Apakah Produksi ASI akan Turun setelah MPASI?
Jawabannya bisa IYA, bisa TIDAK.
Iya, kalau di jam biasanya PD kosong, tapi ASI tidak dikeluarkan.
Tidak, jika ASI rutin dikeluarkan sesuai jadwal sebelum MPASI.
Maksudnya gimana sih?
Contoh di aku. Biasanya, sebelum pergi ke kantor aku selalu menyusui anakku terlebih dahulu. Tapi sejak memasuki masa MPASI, aku sudah tak melakukannya lagi. Alasannya? Biar dia lapar dan sarapannya bisa habis banyak. Begitu pula sore hari saat pulang kerja, biasanya setelah ganti baju, langsung kangen-kangenan menyusu sepuasnya, kini aku tahan demi makan sorenya bisa lebih lahap. Itu artinya dua kali sesi pengosongan PD aku lewatkan begitu saja. Sehari dua hari masih okelah, belum ada perubahan. Tapi, lama kelamaan produksi akan turun. Memompa di kantor juga hasilnya akan berkurang.
Kenapa bisa begitu?
Ingat prinsip ASI : supply by demand. Ketika permintaan turun, otomatis persediaan dalam tubuh juga akan diturunkan. Memang benar, semakin bertambah usia anak, semakin banyak makannya, semakin berkurang menyusunya, tapi kalau udah coba-coba mengurangi produksi ASI, yakin bisa menyusui sampai 2 tahun?
Terus gimana agar produksi bisa stabil?
Caranya sederhana, cukup keluarkan ASI secara rutin (pompa/marmet/DBF), jadwalnya tak perlu padat tiap 3 jam sekali, tapi minimal sama seperti sebelum MPASI.
Aku sendiri sudah merasakan bagaimana ASI ini mulai surut gara-gara keenakan tidak mengosongkan PD. Begitu sadar ada yang salah, yaudahlah, mau nggak mau nambah jadwal pompa (yang tadinya DBF jadi harus pompa). Harapannya kan anak makan banyak, ASI tidak berkurang. Masak iya sih nggak mau berjuang demi anak?!
No comments:
Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^