Bersepeda di Lingkungan Rumah Sakit

Thursday, January 25, 2018
Beberapa waktu yang lalu ada masyarakat yang mempertanyakan mengapa ada yang bersepeda di dalam rumah sakit? Kok diperbolehkan? Bukankah mengganggu? Dan juga berbahaya? 
Mungkin jika aku yang ada di posisi mereka, aku juga akan mempertanyakan hal yang sama. Namun, melihat seragam si pengendara sepeda, aku yakin bahwa si pesepeda itu adalah petugas kesehatan (perawat) rumah sakit. Eh, tapi kok ada juga yang tak berseragam? Apakah mereka juga karyawan rumah sakit?

Lantas mengapa petugas kesehatan dan karyawan diperbolehkan bersepeda di lingkungan rumah sakit? Alasan utamanya bukan karena "tak mau capek", tapi itu semua  semata-mata demi mempercepat pelayanan kepada pasien. 

Kok bisa? 

Rumah sakit ini begitu luas. Antarruang, khususnya ruang rawat inap dengan ruang penunjang terpisah jarak yang lumayan jauh. Untuk menghemat waktu pelayanan, maka sepeda diperbolehkan beroperasi di lingkungan rumah sakit. Sebagai contoh, dokter yang telah melakukan visite pasien, meresepi obat untuk pasien tersebut. Resep tersebut oleh perawat / admin ruang dibawa ke Depo Farmasi untuk segera diproses. Tentu akan ada bedanya jika resep obat itu diantar dengan berjalan kaki dan dengan bersepeda. Lebih cepat bukan? 

Contoh yang lain, misal saat bangsal ingin mengambil hasil laboratorium atau radiologi untuk pasien yang sedang di rawat inap. 

Pesepeda yang tidak berseragam petugas kesehatan biasanya dari rekam medik. Mereka membawa dokumen rekam medik dari pendaftaran menuju poli rawat jalan. 

Ada juga instalasi lain yang tidak berhubungan langsung dengan pasien, tapi mereka memiliki sepeda, contohnya bagian Teknik. Untuk mempercepat kedatangan ke lokasi yang bermasalah, mereka bersepeda. 

Nah, tak ingin kalah dari ruangan lain, IPDE juga berkeinginan untuk memiliki sepeda sendiri. Keinginan itu sudah ada sejak jauh jauh hari sebelum aku bergabung dengan mereka. Alasan utamanya karena belum ada dananya. Hehe. 

Dan pada akhirnya, setelah sekian lama menanti, keinginan untuk punya sepeda akhirnya tercapai di bulan Januari 2018 ini. 

Lalala yeyeye. 

Emang IPDE ingin sepeda buat apa sih? Sama seperti yang lainnya, untuk mempersingkat waktu tempuh ke lokasi yang bermasalah. Selain itu, bersepeda juga mengurangi rasa kecewa juga sih. Misal ada pengaduan error; keyboard rusak. Kita jauh-jauh jalan ke ruangan si pengadu untuk mengecek keyboard tersebut. Ditanya rusaknya kenapa, katanya keyboard nya tak bisa digunakan untuk mengetik huruf kapital, tapi kalau huruf kecil mau. Ealah, jebul tombol Caps lock nya belum dipencet. Kalau udah jalan jauh-jauh ke tempat user dan masalahnya sepele, kan KZL ya. Kalau bersepeda kan ya lumayan 😌

Aku pernah ditelepon user, mengadu kalau komputernya tak mau menyala. Sudah dicoba pencet paksa pun tetap tak mau. Akhirnya ku jalan ke tempat user dan taraaaaaaa komputernya sudah nyala bahkan aku belum sempat memegang komputernya 😐😑 Akhirnya kembali ke ruangan dengan perasaan hampa. Haha. 

Ya, semacam itulah mengapa sepeda boleh digunakan di rumah sakit. Khusus buat karyawan ya, pengunjung tidak diperbolehkan, apalagi pasien, takutnya malah jatuh dan memperburuk kondisi kesehatannya. 

No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.