Edelweis
Edelweis |
Bunga edelweis dikenal sebagai everlasting folwer atau bunga abadi karena dapat mekar sampai 10 tahun lamanya. Bunga ini hanya dapat ditemukan di tempat dengan ketinggian sekitar 2000 mpdl ke atas. Tentunya untuk dapat melihat dan menyentuh bunga tersebut, kita harus melakukan pendakian yang membutuhkan cukup tenaga dan perbekalan yang memadai.
Ahh, beruntung sekali aku pernah berjumpa dengan bunga Edelweis ini. Dua kali malah! Pertama saat di Tegal Alun Papandayan. Kedua saat di Surya Kencana Gunung Gede. Haha. Norak!
Baca : Gn. Gede The Series
Baca : Gn. Gede The Series
Aku dan Edelweis |
Itu sekilas tentang kenanganku bersama bunga Edelweis. Sekarang ini, setiap kali mendengar kata 'edelweis' maka yang ada di benakku bukan lagi bunga abadi yang tumbuh di ketinggian, melainkan nama sebuah bangsal baru yang dibuka awal September lalu, diperuntukkan untuk pasien rawat inap jiwa.
Kenapa bangsal jiwa itu bernama Edelweis?
Ketika harus menyebutkan nama bunga yang diawali dengan huruf "E", maka yang pertama kali muncul adalah edelweis. Menggunakan huruf "E" agar bisa berurutan abjad dengan nama-nama bangsal yang lain. Aster, Bougenvile, Cempaka, Dahlia, dan terakhir (yang terbaru), Edelweis.
Bangsal Edelweis ini memiliki jumlah bed 16 dan termasuk ruang penatalaksanaan pasien akut. Di hari pertama setelah diresmikan, bangsal ini sudah menerima 2 pasien. Dan perhari ini, mungkin 12 kamar sedang ditempati.
Kemarin (02/10) ada sedikit keramaian setelah sholat dhuhur. Salah satu pasien jiwa kabur, melarikan diri ke tengah-tengah sawah yang luas. Dia berhasil melewati tembok yang tinggi melewati gorong-gorong saluran air. Kontan saja, kondisi tersebut memancing perhatian orang-orang yang kebetulan ada di rumah sakit, khususnya mereka yang ada di sekitaran masjid.
Aku merasa kasihan pada pasien tersebut. Dia sedang sakit dan sekarang jadi tontonan orang-orang. Kalau sampai ada yang menertawakannya, duh, gemes rasanya.
Sakit, meski bukan fisik, rasanya tetap menyakitkan. Apalagi harus menghadapi pandangan orang-orang yang mungkin merendahkannya. Dia atau mereka yang berada di Edelweis adalah orang-orang yang diharapkan oleh keluarganya agar bisa kembali di tengah-tengah mereka, menjadi manusia normal dan segera beraktivitas seperti biasa.
Kita yang sehat secara fisik dan jiwa, cobalah untuk memanusiakan manusia. Keberadaan mereka bukan sebagai hiburan, melainkan sebagai pengingat untuk selalu menjaga kesehatan jiwa. Banyak hal-hal yang bisa memicu terjadinya sakit jiwa; putus cinta, kalah saing dengan orang lain, masalah ekonomi, dan lain sebagainya. Alih-alih menonton dan menertawakan orang yang sakit jiwa, sebaiknya kita mendoakan mereka dan diri kita sendiri agar terbebas dari penyakit jiwa.
Mari hidup sehat, baik fisik maupun jiwa!
bener banget Mbaa, gak etis rasanya menertawakan saudara-saudara kita yang tidak sehat jiwanya :(
ReplyDeleteSetuju, g pantas banget kita menertawakan bahkan ada yang sampe ngelempar pake batu. Mereka atau bahkan semua manusia didunia ini ingin hidup sehat dan normal. Bersyukur masih diberi kesempatan, karena sehat itu mahal
ReplyDeleteEdelweis itu nama klinik khusus fertilitas di RS Hermina bekasi.. jadi keinget sewaktu aku program hamil.. Duh kamu banyak ngambil pelajaran humanis di kerjaan yang sekarang ya moms..
ReplyDelete