Day 11: Makan Sehari-hari

Sunday, December 29, 2013
Nabi Muhammad SAW bersabda “Sumber dari segala penyakit adalah perut, perut adalah gudang penyakit dan berpuasa itu obat” (H.R. Muslim)
Pernah mendengar hadist di atas?

Yaps, sumber penyakit adalah perut. Mengapa demikian? Karena apa yang kita makan akan berpengaruh pada kesehatan kita. 

Makan jajanan yang udah di-rubungi laler (baca: lalat), bisa menyebabkan sakit perut.
Makan makanan yang sudah kadaluarsa, bisa menyebabkan keracunan.
Makan makanan haram, bisa menimbulkan banyak penyakit.
Dan yang lebih parah adalah makan makanan yang diperoleh dari pekerjaan tidak halal, bisa jadi mengakibatkan apa saja pada diri kita.

Nah, tak jauh-jauh dari makanan, yuk sharing menu makan pagi, makan siang, cemilan, dan makan malam favorit kamu. Apakah makanan yang kamu makan sehari-hari termasuk makanan sehat dan tak menimbulkan penyakit?

Menurutku, menu makan sehari-hari kita dipengaruhi banyak hal, salah satunya posisi dan lokasi. Menu makan anak rumahan akan berbeda dengan menu makan anak kosan. Menu makan anak kosan di Jakarta berbeda dengan menu makan anak kosan di Yogyakarta, apalagi yang ada di Samarinda dan Balikpapan. Benar demikian?

Semenjak menjadi anak kosan yang tinggal serumah dengan bapak dan ibu kosan, menu makanku pun berubah. Dan berikut menu makanku seharian.

Makan Pagi
Segelas teh manis hangat dan sepiring roti
Itulah yang setiap pagi disediakan ibu (baca: ibu kosan) sebelum aku pergi berangkat kerja. Segelas teh manis hangat tak pernah absen di meja makan setiap pagi. Sementara itu, piring berisi beberapa bungkus roti warung itu juga selalu hadir meski pernah digantikan oleh semangkuk bubur kacang hijau atau beberapa buah apem buatan ibu.

Makan Siang
Di hari kerja (Senin - Jumat) aku selalu mendapat jatah makan siang di kantor. Modelnya prasmanan dengan menu yang tak sama meski tak jauh beda. Nasi, sayur berkuah (lodeh, sop, dan sebangsanya), lauk pauk (ayam, ikan, telur, udang, daging, tempe, tahu, bakwan jagung) dengan berbagai varian tiap harinya, kerupuk, sambal, lalapan (daun kemangi, daun kol (aku lebih suka menyebutnya 'kubis'), ketimun), buah-buahan (semangka, melon, jeruk, salak, pisang), air putih.

Jika dilihat komposisinya, maka menu tersebut lengkap. Dan yang biasa ku ambil untuk menu makan siangku;
nasi > cukup satu centong, tak perlu banyak-banyak
sayur berkuah > selalu ambil dengan kuah yang banyak karena memang suka makanan 'banjir'
lauk pauk > ayam, tak terlalu berminat dengan lauk pauk yang lainnya, apalagi daging. Aku tak mau makan daging
lalapan > kubis, tak ada kubis, ketimun pun jadi, tapi paling anti makan daun kemangi
kerupuk > apapun jenisnya selalu ambil
sambal > kalau lagi kepengen
buah > apapun buahnya selalu ambil
air putih > cukup segelas saja

Makan Malam
Sepulang kerja, selalu saja segelas teh manis hangat kembali menyapaku di meja makan. Ibu pun menyiapkan makan malam untukku. 

Ibu pintar memasak. Dan yang paling ku suka adalah sayur sop dengan kaldu ayam. Kalau di rumah, aku biasanya menyebutnya "jangan bening" a.k.a sayur bening.

Ibu (baca: ibu kosan) mencampurkan kubis, buncis, wortel ke dalam sop kaldu ayam. Terkadang beberapa butir bakso hadir di tengah-tengah mangkok. Aku suka sayur ini karena aku suka kubis. Ya, aku suka kubis. Meski gizi dan vitaminnya tak sebanyak sayuran hijau, aku tetap menyukainya, baik sebagai lalapan maupun dimasak. Saking sukanya aku dengan kubis, bapakku di rumah pernah memberikanku julukan "Rajanya Kubis". Hehehe

Hanya satu yang kurang dari sayur sop masakan ibu kos; kentang. Ya, tak ku temukan kentang disana. Padahal aku juga menyukainya, meski sukaku pada kentang tak lebih besar dari rasa sukaku pada kubis.
Pohon kubis cantik yah ^^
Cemilan
Siapa yang tak suka cemilan? Aku rasa semua orang suka dengan cemilan, kecuali orang-orang yang tak ingin badannya bertambah lebar (baca: gendut) gegara kebanyakan makan cemilan.

Cemilan-cemilan yang dijual biasanya mengandung bahan pengawet dan pemanis buatan sehingga terlalu banyak memakannya menjadikan kita tidak sehat. 

Kalau aku, aku suka cemilan apa yah? Di rumah, saat tak ada cemilan (jajanan minimarket), aku biasanya menggoreng bahan makanan mentah, seperti ubi (aku menyebutnya "telo munthul"), pisang (paling enak kalau pisang kapok), kentang (lagi-lagi kentang). Aku menggoreng makanan-makanan itu dengan garam yang sedikit berlebihan sehingga saat memakannya akan terasa lebih asin dari gorengan normal. Heuheu.. Nikmat euy.. ;)
Pisang goreng tanpa tepung, cukup diberi bumbu garam.
Namun, jika ingin cemilan sehat, maka makanlah buah-buahan. Setiap buah-buahan memiliki kandungan vitamin dengan kadar yang berbeda-beda.

Aku suka berbagai jenis buah-buahan. Heii.. kalian masih ingat kalau aku suka pohon dengan buahnya bukan? Aku bisa makan buah apa saja meski kadar suka pada buah tersebut berbeda-beda. Misalnya; aku bisa makan buah pepaya, meski aku tak terlalu suka. Sama halnya dengan aku memakan buah ceri, alpukat, dan lain-lain. Berbeda dengan buah yang dengan gampangnya masuk ke mulutku, seperti mangga, semangka, rambutan, dan sebagainya.
Mangga yang disediakan ibu kosan
Itulah makan-makanan yang sering bersarang di perutku. Semoga tak menjadi penyakit yah. Ingat, apapun makanan kalian, yang penting HALAL dan didapatkan secara halal pula. ^^

*beberapa foto saya comot dari google

2 comments:

  1. bner yg penting halal, basmalaha dan hamdalah diataranya ... :)

    ReplyDelete
  2. Aku suka sekali dengan mangga itu,..
    Banyak macamnya kan, yang paling aku suka mangga yang besar tapi manis, bukan yang kecil tapi asam..kayaknya semua orang serasa denganku.. hahaha

    Tapi memang, sarapan itu butuh sekali..
    Sejak kuliah, aku tak pernah sarapan. Sehari Cuma makan dua kali saja.. soalnya kalau sarapan bikin mata ngantuk pas waktu kuliah.. tapi kalau roti, aku nggak pernah coba untuk dijadikan sarapan pagi setiap hari.. aku coba ah..

    ReplyDelete

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.