Failed Honeymoon

Tuesday, July 10, 2018
Pertanyaan yang paling sering dilontarkan sehari setelah menikah adalah "honeymoon kemana?", seakan-akan honeymoon atau bulan madu adalah suatu keharusan yang harus dilalui oleh pasangan yang baru menikah. Emang wajib ya?

 
Aku sendiri tak kepikiran mau bulan madu kemana, memang tak direncanakan. Aku hanya ingin Minggu menikah, Senin menemui temanku di Jogja. Apakah nanti di Jogja akan lanjut menginap dan pergi honeymoon, belum ada rencana sama sekali, pikir keri. Aku pun belum pesan hotel (meski sudah cari-cari).
Hari Senin (09/07), duh rasanya mager (malas gerak) sekali. Tapi udah terlanjur bilang ke temen dan aku emang pengen menemuinya, jadilah kami siap-siap. Pukul 10.00 WIB lebih kami baru jalan, motoran dari Purworejo ke Jogja via Kaligesing yang jalannya lumayan naik turun.

Sesampainya di Jogja, byuuh sekitaran Malioboro kok macet, padahal hari Senin. Apa pas jam makan siang ya, jadi jalanan penuh. Saat itu posisi temanku sedang di Taman Pintar. Kami menuju kesana. 

Bertemu dengan mereka rasanya senang sekali. Kami dulu teman kuliah dan sebenarnya kemarin kami sudah bertemu di acara pernikahanku, tapi rasanya kurang puas ketemunya. 

Kami lanjut makan siang yang ternyata menghabiskan waktu berjam-jam. Nggak sempat ketempat lain, hanya di tempat makan, karena mereka juga mengejar transportasi untuk kembali ke Jakarta.

Selama perjalanan dengan mereka, suami mengabari bahwa adiknya sedang ada di Jogja dan berencana pergi ke Sindu Kusuma Edupark (SKE) sore ini. Dia sudah pesan "hotel" dan masih tersisa satu kamar, selanjutnya menawari apakah kami mau sekalian menginap di hotel tersebut atau tidak. Sisa satu kamar dengan harga Rp 200.000,- Standar lah ya, akhirnya kami ambil kamar tesebut.

Pisah dengan temanku, kami menuju hotel. Ketika Google Maps mengabarkan bahwa tujuan telah sampai, kami kebingungan, MANA HOTELNYA? Bukan di pinggir jalan utama dan kawasannya mirip kompleks pemukiman warga. Dan benar saja, hotelnya bukan hotel pada umumnya. Lebih mirip kos-kosan, bahkan di pintu gerbangnya memang ditulis "Terima Kos".

-___-
 
Sebenarnya ingin mengeluh 'Kenapa adik ipar milih nginep disini sih? Padahal Jogja tuh hotel ada banyak dan jaraknya dekat kemana-mana. Ukuran 200ribu kayaknya bisa dapat yang lebih bagus deh.'

Tapi aku mengerti. Dia membawa anaknya yang berumur 2 tahunan dan penginapan ini benar-benar dekat dengan SKE, bahkan biang lala nya bisa terlihat dari tempat penginapan. Jadi ya wajarlah, bawa anak kecil pasti inginnya yang praktis.

Begitu sampai disana, menyelesaikan administrasi, kami masuk ke kamar. Kelihatannya sih seperti kamar hotel, tapi ...

Alhamdulillah AC berfungsi sebagaimana mestinya. TV ada meski kecil dan salurannya kurang banyak. Buka lemari ada dua handuk, OK. Lihat meja ada dua cangkir dan satu termos. Tapi, kopi teh gula creamernya kok gak ada ya? Termos pun isinya air hangat yang sebentar lagi dingin. Untungnya di luar kamar disediakan dispenser panas dingin yang airnya bebas kami gunakan. 

Begitu buka kamar mandi, ini yang cukup mengecewakan. Tidak ada dinding kaca macam di hotel-hotel itu. Hanya ada shower yang airnya DINGIN SEMUA. Sampo dan sabun yang meski dipencet berkali-kali, keluarnya hanya dikit. Tak ada sikat gigi dan pasta gigi. Hiks, yasudahlah terima nasib. Tiap kali selesai mandi, kami selalu menggigil kedinginan.

Selesai lihat-lihat, aku istirahat di kamar, sementara suami pergi ke kamar adik ipar menemui ponakan kesayangannya. 

Sekitar jam 17.00 WIB, keluarga adik ipar sudah pergi ke SKE duluan. Kami akan menyusul kesana habis maghrib. 

Setelah sholat, kami berencana makan dulu tapi masih bingung mau makan apa dan dimana. Akhirnya kami mager di kasur dilanjut nonton YouTube lihat review SKE, ada apa aja sih di SKE, bisa ngapain aja disana, dan sebagainya. 

Lama-lama aku mulai kehilangan fokus. "Kok aku ngantuk ya?" Tak ada respons dari suami, mungkin dia terlalu fokus menonton hingga aku menyadari bahwa dia sudah terlelap, tidur. Ealah Pak.

Aku tak tega membangunkannya. Capeknya acara di hari Minggu dan perjalanan pagi tadi membuatnya kelelahan. Jadi ya biarkan sajalah dia tertidur. Sampai akhirnya aku kelaparan dan merasa perlu untuk membangunkannya. Kami makan dan lanjut tidur. Tak jadi pergi ke SKE yang katanya indah di malam hari.

Keesokan harinya, karena kami tak ada rencana, akhirnya hanya malas-malasan di kamar, menghabiskan jam check out.

Memang ya sebaiknya perlu direncanakan jika ingin pergi bulan madu/liburan/jalan-jalan agar tak jadi failed honeymoon seperti yang kami alami. Hahaha.

No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.