Usia 17 Bulan

Sunday, August 23, 2020

Sejak umurnya menginjak angka 16 bulan dan berjalan menuju 17 bulan, suka kepikiran, kira-kira bulan ini ada perkembangan apa lagi ya? Atau hanya mematangkan kemampuan yang ada? Atau ada hal baru? 


Ternyata seiring berjalannya waktu, perkembangan lainnya terlihat jelas, diantaranya;


Kosakata Bertambah 

bya = bola 

byang = bolong 

pyang = pisang 

opi = topi 

oce = oke

mbang = kembang

ntang = bintang

tutu/cucu = susu

udung = kerudung

hape 

buka

Dulu ku ajari kata buka tutup dengan menggenggam dan membuka jari. Sekarang sudah bisa mendekat ke kulkas kemudian "Buka. Buka. Tutu." Masyaallah 

cubit

Asal mula tahu kosakata cubit ini karena waktu nenen, tangan Si Kecil ini iseng banget nyubit tanganku. Ku kasih tau lah "Nggak boleh cubit (sambil nyubit tangan dia), sakit (ekspresikan wajah memelas)." Setelah itu kadang dia nyubit tangannya sendiri sambil bilang "cubit. cubit. cubit." Aku bilangin "nggak boleh (sambil melambaikan tangan), sakit."

 

Selain itu sudah mulai mengikuti apa yang orang lain ucapkan. MasyaAllah.

 

Mengenal Anggota Keluarga

Ibuk mana? Ini

Bapak mana? Ini

Akung mana? Itu

Uti mana? Itu

Ini Tante De--wi

Ini Om A--gung

Ini siapa? Ibuk

Ini siapa? Bapak 

Sudah bisa mengenali anggota keluarga yang ada di rumah. Tapi belum bisa menyebut nama diri sendiri.


Selain itu, sudah bisa juga mengenali orang di sekitarnya; Una, Iyan, Om-piq


Belajar Pakai Celana Sendiri

Di usianya sekarang ini, dia ada keinginan untuk memakai celana sendiri. Kalau sebelumnya dia ambil baju/celana kemudian ia jadikan topi, sekarang dia lebih spesifik ambil celana dan mencoba untuk memakainya sendiri. Belum bisa sih, tapi dia senang aku bantu. Dia memasukkan kakinya kemudian "mana? mana kakinya? baaa.. ini dia kakinya!" Pakai baju jadi lebih cepat deh. Biasanya drama dulu nggak mau dipakaikan baju setelah mandi.


Makin Lincah

Dia sudah bisa berjalan cepat agak loncat (seperti lari), suka tiba-tiba tiarap, split, naik turun bantal, bisa naik sofa yang agak tinggi sendirian, pokoknya makin banyak aksinya. Bentar lagi bisa lari dia. Nggak sia-sia latihan sampai jatuh mulu. Huhu.

Sudah bisa juga naik dashboard motor Beat 😲 tapi masih dalam pengawasan sih. 


Makin Pintar Minum Pakai Gelas

Nggak tahu tepatnya kapan, tapi aku perhatikan anak ini sudah pandai minum pakai gelas. Sebelumnya kalau minum, airnya pasti tumpah dan membasahi dadanya. Otomatis ganti baju. Nah sekarang udah nggak tumpah lagi. Megang gelasnya pun makin mantap, tapi masih agak ngeri sih kalau gelasnya dilempar. 

 

Welcome to "Tantrum" 

Sebelumnya kalau nangis lama tuh biasanya karena frustasi, lagi main apa terus nggak sesuai sama keinginannya, misal mau pasang puzzle tapi tidak bisa. Nah, nangisnya masih bisa dialihkan ke yang lain. Masih aman lah.

Akan tetapi, mulai bulan ini sepertinya harus mengucapkan selamat datang ke Si Tantrum. Terhitung sudah tiga kali saat bersamaku. Nggak tahu kalau pas aku tinggal kerja ternyata tantrum juga.

1. Ketika sudah jam tidur, lampu sudah mati, Si Anak juga sudah kelihatan ngantuk, tapi nggak mau tidur, malah minta HP. Nggak ku kasih dong, eh dia nangis (01/08)

2. Semalaman dia tidur pakai kaos kaki, sampai pagi nggak dilepas, bahkan mau mandi pun nggak mau dilepas. Karena udah siang, ku lepas aja secara paksa. Ku gotong ke kamar mandi, ku mandiin dia, dengan kondisi menangis 😭💔 Habis mandi masih nangis terus. Sudah pakai baju masih nangis. Mau ku pakaikan kaos kaki lagi, dia nggak mau. Kaos kakinya mau aku simpan, dia nggak terima. Serba salah pokoknya. Ku dekati buat dipeluk, nggak mau 😵 Lihat jam, sudah sekitar 20 menit dia menangis, jadi paling bentar lagi dia akan diam. Ku sabar menanti, akhirnya dia minta nenen, dan drama selesai. Dia sudah bisa tersenyum kembali. Alhamdulilla (12/08)

3. Malam itu habis main seperti biasanya, terus dia tunjuk kain jarik "Ini. Ini." 

Gendong? Naik? Tenda? 

Bukan semua. Akhirnya pecahlah tangisan dia. Hadeh, nggak ngerti maunya dia apa. Apa mungkin karena aku nggak seger respon keinginannya? Apa karena emang aku nggak ngerti. Kalau udah nangis seperti itu, sudah tak bisa dialihkan. Aku bicara apa udah nggak peduli. Beberapa menit nangis, aku hampir ikut tantrum gara-gara 'kok nggak berhenti-berhenti nangisnya?'. Aku ambil HP, niat mau foto dia, eh dia tertarik buat lihat HP. Udah deh nangisnya. Yeay (13/08)

No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.