Ia (kamu) Pasti Bisa
Aku tersenyum, mendengarkan seksama saat ia bercerita. Senyumku bukan senyum lega, tentu saja bukan senyum bahagia. Lihatlah ia sekarang! Bercerita dengan nada yang tak biasa. Ceritanya pun bak kereta yang sedang melaju kencang, susah dikendalikan untuk berhenti sesaat. Aku tersenyum datar, seolah senyumku ingin menyampaikan sesuatu.
Inilah kehidupan, Kawan. Terkadang kau merasa bahagia saat roda kehidupanmu berada di atas. Namun, jangan pernah lupa jika roda itu berputar. Pasti ada saatnya kita berada di bawah.
Ia sedang bercerita bagaimana dia memperlakukan ia beberapa menit yang lalu. Percakapan mereka berdua cukup membuat sebagian dari kami menengok ke arah mereka. Aku yang tak tahu menahu arah pembicaraan mereka, sepertinya bisa menerka apa yang tengah terjadi. Namun, demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan, aku hanya diam. Diam menanti ia bercerita di saat yang tepat. Kini dia sudah tak ada disini, meninggalkan ia dan kami.
Aku turut mendengarkan, tidak terlalu banyak berkomentar. Apa yang dulu aku sampaikan kepadanya, kini ia merasakannya sendiri. Aku mencoba mengembalikan apa yang pernah ia ucapkan padaku. Kata-katanya yang bijaksana lagi dewasa, membuatku bisa melaluinya. Dan kini, aku pun percaya ia akan mudah tuk melaluinya, jauh lebih baik daripada aku yang dulu.
Selalu semangat, Kawan. Aku pernah merasakan apa yang saat ini kau rasakan. Bedanya, mulut ini selalu membungkam, tak banyak bicara. Berbeda denganmu yang mampu keluarkan semua rasa. Tapi, ku harap, cukup hari ini kau lakukan itu. Selanjutnya, buktikanlah padaku, buktikanlah pada mereka, dan buktikanlah pada dirimu sendiri bahwasanya kamu bisa melaluinya dengan mudah, tak peduli dia siapa, dia bagaimana, tapi kamu pasti bisa bekerja sama dengannya. Tunjukkan padaku bahwa kau bisa. Kau pasti bisa melewati semua ini dengan baik.
Teruntuk temanku,
Dari sahabatmu,
6 November 2012,
7:54 PM
K-4, IM
No comments:
Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^