Jenuh
Kemarin aku dikirimi sebuah video #TRUSTED dari seorang teman di kantor lama. Menonton video tersebut, mataku berkaca-kaca. Aku merindukan suasana disana. Kegiatan pagi seperti morning talk, makan siang di kantin, bersama mereka yang tiap hari ku habiskan waktu dengannya.
Akan tetapi, sebelum air mata itu jatuh, tiba-tiba seseorang memanggilku, "Mia... bla bla bla..." dia bertanya soal kerjaan. Tak biasanya dia mengajakku diskusi. Seperti orang yang sedang melamun, tiba-tiba dikagetkan orang lain, seperti itulah yang ku rasakan. Keadaan itu seolah mengatakan padaku,
"WOIII,, FOKUS. Kamu yang memutuskan untuk pindah kesini, TANPA PENYESALAN. Tapi, kenapa masih saja ingat-ingat semua yang disana. FOKUS. Kamu sudah punya keluarga baru disini. Katamu mereka baik. Jangan sia-siakan itu."
Aaahh~
Tiap kali aku membuka laptop, aku melihat foto-foto yang tersimpan. Kehidupan di kantor lama, perjalanan bersama Baperjo, kebersamaannya. Ah, semua itu... membuatku susah bernapas, sesak menahan rindu di dada.
Baca : Gagal Move On
Bukan aku tak bisa move on dari semua yang ada di Bekasi. Bukan aku tak bersyukur dan tak menikmati semua yang ada di tempat baruku ini. Hanya saja .... ku rasa aku sedang ... jenuh.
Aku sedang jenuh dalam bekerja dan ku rasa itu wajar. Dulu aku juga seperti itu, saat kuliah saat kerja, ada titik dimana aku merasa bosan, jenuh, ingin teriak, aaakkk membuatku gila. Kalau keadaan sudah seperti ini, biasanya aku beli tiket untuk pulang ke rumah. Dua bulan sekali aku pulang ke rumah. Kalau tidak, biasanya aku akan jalan-jalan ke luar kota bersama Baperjo. Sekembalinya dari pulang kampung atau jalan-jalan, aku bisa kembali fokus ke aktivitas biasanya.
Nah, sekarang ini aku sedang berada di titik tersebut dan aku tak tahu harus bagaimana. Pulang kampung? Lah sekarang aja sudah di kampung, tiap hari ketemu Bapak Ibuk. Jalan-jalan? Duh Baperjo jauh disana, apalagi aku hanya punya libur di tanggal merah dan hari Minggu, sangat-sangat terbatas. Jalan-jalan disini? Duh nggak punya teman. Teman-teman kantor sudah berkeluarga, jadi susah untuk diajak pergi-pergi. Teman yang paling memungkinkan yaitu temen-temen SMP. Tapi, jadwalnya yang kadang tidak pas. Lagian, mau jalan-jalan kemana?
Baca : Sahabat SMP
Aakkkk.... Di tengah kondisi yang sekarang ini, jadilah aku yang mudah sekali baper ketika melihat sesuatu yang berhubungan dengan orang-orang disana. Huhuhu. Kangen. KANGEN BERAT.
semangaat, kita bisa melewatinya :)
ReplyDelete