Kok Kurusan?
Lebaran kali ini, pertanyaan paling banyak yang kuterima adalah "kamu kok kurusan?" Harusnya seneng dong yah, tapi makin banyak orang yang nanya kok rasanya jadi annoying ya.
"Diet ya?"
"Kok kurus banget?"
"Mukanya jadi kempot?"
"Kemarin terakhir nggak segini?"
Terus kalau lagi diam tak menyentuh makanan, dibilang "lagi diet kok ya, makanya nggak mau makan." Padahal ya daritadi udah nyemil makanan mulu, hanya saja pas orang lain tak melihat.
Jadi kemarin aku mengukur berat badan yang ternyata hanya 48 kg. EMPAT PULUH DELAPAN kilogram. Beratnya sama seperti aku setelah lulus SMP.
Gimana orang-orang nggak shock kalau dulu waktu SMA aku udah mulai ginuk-ginuk, kuliah udah pernah di angka 59 kg, kerja udah mulai menyusut tapi masih di angka 50 sekian, eh sekarang merosot tajam ke 48 kg.
Diet?
Enggak sih. Hanya saja setelah pindah disini, pola makanku berubah. Kebetulan juga habis lebaran, sehingga berat badan bisa di angka empat puluhan.
Baca : Pentingnya Menjaga Pola Makan yang Teratur
Tapi menurutku masih wajar sih. Nggak kerempeng-kerempeng amat. Dengan tinggi badanku yang hanya 156 cm, angka 48 kg tergolong normal.
Intinya apa?
Kesimpulannya, apapun pertanyaan orang, kalau kita menerimanya negatif, maka akan mengganggu diri kita. Tapi, kalau kita menerimanya positif, ya kita akan enjoy-enjoy saja.
Pertanyaan macam "kuliah belum lulus?", "belum dapat kerja?", "kapan nikah?", "kok belum isi?", "kapan punya bayi lagi?" lewat deh kalau kita menerima pertanyaan tersebut dengan senyuman, tanpa perlu meninggalkan pertanyaan itu di benak kita. Bye!
Please atulah, aku 60 kg dengan tinggi 150, aku buntelan karung goni dong
ReplyDeletendak papa mir, yang penting tetep cantik hihihi
Delete