[Resensi] Si Putih - Tere Liye

Friday, April 23, 2021

Judul : Si Putih

Penulis : Tere Liye

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 376 hlm; 20 cm
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2021
Harga : Rp. 85.000,-

ISBN : 978-602-06-5225-2

Sinopsis

Bagaimana jika hewan kesayangan kalian ternyata hewan dengan kekuatan terbesar di dunia paralel? Bagaimana jika hewan yang terlihat imut, menggemaskan, ternyata bisa menjadi salah satu petarung paling hebat?

 

Kali ini kita akan berpetualang di klan baru, dengan tokoh-tokoh baru. Termasuk mengetahui bahwa pandemi yang menyusahkan penduduk juga terjadi di klan-klan jauh. Tapi ingatlah selalu, setiap ada kesusahan, selalu muncul hal-hal menarik yang positif.

 

Kisah ini tentang si Putih, kucing kesayangan Raib. Masa lalu si Putih tidak kalah menarik, sebelum akhirnya kucing itu diletakkan di depan pintu rumah sebagai hadiah ulang tahun Raib.

 

Buku ini adalah buku ke-10 dari serial BUMI.  

 

*** 


Beberapa waktu yang lalu, Tere Liye sempat menulis di Facebook, terkait keinginannya untuk menuliskan pandemi sebagai latar cerita di novel. Ku pikir akan ditulis di Serial nya Thomas (Negeri Para Bedebah) dengan tambahan bumbu-bumbu politik, ekonomi, sosial, yang akan membuat buku ini menjadi "panas". 


Ternyata, tidak! Cerita mengenai pandemi justru dituliskan di kisah Si Putih, buku ke-10 dari serial BUMI. Buku ini meceritakan kehidupan kucing kesayangan Raib, sebelum akhirnya mereka bersama.


Penasaran nggak?


Kisah ini berawal di Klan Polaris. Saat itu tengah terjadi pandemi virus yang mematikan. Dengan adanya teknologi yang super canggih, klan tersebut mampu membagi wilayah menjadi dua bagian. Bagian pertama digunakan untuk evakuasi penduduk yang sehat dan tidak terinfeksi, sementara bagian yang lain tempat orang-orang yang sudah tertular virus. Mereka dipisah dinding setebal seratus meter dan tidak dapat ditembus.


Adalah N-ou, seorang anak dua belas tahun, ia harus terpisah dengan orang tuanya karena sudah terkena virus. Ia tidak bisa ikut dievakuasi, ditinggalkan begitu saja. Semalaman ia meringkuk kesakitan melawan serangan virus. Beruntungnya ia menemukan seekor kucing yang menemaninya hingga akhirnya ia selamat.


Hari-hari berikutnya ia habiskan untuk mencari cara agar bisa menembus dinding dan bertemu dengan orang tuanya. Setelah lima tahun ia berjuang tanpa hasil, akhirnya ia menyerah. Ia memutuskan untuk berpetualang, mengelilingi wilayah-wilayah yang belum pernah ia jamah, dan tentu saja bersama Si Putih, kucing yang menyelamatkan N-ou. 


Mereka berjalan ke arah timur, hingga akhirnya mereka bertemu dengan manusia yang hidup selain mereka. Dia adalah Pak Tua, tinggal di sebuah rumah di padang rumput, yang kini hancur diseruduk ratusan ribu banteng. Pak Tua pun memutuskan untuk ikut berpetualang bersama N-ou dan si Putih.

 

Banyak pengalaman yang mereka dapatkan selama perjalanan, ditambah penjelasan-penjelasan dari Pak Tua mengenai Klan Polaris ini. N-ou pun akhirnnya menyadari bahwa dirinya adalah seorang Pengendali Hewan, petarung khas Klan Polaris.

 

***

Buat yang bertanya kapan serial ini akan berakhir, berikut peta-nya, diambil dari Page Facebook Tere Liye.

No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.