126 KM
Minggu (28/10) rasanya cukup melelahkan. Menempuh perjalanan berkilo-kilo meter dalam sehari. Bukan pertama kalinya sih, tapi mungkin seiring bertambahnya usia, badan jadi mudah lelah, apalagi rutinitas harian yang memang tidak terlalu padat.
Tahun lalu aku pernah menempuh jarak lebih dari 100 km dalam sehari. Bedanya kali ini aku tidak mengendari motor, melainkan naik mobil, pinjam mobil papa mertua.
Baca : 113 KM
Pergi kemana saja kah aku?
Kebonsari - Nglaris : 31 km
Suatu kehormatan bisa diundang di pernikahan salah satu teman terbaik selama di SMA. Meski rumahnya jauh diujung sana, rela deh datang kesana.
Di banding teman-temannya yang lain, mungkin aku bukan siapa-siapa, tak banyak tahu tentangnya, secara kami memang terpisah jarak dan komunikasi juga jarang. Tapi aku merasa ada ikatan yang menyatukan kami.
Sebenarnya aku sedikit merasa bersalah ketika menemuinya pasca lebaran kemarin. Lama tak saling mengabari, tiba-tiba aku memberikan kartu undangan pernikahanku. Ada rasa sedih sekaligus senang yang terpancar dari wajahnya. Tapi masyaallah siapa sangka belum genap 4 bulan, kabar bahagia itu datang darinya.
Aku berangkat pukul 09.00 WIB, estimasi satu jam. Kenyataannya menempuh satu jam lebih, tapi prosesi akad baru saja akan dimulai. Belum ketinggalan lah. Alhamdulillah semuanya diberi kelancaran.
Sekitar pukul 11.00 WIB, aku dikabari ibuku bahwa kakakku baru saja melahirkan anak keduanya. Langsung ajak suami untuk menjenguk seusai acara.
Nglaris - Wates : 49,4 km
Sekitar pukul 12.30 WIB acara selesai. Setelah berpamitan, kami menuju Wates, ke klinik tempat kakakku melahirkan. Kebetulan sekali beliau melahirkan disana. Kenapa kebetulan karena sebelumnya memang tak ada rencana melahirkan disana. Niatnya hanya semalam menginap di rumah mertua, tak tahunya perut sudah kontraksi, si dedek minta keluar.
Mengetahui aku akan mengunjunginya, kakakku minta untuk dibawakan kantong kresek dan makan segar (buah). Baiklah, kami mampir membelinya.
Kami tiba di Wates sekitar pukul 15.00 WIB. Kliniknya satu manajemen dengan peningapan/hotel. Satu kamar diisi dua pasien, agak sumuk sih sebenarnya. Ku lihat ibuku, kakakku, dan bayi mungilnya. Si kakak bayi tidak ada, bahkan belum tahu kalau adiknya sudah lahir ke dunia.
Mengetahui aku akan mengunjunginya, kakakku minta untuk dibawakan kantong kresek dan makan segar (buah). Baiklah, kami mampir membelinya.
Kami tiba di Wates sekitar pukul 15.00 WIB. Kliniknya satu manajemen dengan peningapan/hotel. Satu kamar diisi dua pasien, agak sumuk sih sebenarnya. Ku lihat ibuku, kakakku, dan bayi mungilnya. Si kakak bayi tidak ada, bahkan belum tahu kalau adiknya sudah lahir ke dunia.
Wates - Kebonsari : 21,2 km
Kami pulang pukul 16.00 WIB, setelah ibu pulang, digantikan kakak ipar yang baru datang dari Bantul, mengambilkan baju istrinya.
Sepanjang perjalanan pulang, badan rasanya lelah, letih, lesu. Pukul setengah lima lebih kami sampai di rumah. Suami ngopi-ngopi dulu, sementara aku makan lanjut leyeh-leyeh sebentar. Belum puas istirahat, aku mengemas baju dan mandi. Hari semakin gelap.
Kebonsari - Kutoarjo : 24,4 km
Pukul 17.30 WIB kami siap melanjutkan perjalanan, pulang ke rumah mertua.
No comments:
Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^