[Review] Tamako Market

Monday, July 22, 2013
Ada beberapa hal yang dapat kau peroleh dengan membiarkan sesuatu pergi.
Kebahagian bukan hanya apa yang kau miliki disini dan sekarang.
Sebuah quote sederhana yang diambil dari anime Tamako Market. Anime berjumlah 12 episode ini menceritakan seorang gadis kecil yang tinggal di distrik perbelanjaan Usagiyama. Ia bernama Tamako Kitashirakawa, anak seorang pembuat mochi (kue beras), dan sangat suka mochi. Ia ramah, periang, baik hati sehingga dikenal baik oleh orang-orang yang tinggal di distrik perbelanjaan Usagiyama. 
Tamako
Pada suatu hari, Tamako pergi ke toko bunga. Tiba-tiba dia menemukan seekor burung dalam bucket bunga. Burung tersebut bernama Dela Mochimazzi (note: dalam bahasa jepang mazui=ga enak, jadi nama dia terdengar Dela Mocchi ga enak) *kalau di terjemahan anime yang aku tonton, nama burung tersebut Dera Mochi-bau*. Panggil saja Dera chan. Rupanya Dera chan bukan sembarang burung karena ternyata dia bisa bicara.
Dera chan, burung yang bisa bicara
Kedatangan Dera di tempat tinggal Tamako adalah karena dia ingin mencari gadis untuk calon pengantin pangeran di negeri asal Dera. Karena Tamako adalah orang yang pertama menemukan Dera, maka Dera tinggal di rumah Tamako.

Selama tinggal di rumah Tamako, Dera selalu disuguhi mochi buatan Tamako. Dia pun semakin lama semakin tumbuh...bulat.
Dera yang tumbuh... bulat
Tak kunjung menemukan calon untuk sang pangeran, Dera berniat untuk kembali ke negaranya. Namun, karena tumbuhnya yang bulat, ia menjadi kesulitan untuk terbang. Akhirnya ia memutuskan untuk tinggal lebih lama di rumah Tamako.

Akhirnya, datanglah Choi di rumah Tamako. Choi adalah Tuan dari Dera. Selama ini Choi menggunakan Dera untuk meramal masa depan. Menanti Dera yang tak pulang-pulang, akhirnya Choi mencari Dera. Ia pun sangat terkejut melihat Dera yang sudah berubah.
Choi chan
Choi tinggal di rumah Tamako juga. Kedatangannya pun disambut baik oleh orang-orang yang tinggal di Usagiyama. Ia juga berteman dengan teman-teman Tamako. Ada Kanna, anak dari tukang kayu, dan Midori, cucu dari kakek pemilik toko mainan.

Suatu hari, Kanna membuatkan rumah kayu untuk Dera. Dera pun dengan senang hati masuk ke rumah yang dibuatkan Kanna. Namun, karena tubuh Dera yang terlalu besar, maka rumahnya pun terlihat kekecilan. Bahkan Tamako dan Kanna harus mengeluarkan paksa Dera yang masuk ke rumah kayu buatan Kanna.
Tamako dan Kanna berusaha mengeluarkan Dera
Choi pun akhirnya memaksa Dera untuk melakukan diet agar tubuh Dera kembali ke keadaan semula dan bisa terbang bebas.
Ekspresi Dera saat disuruh diet
Choi mengawasi diet Dera. Ia tak memperbolehkan Dera makan mochi buatan Tamako. Selama itu, Choi mengamati bahwa ternyata Tamako adalah calon pengantin pangeran. Hal itu dikarenakan Tamako memiliki harum tubuh yang sama dengan pangeran dan juga memiliki tahi lalat di leher.

Teman-teman Tamako sedih. Orang-orang yang di Usagiyama sedih. Ayah Tamako sedih. Mereka akan kehilangan Tamako karena Tamako akan segera menikah dan tinggal bersama pangeran. 

Tamako yang melihat kesedihan orang-orang yang disekitarnya pun akhirnya angkat bicara. Sewaktu pangeran datang ke kotanya untuk menemui Dera dan Choi, Tamako memutuskan menolak pangeran. Ia lahir dan besar di Usagiyama, ia tak ingin pergi meninggalkan distrik perbelanjaan dan orang-orang yang ada di sekitarnya. 

Sang pangeran yang menyadari bahwa Tamako memang bukan calon pengantinnya pun bersikap biasa saja. Akhirnya Pangeran dan Choi kembali ke negara asalnya. Bagaimana dengan Dera? Rupanya dia betah tinggal di rumah Tamako. ^^

No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.