Itu Ring Set Piston

Postingan ini sedikit berbau teknik, ada baiknya sebelum melanjutkan membaca postingan ini, baca INI terlebih dahulu. Apabila tidak kuat membacanya, segera lambaikan tangan Anda. :D

 

Siang ini pukul 14.00 WIB, seluruh Area (sebutan untuk tim Marketing Sparepart tempatku bekerja) masuk ke ruang Kepala Divisi(KaDiv). Mereka tengah melakukan teleconference dengan tim Jepang. Sementara aku? Aku duduk manis di depan meja kerjaku. Hingga tiba-tiba Mas Digna yang duduk di ambang pintu ruang Kadiv memanggilku menunjukkan hape kuncinya.

 

Hape kunci adalah hape standar yang fitur utamanya hanya untuk telpon dan sms.

Aku menuju ruang Kadiv, menuju Mas Digna. Ya, dia memberiku sinyal agar aku yang mengangkat telponnya.

"Dari Madiun, Dek." Kata Mas Digna.

"Hallo?" Sapaku ramah.

Singkatnya, orang yang diseberang telpon berkata,"Saya tadi kirim PO, tapi saya nggak yakin apakah part tersebut cocok untuk unit NKR71 HD. Kalau memang nggak cocok, jangan diproses dulu."

"Berapa nomor POnya Pak?"

"***0314007"

Aku cek nomor PO tersebut. Tak ku temukan nomor tersebut di sistem. Bagaimana aku mengecek part-part tersebut?

"Pak, PO nya belum ada. Bisa dibantu untuk nomor part yang diorder?"

Bla... bla... bla..

Bapak di seberang telpon menyebutkan 2 part number. Secara aku tak tahu menahu dan aku tak ingin sok tahu tentang hal-hal yang berbau teknis, akan aku lempar pertanyaan tersebut.

Ku lihat sekitar. Tim Area masih terlihat tegang di balik ruang Kadiv. Akhirnya ku pilih Mas Adit untuk membantuku.

"Gini aja deh Mbak. Mbak cek dulu itu part number di PO saya bener atau nggak. Nanti mohon konfirmasi ke saya, kalau salah saya harus gimana. Kalau benar ya jalanin POnya."

"Oh iya pak. Nanti saya hubungi lagi."

Aku memberikan dua PN (Part Number) ke Mas Adit. Mungkin aku yang kurang bisa menyampaikan sehingga Mas Adit menangkapnya, dari dua partnumber yang aku berikan, dia harus memilih salah satu yang cocok untuk unit NKR71 HD.

Lebih mudahnya ada 2 Part Number: PN A dan PN B. Aku dan Mas Adit (nangkepnya) harus memilih satu diantara dua PN tersebut.

Setelah membaca catalog, Mas Adit memberitahuku;

PN A : untuk unit NKR71 lama

PN B : untuk unit NKR71 HD

Aku mengunci jawabannya Mas Adit dan menelpon bapak yang dari Madiun. Aku sampaikan apa yang dikatakan Mas Adit. 

"bla... bla... bla.. Gini lho Mbak. Tadi tuh saya kirim PO. Ada beberapa part yang saya order. Saya minta dicekin apakah part yang saya order tadi bener ato salah? Belum masuk to PO saya? Tadi saya sudah email ke Pak Digna, Pak Bambang, Iswari. Emailnya nggak ada po Mbak?"

Waduh, percakapan ini semakin tak ku mengerti. Beruntungnya Pak Bambang datang. Pak Bambang adalah orang yang sering menerima pertanyaan-pertanyaan teknis.

Disaat Pak Bambang menjelaskan ke bapak dari Madiun, aku dan Mas Adit malah berdiskusi sendiri.

"Owalah Mi, tadi tuh yang kamu tanyain itu Piston dan Ring Set nya?" kata Mas Adit.

"Haa.. apa Mas?" kataku yang tak mengerti hal-hal teknis semacam itu.

"Aku pikir, tadi sama-sama piston. Makanya aku milih salah satu."

"Lah emang harusnya gimana?"

"Sini takajarin.." kata Mas Adit sambil membuka catalog.

Ini Piston.

Jadi, kita punya dua unit NKR71. Jenis lama dan HD (jenis baru). Engine (mesin) dari kedua unit tersebut sama. Tapi, memiliki Piston yang berbeda.

Ini Ring Set Piston

Ring Set Piston

Ring Set Piston ini bisa digunakan untuk kedua unit tadi. Jadi, apapun pistonnya, ring set ini bisa dipakai.

Aku pikir tadi, PN A dan PN B itu sama-sama piston. Nggak tahunya PN A itu piston dan PN B itu ring set piston.

Aku berpura-pura "ohh paham.." meski sebenarnya aku tak terlalu mengerti. Hahaha..

Setidaknya aku mengenal istilah-istilah tersebut.

Bukan begitu para pembaca?

Hahahahaa :D