan sebulan. Apalagi kalau jadi anak kosan, ngepas sekali. Mungkin masih bisa diluangkan sedikit untuk ditabung, tapi jalan-jalan ke luar kota, rasanya perlu manajemen keuangan yang oke. Mungkin itulah yang dirasakan mereka. Ketika kerjaan gitu-gitu aja, penghasilan juga tak seberapa, dan masih berpikir di luar sana mungkin ada yang lebih baik.

Aku, ketika yang lain sudah merasa jenuh, kenapa aku justru sedang "on fire"? Mungkin faktor kerjaan kali ya. Aku menghadapi pekerjaan yang sesuai passion-ku dan sekarang ini sedang "hot-hot"-nya untuk implementasi sistem baru. Aku ingin merasakan 'kegaduhan' saat sistem itu mulai berjalan. Aku ingin terlibat dalam perubahan itu. Karena dengan begitu aku merasa keren. Haha. 😂

Selain itu, aku merasa kehadiranku begitu diterima, setidaknya oleh rekan-rekan satu instalasi. Ketika ditanyai pendapat, diminta tolong memecahkan query, membuat laporan, bahkan hal kecil seperti menyeduhkan teh untuk kepala instalasi. Semua itu aku nikmati. Aku justru merasa jenuh dan bete ketika aku tak lagi ada kerjaan, tak ada yang bisa ku lakukan, hanya browsing nggak jelas. Waktu terasa lamaaaa sekali.

Jadi kalau dikatakan sekarang ini bosan, pengen resign, cari kerjaan lain, I say NO. Sampai kapan? Entahlah. Mungkin kalau pekerjaan sudah tak lagi menantang, aku akan menyusul mereka.