Miau-Miau Si Comeng
Aku bisa jadi dibilang sebagai pecinta kucing. Hanya saja
beberapa bulan yang lalu sempat benci setengah mati dengan namanya kucing.
Bagaimana tidak, tiga hari aku pergi untuk acara Makrab, selama itu pula kucing-yang-sering-datang-kosanku itu menginap tiga hari di kamarku. Perlu digarisbawahi,
di kamarku. Kasihan. Tentu saja. Selama tiga hari itu si kucing tidak makan
tidak minum, terkurung sendirian di dalam sebuah kamar kosan yang gelap.
Akan tetapi, rasa kasihan itu tiba-tiba luntur setelah
mencium aroma tak sedap ketika aku membuka kamar. Rupanya si kucing
meninggalkan jejak di atas kasurku. Dengan sedikit emosi membara di jiwa, aku
membersihkannya. Mengambil sprei yang kotor dan bau, kemudian membalik kasur
agar tidak tercium aroma si kucing. Setelahnya, aku membersihkan kamarku,
menyapu lantainya, mengepel, dan merapikan segala sesuatunya. Dan sungguh tidak
beruntungnya aku, ketika ku tinggal di kamar mandi, si kucing kembali datang
dan kembali menorehkan jejak di kasur yang sudah ku balik. Terima kasih ya
kucing.
Nah, baru-baru ini, setelah menonton anime Nyan Koi, rasa cintaku
akan kucing meningkat kembali. Anime tersebut menceritakan seorang murid
SMU bernama Junpei Kousaka yang suatu hari mematahkan patung kucing keramat
Jizou yang berada di dekat kuil hingga kepala patung lepas. Gara-gara itu, di
pagi harinya dia bisa berbicara dengan kucing keluarganya bernama Nyamsas dan
ternyata dia juga bisa mendengar percakapan kucing-kucing lain. Dan dari Tama,
kucing yang tinggal di kuil, seseorang yang mematahkan kepala Jizou akan
dikutuk menjadi seekor kucing. Akan tetapi, kutukan tersebut dapat hilang jika
dia bisa mewujudkan 100 permintaan kucing. Dengan bantuan Nyamsas dan Tama,
Kousaka membantu kucing-kucing yang membutuhkan pertolongannya.
Melihat ekspresi dan jenis-jenis kucing yang ditolong oleh Kousaka
membuatku kembali menyukai kucing. Mereka begitu lucu dan menggemaskan. Apalagi
kalau kucing itu gendut seperti Nyamsas, kucingnya Kousaka, pastinya rasanya pengen
meluk terus.
Berbicara soal kucing, aku punya kucing di rumah. Namanya
Comeng. Entah dari mana asal mula nama tersebut. Seperti halnya asal usulnya
Comeng berada di rumahku, tidak jelas. Awalnya Comeng hanya mampir ke rumahku,
lama-lama merasa nyaman untuk tinggal di rumahku.
Dan karena aku seorang anak rantau yang tak menentu pulang
ke rumah, maka ketika aku pulang ke rumah aku selalu melihat perubahan dari
Comeng. Saat aku tinggal pergi, dia masih kecil dan saat aku pulang ke rumah, Comeng
tumbuh menjadi seorang pejantan yang tangguh. Gendut. Keren.
Comeng |
Foto di atas adalah foto Comeng yang sedang tidur. Awalnya dia begitu menikmati waktu tidurnya. Kedua tangan (kaki depan) ia selipkan di antara kedua kaki (kaki belakang). Badannya agak sedikit melingkar sehingga dari kejauhan terlihat seperti bantal. Dan karena gemas dengan Comeng, maka ku ambil foto si Comeng, namun agaknya dia merasa terganggu saat aku foto. Lihatlah ekspresi mukanya. Mungkin jika aku bisa mendengarkan kucing berbicara, aku akan mendengar Comeng berkata, "Miauu. Ngapain sih foto-foto. Ganggu Comeng tidur aja. Ga ada kerjaan lain apa. Pergi sana. Comeng mau bobok lagi, masih ngantuk. Miauu"
Miaw-miaw ini diikutkan di Cat's Giveaway by AHc
:) lucu ya posenya
ReplyDeleteeh seru kayaknya animenya.thanks ya partisipasinya.. salam buat comeng xixi
okee...
ReplyDeletejangan lupa nonton Nyan Koi, lucu..
kucing2nya juga nge-gemes-in :D
lucuuuuuu :3
ReplyDeleteterima kasih,, saya memang lucuu :)
ReplyDelete#hloo?!
:D