Cerita di Balik Sebuah Cerita
Percayakah kamu kalau rejeki, jodoh, maut, dan jalan cerita kehidupan kita sudah ada yang mengatur? Aku sih sangat percaya sekali. Apalagi dengan kejadian yang belum lama ku alami ini.
Sudah baca postinganku tentang SIMRS GOS kan? Jadi, issue untuk penggunakan SIMRS itu sudah dari tahun lalu. Saat itu, baru ada satu orang yang bertanggung jawab untuk mengerjakan aplikasi tersebut. Sebut saja dia Pak Rudi.
Merasa kewalahan, dia mengajukan agar dilakukan perekrutan karyawan untuk membantunya. Setelah diadakan seleksi, didapatlah satu orang yang dirasa kompeten untuk mengisi posisi tersebut. Panggil saja di Mas Andi.
Berdua, ternyata masih dirasa kurang untuk dapat mengerjakan aplikasi dengan banyak modul tersebut. Sekitar lima atau enam bulan setelah Mas Andi direkrut, Pak Rudi mengajukan kembali untuk penambahan tenaga. Akhirnya diadakanlah seleksi kembali.
Proses seleksi berjalan lancar. Ada (mungkin) lima orang yang mendaftar dan didapatlah satu orang cewek yang semua orang mengakui kalau dia jago dalam kodingan. Akan tetapi, entah apa yang terjadi, pihak manajemen tidak segera melakukan pemanggilan untuk serah terima Surat Keputusan (SK). Digantung, begitulah istilahnya. Dari tim IPDE sudah menyetujui adanya penambahan personal tersebut, sudah sesuai dengan kebutuhan mereka, tapi dari sisi manajemen tidak segera merealisasikannya.
Lima bulan kemudian, pihak Rumah Sakit melakukan perekrutan besar-besaran di bulan Februari. Ada kebutuhan 100 orang tambahan tenaga untuk mengisi beberapa formasi, salah satunya Programmer Web, yang akan ditugaskan di IPDE. Luar biasanya, cewek yang tadi nasibnya digantung, ikut dalam rekrutmen tersebut. Namun, kali ini dia tidak ambil formasi Programmer Web. Dia memilih mengisi Pengadministrasian Umum. Mungkin peluangnya lebih besar karena yang dibutuhkan 2 orang. Tapi sebenarnya, kalau dia memang memilih Programmer Web dan lolos sampai tahap wawancara, mungkin dia bisa langsung terpilih karena sebelumnya sudah ikut tes seleksi disana.
Nyatanya, Tuhan punya rencana tersendiri. Dia telah memberikan kesempatan bagiku untuk mengisi formasi tersebut dan Dia juga telah memberikan jalan cerita terbaik untuk cewek tadi.
"Ya, mungkin memang rejekinya dirimu." Demikian kata Mbak Desi padaku. Dia salah satu bagian dari tim, saat ini bertanggung jawab atas SIMRS yang sedang digunakan dan nantinya tetap dilibatkan dalam pengembangan SIMRS GOS.
Itu sedikit cerita yang membuatku semakin yakin pada takdir Alloh SWT. Jadi, masihkah ada yang tidak percaya kalau segala sesuatunya itu sudah ada Yang Mengatur? Jika ada, sungguh TERLALU.
Aku sungguh salut dengan cewek tadi. Meski sempat digantung, dia tidak menaruh rasa sakit hati dan tetap mengikuti prosedur yang ada. Dan sejujurnya, aku penasaran seberapa pintarnya dia dalam hal pemrograman karena 2 dari 10 anggota tim IPDE pernah menceritakan hal ini (cerita tentang perekrutan dia yang pintar, namun tidak segera diproses oleh manajemen). Namanya pun sering disebut dalam percakapan kami sehari-hari.
Aku jadi penasaran, bagaimana pendapat tim IPDE mengenaiku, apakah aku termasuk dalam kategori pintar seperti cewek itu? Pun aku penasaran, bagaimana perasaan cewek tadi setelah posisi yang seharusnya ia tempati, justru diisi oleh aku. Hehehe.
Nyatanya, Tuhan punya rencana tersendiri. Dia telah memberikan kesempatan bagiku untuk mengisi formasi tersebut dan Dia juga telah memberikan jalan cerita terbaik untuk cewek tadi.
"Ya, mungkin memang rejekinya dirimu." Demikian kata Mbak Desi padaku. Dia salah satu bagian dari tim, saat ini bertanggung jawab atas SIMRS yang sedang digunakan dan nantinya tetap dilibatkan dalam pengembangan SIMRS GOS.
Itu sedikit cerita yang membuatku semakin yakin pada takdir Alloh SWT. Jadi, masihkah ada yang tidak percaya kalau segala sesuatunya itu sudah ada Yang Mengatur? Jika ada, sungguh TERLALU.
Aku sungguh salut dengan cewek tadi. Meski sempat digantung, dia tidak menaruh rasa sakit hati dan tetap mengikuti prosedur yang ada. Dan sejujurnya, aku penasaran seberapa pintarnya dia dalam hal pemrograman karena 2 dari 10 anggota tim IPDE pernah menceritakan hal ini (cerita tentang perekrutan dia yang pintar, namun tidak segera diproses oleh manajemen). Namanya pun sering disebut dalam percakapan kami sehari-hari.
Aku jadi penasaran, bagaimana pendapat tim IPDE mengenaiku, apakah aku termasuk dalam kategori pintar seperti cewek itu? Pun aku penasaran, bagaimana perasaan cewek tadi setelah posisi yang seharusnya ia tempati, justru diisi oleh aku. Hehehe.
No comments:
Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^