Pilihan Makanan untuk MPASI
Masih tentang MPASI ya, hahaha, masih akan terus dibahas selama anaknya belum terbiasa dengan aktivitas makan.
Setelah galau berkepanjangan karena bayi tidak selera makan di usia nya yang ke-6 bulan, akhirnya di hari ke-12 MPASI, dia mulai menunjukkan respon makan. Ia melihat mangkuk makanannya dan membuka mulutnya. Aammm, uh senangnya hati mamak. Ya meskipun hanya di lima suapan pertama saja, selebihnya dia menggeliat, tanda ingin menyudahi makan. Lumayan lah.
Hasil analisis sementara kenapa bayi baru mau makan sekarang ini karena pileknya sudah sembuh. Jadi dia udah mulai berselera meski porsinya masih sedikit sekali. Pantesan kemarin dikasih apa saja ditolak, mulai dari bubur instan, homemade buatan sendiri, dan homemade yang dijual di pinggir jalan. Semua sudah dicoba dan hasilnya cukup mengecewakan.
Berbicara soal pilihan makanan untuk MPASI, dari awal aku sudah memutuskan untuk tidak memberikan makanan homemade yang dijual di pinggir jalan.
1. Kita tidak bisa memastikan kebersihan bahan makanan dan alat masaknya
2. Kita tidak tahu cara masaknya gimana, diolah dengan benar atau tidak
Selain itu, meski sudah bersih dan cara masaknya benar, waktu dijual kan dihadapkan ke banyak pelanggan. Bisa jadi yang beli lagi pilek, batuk, terus virusnya masuk ke bubur, kan bisa saja seperti itu. Jadi mending pakai bubur instan aja yang nilai gizinya udah ditakar pas sesuai untuk kebutuhan bayi atau kalau tetap mau homemade ya bikin sendiri, kita bisa menentukan jenis makanannya, menjaga kebersihannya, dan menyimpannya dengan tepat.
Seperti menelan ludah sendiri, sekarang ini aku memberikan anakku MPASI homemade yang dijual di pinggir jalan 😪 Gimana nggak tergiur coba, beli 2 ribu aja bisa buat pagi siang sore, itu pun masih sisa. Subuh nggak ribet bikin bubur, saring makan, cuci peralatan. Hemat biaya dan tenaga. Nggak stres juga kalau udah capek bikin ternyata anaknya makan cuma dikit. Damailah hidup mamak.
Modal baca "bismillah", hempaskan seluruh kekhawatiran soal MPASI homemade pinggir jalan. Beberapa pertimbangan yang membuat ku yakin;
1. Menunya tiap hari beda-beda dengan kandungan gizinya cukup lengkap; karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayuran. Tinggal tambah lemak aja udah jadi menu lengkap.
2. Banyak buibu yang beli. Artinya udah terpercaya dong. Lagi pula rumor yang beredar, Si penjual memulai usahanya karena dirinya merasa ribet membuat MPASI homemade untuk anaknya, kenapa nggak ada yang jual. Lantas kepikiran kenapa nggak aku saja yang jual? Hasilnya laris manis, setiap hari pancinya selalu kosong.
Kadang suka mikir, kenapa aku jadi ibu nggak ada usahanya sama sekali ya, nggak mau ribet, nanti kalau anaknya lebih suka jajan di luar gimana, kalau nggak kenal masakan ibunya gimana. Tapi ya sudahlah, toh aku punya pilihan, kalau ada yang mudah kenapa harus mempersulit diri sih. Lagi pula anaknya doyan. Kecuali kalau anaknya nolak-nolak, pasti aku muter otak gimana caranya anak ini bisa kemasukan makanan.
Pada akhirnya, entah itu bubur instan, homemade buatan sendiri, homemade pinggir jalan, seorang ibu pasti ingin memberi yang terbaik untuk anaknya. Nggak ada kan yang ingin anaknya kenapa-kenapa. Tapi entah kenapa masih saja ada ibu yang memberi makan anaknya di bawah 6 bulan tanpa advis dokter 😔
Akan tetapi, semua keputusan kembali pada buibu semua karena seluruh konsekuensi juga akan kembali ke ibu kan?
No comments:
Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^