Perlukah Membalas Setiap Pesan yang Masuk?
Ahh~ rasanya kok udah lama nggak ngeblog, padahal ya baru 4 hari dari postingan terakhir. Tapi akhir-akhir ini rasanya lelah, terlalu fokus pada pekerjaan. Pagi-pagi komputer menyala langsung buka Notepad++ demi menuliskan kodingan yang sudah dipikirkan seharian, takut menguap begitu saja. Iya benar-benar seharian karena semua itu muter-muter di kepala, bahkan saat di rumah. Ketika menyapu halaman, saat di kamar mandi, mau tidur, hingga terbawa mimpi.
Gimana cara membuat query yang efektif untuk mengelompokkan alat kesehatan, obat generik& nongenerik, query untuk menampilkan obat-obat yang diresepkan dokter dalam rentang waktu tertentu. Aakk... membuatku gila. Kelihatannya diam, tapi pikiran terus aktif berpikir.
via pixabay.com |
Nah, hari ini agak santai saja, luangkan sedikit waktu untuk ngeblog :p
***
Pagi ini ibuku curhat, "Ibuk habis dimarahin ketua KKG PJOK."
"Haa lha kenapa?" tanyaku.
"Kan dia nyebar undangan lewat grup WA 'mengharap kehadiran saudara bla bla bla'. Orang-orang kan pada mbales 'ya', 'oke'. Aku nggak jawab."
"Terus ibuk dijapri?"
"Iya."
HAHAHA.
Itu bukan pertama kalinya. Beberapa waktu yang lalu, ibu juga pernah cerita bahkan dengan raut wajah yang sedih. "Ternyata ada orang yang nggak suka ibuk."
"Lha gimana?"
Jadi, sepupu ibuk mengirim pesan SMS ke ibuk, meminta untuk melakukan sesuatu. Tanpa membalas pesan tersebut, ibuk melakukan apa yang diminta sepupunya tersebut. Pesannya tak dibalas membuat sepupu ibuk merasa kecewa, sakit hati, segitunya ibuk tak mau membalas pesannya. Di lain sisi, ibuk merasa sudah melakukan apa yang diminta, yaudah, selesai. Tak membalas pesan, tak apa.
Ppffttt... Rasanya ingin ketawa. Bukan karena apa, tapi karena aku juga sering kali diprotes teman-temanku soal balas pesan yang singkat-singkat dan tak membalas pesan yang sekiranya tak perlu dibalas. Ya wajarlah ya, ibuku memperlakukanku seperti itu, maka tanpa aku sadari aku memperlakukannya pada orang lain. Tapi, aku baru tahu ternyata dibalik ibuku yang 'pelit' membalas pesan, dirinya juga diprotes orang lain.
Ibuku memang tipe orang seperti itu. Tanpa balasan berarti ya. Bukan karena ingin hemat atau sebagainya, tapi baginya, tak semua pesan harus dibalas. Sayangnya, tak semua orang berpikiran seperti itu. Bahkan ada yang amat sangat butuh jawaban atas semua pesan yang dikirimnya.
Jadi, perlukah membalas setiap pesan yang masuk?
***
Pagi ini ibuku curhat, "Ibuk habis dimarahin ketua KKG PJOK."
"Haa lha kenapa?" tanyaku.
"Kan dia nyebar undangan lewat grup WA 'mengharap kehadiran saudara bla bla bla'. Orang-orang kan pada mbales 'ya', 'oke'. Aku nggak jawab."
"Terus ibuk dijapri?"
"Iya."
HAHAHA.
Itu bukan pertama kalinya. Beberapa waktu yang lalu, ibu juga pernah cerita bahkan dengan raut wajah yang sedih. "Ternyata ada orang yang nggak suka ibuk."
"Lha gimana?"
via pixabay.com |
Jadi, sepupu ibuk mengirim pesan SMS ke ibuk, meminta untuk melakukan sesuatu. Tanpa membalas pesan tersebut, ibuk melakukan apa yang diminta sepupunya tersebut. Pesannya tak dibalas membuat sepupu ibuk merasa kecewa, sakit hati, segitunya ibuk tak mau membalas pesannya. Di lain sisi, ibuk merasa sudah melakukan apa yang diminta, yaudah, selesai. Tak membalas pesan, tak apa.
Ppffttt... Rasanya ingin ketawa. Bukan karena apa, tapi karena aku juga sering kali diprotes teman-temanku soal balas pesan yang singkat-singkat dan tak membalas pesan yang sekiranya tak perlu dibalas. Ya wajarlah ya, ibuku memperlakukanku seperti itu, maka tanpa aku sadari aku memperlakukannya pada orang lain. Tapi, aku baru tahu ternyata dibalik ibuku yang 'pelit' membalas pesan, dirinya juga diprotes orang lain.
Ibuku memang tipe orang seperti itu. Tanpa balasan berarti ya. Bukan karena ingin hemat atau sebagainya, tapi baginya, tak semua pesan harus dibalas. Sayangnya, tak semua orang berpikiran seperti itu. Bahkan ada yang amat sangat butuh jawaban atas semua pesan yang dikirimnya.
Jadi, perlukah membalas setiap pesan yang masuk?
No comments:
Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^