Sehari Tanpa Gadget : Pernah
Sehari tanpa gadget.
Bisa? | Bisa dong.
Pernah? | Pernah.
Yakin pernah? | Sehari doang kan? Kayaknya aku lebih deh dari sehari :D
Serius? | Dih, nggak percaya? -_-
Itulah jawabanku ketika ditantang "Sehari Tanpa Gadget". Nggak percaya juga? Yuk ikuti kisahku..
Bisa? | Bisa dong.
Pernah? | Pernah.
Yakin pernah? | Sehari doang kan? Kayaknya aku lebih deh dari sehari :D
Serius? | Dih, nggak percaya? -_-
Itulah jawabanku ketika ditantang "Sehari Tanpa Gadget". Nggak percaya juga? Yuk ikuti kisahku..
Eh, tapi pada tahu gadget kan ya?
Menurut definisi yang ku temukan di blog keajaiban senyuman; Gadget itu barang elektronik praktis yang dipake sehari-hari. Kalo contohnya, ya HP, Ipad, Ipod, Netbook, Notebook, Laptop, dan lain lain, dan sebagainya.
Sebenarnya 'sehari tanpa gadget' yang ku alami ini bukan kehendakku, tapi karena memang keadaan yang memaksa.
Aku bukan pecinta gadget. Walaupun demikian, aku tetap membutuhkannya. Handphone untuk komunikasi dan laptop untuk mengerjakan tugas. Meski bukan pecinta gagdet, rupanya saya termasuk sosmed addict. Sehari tanpa membuka facebook, rasanya hambar. Sehari tanpa membuka Dashboard blog rasanya ada yang kurang. Hal inilah yang membuatku tak bisa melepaskan aku dari Acep, laptopku. Saking tak bisa lepasnya, aku terbiasa tidur jam 11 hanya untuk ngeblog dan facebook-an sambil mengerjakan tugas kuliah. Handphone pun sering ku gunakan untuk sekedar cek facebook dan update status. Ahh...ternyata saya tak bisa lepas dari gadget.
Hingga hari itu tiba. Hari dimana saya harus meninggalkan dua gadget yang sering aku gunakan. Ups, bukan meninggalkan, namun tidak bisa menggunakan, yaitu saat aku pulang kampung. Bukan karena aku sengaja meninggalkan gadget, namun karena kondisi yang tidak mendukung.
Aku tinggal di sebuah desa yang berada di bagian selatan Provinsi Jawa Tengah. Meski tidak termasuk desa terpencil, sinyal termasuk barang langka di desaku. Hanya gadget yang menggunakan provider tertentu yang bisa menangkap sinyal. Dan aku? Aku dan gadget-gadgetku termasuk yang tidak bisa menangkap sinyal. Alhasil Handphone ku tidak bisa menerima/mengirim SMS dan telpon, Acep dengan modem tanpa sinyal juga hanya bisa digunakan untuk main games, nonton anime, dan menulis. Tak bisa buka facebook dan ngeblog. Akhirnya aku pun meninggalkan gadget-gadget tersebut dan menikmati hari-hariku.
Apa aja yang aku lakukan?
Aku melakukan kegiatan yang membuat aku senang.
Pagi hari aku menyapu halaman. Karena aku suka berbagai jenis pe-pohon-an dan be-bunga-an, maka ketika menyapu, sesekali aku bercengkrama dengan mereka. Melihat pohon jambu air dengan buahnya yang lebat. Memperhatikan ulat bulu yang merampat di batang pohon dalam pot. Menghirup segarnya udara pagi. Rasanya menyenangkan.
aku dan tanaman |
Siang hari saatnya bercengkrama dengan sanak saudara. Aku suka ketika sepupu dengan putri kecilnya mengunjungiku. Bercerita dengan Mbak sepupu dan bermain dengan keponakanku. Permainannya pun tak perlu gadget. Cukup main lempar bola, petak umpet, keponakanku sudah merasa sangat bahagia, tertawa lepas. Begitu pula denganku.
Fibri, keponakanku yang lucu |
Sore hari membantu ibu di dapur. Meski aku tak bisa masak, aku suka bantu ibu memotong-motong sayuran, menumis bumbu, dan hal-hal sederhana lainnya. Menjadi semakin menyenangkan saat ibu mulai cerita dengan kisahnya yang hebat. Sekitar pukul 16.00 WIB aku meminta ijin ibu untuk keluar sebentar. Iya, keluar sebentar untuk memberi makan ikan-ikan di kolam, peliharaan bapak. Aktivitas ini merupakan salah satu kegiatan yang membuatku senang. Melihat ikan-ikan yang berlalu lalang, kemudian berkumpul di satu titik untuk makan bersama.
ngasih makan ikan |
Malam hari waktunya ngemil bareng keluarga. Biasanya sore hari ibu menyediakan makanan ringan untuk dinikmati bersama. Pisang goreng, otak-otak, bakwan, atau mbili (sejenis umbi-umbian) rebus. Ditambah teh hangat manis buatan ibu, sempurnalah malam 'sehari tanpa gadget'.
Apakah waktu seakan berjalan lambat?
Selama kita bisa mengisi waktu dengan aktivitas yang bermanfaat dan menyenangkan, pasti sehari tanpa gadget bisa dilalui dengan mudah.
jumlah kata: 542 kata
yang jadi pertanyaan...bila sudah bisa merasakan nikmatnya bersilaturahmi, menyapu halamanm bermain ditepi kolam tanpa gadget, maka enakan mana..hidup tanpa gadget atau hidup dengan gadget.... :-)
ReplyDeletebtw..selamat berlomba ya...semoga menjadi pemenang :-)
menurut saya dua-duanya menyenangkan.. ketika kita tidak sedang berinteraksi dengan orang di dunia nyata, maka dengan gadget mampu menghubungkan kita dengan orang-orang di dunia maya :D
ReplyDeleteOrang jaman dulu pas nggak ada gadget kok ya bisa produktif ya??
ReplyDeletesayangnya sampe sekarang belum punya gadget....
ReplyDeletemoga sukses GA nya ya mba...
sehari tanpa gadget hmm.. susah kayaknya..T-T
ReplyDeleteKegiatan tanpa gadget yang menyenangkan ya mbak :) membantu ibu, emang paling asyik, kalo aku bisa sambil ngerumpi dengan ibu, tentang apa saja. Ibu kan gudang ilmu, hehehehhe,,
ReplyDeleteMakasih dah ikutan ya, biar mas n mbak juri yang catat :)
Met siang... Juri berkunjung ^_^
ReplyDelete