Wisuda On Side of Me
"Aku nang Alfamart cedhak Masjid."
"Haa?? Oh iyo." kataku sambil mengucek mataku yang masih terlelap.
"Piye?"
"Iyo, aku mrono, takpethuk."
"Arep methuk? Yo, tak tunggu."
Aku membuka mataku. Ku lihat jam di HP ku menunjukkan pukul 04.19 WIB. Aku segera bangkit dari tempat tidurku, berganti pakaian, dan berjalan menuju pintu depan. Tak lupa aku pamitan dengan orang rumah.
"Bu, Bapak Ibuk saya sudah ada di Alfamart. Saya mau jemput mereka."
"Ya udah, biar diantar Bapak."
"Nggak usah, Bu. Saya sendiri nggak papa kok."
Aku membuka pintu depan. Ku buka pula pintu gerbang. Dengan mata yang masih sayu, aku berjalan gontai menuju tempat yang disebutkan oleh orang yang menelponku tadi.
Tak sampai lima menit aku berjalan, seseorang di seberang sana melambai-lambai memanggiku. 'Ah, itu mereka' batinku. Aku mendekatinya dan seketika mencium tangannya. Aku pun masuk ke dalam mobil.
Aku bahagia. Ku lihat ada Bapak, Ibuk, Mbak, dan Adik. Ah iya, satu lagi, Pak Sopir yang mengendarai mobil.
"Takpikir lagi nang tempat rias."
"Durung. Lagi tangi turu. Kawanan."
Mobil berhenti di depan gang kecil berparit mungil. Ku lihat ada Bapak disana. Dialah sang pemilik rumah tempat aku tinggal sekarang. Mobil diparkirkan dengan rapi, sementara Bapak membimbing kami semua menuju rumahnya. Ibu, istri Bapak, sudah siap menyambut di depan pintu.
Ibu membuat beberapa gelas teh manis andalannya. Bapak, Ibuk, Mbak, dan Adik istirahat, duduk manis. Pak sopir istirahat sejenak setelah mengendarai mobil dari Purworejo ke Bekasi tanpa sopir pengganti. Sementara aku mandi dan lantas pergi ke tempat dimana aku terlihat berbeda.
Mukaku diberi bedak. Bibirku diberi lipstik. Pipiku diberi pemerah. Sejam lebih mukaku dirias. Ya, aku berada di salon. Tak biasanya aku terlihat dengan riasan wajah ini. Sengaja aku membiarkannya karena hari ini hari yang spesial.
Pukul 06.09 WIB aku kembali ke rumah Bapak. Ku lihat mereka semua sudah siap. Aku pun membereskan barang-barangku dan mengikuti mereka semua.
Kami semua masuk mobil. Meski terlihat lelah, ku lihat raut bahagia terpancar dari kedua orang tuaku.
Mobil berjalan menuju Jalan Raya Protokol Halim Perdana Kusuma. Sekitar pukul 07.15 WIB, mobil yang kami tumpangi sudah berada di halaman parkir Gedung Puri Ardhya Garini.
Keluar dari mobil, suasana begitu ramai. Penjual bunga bertebaran dimana-mana. Para fotografer menunjukkan keahliannya, jepret sana jeprit sini, menjual jasanya. Aku tak memperdulikan mereka. Aku justru fokus pada bentuk kerudungku yang mulai berubah. Aku pun meminta Mbakku untuk memperbaikinya, membentuk kerudungku ala dia. Hasilnya pun cukup memuaskan.
Selanjutnya ku biarkan keluargaku menunggu, sementara aku sibuk mengurusi sepatu pinjaman dari sahabat. Lia namanya. Dia meminjamiku wedges setinggi 10 cm demi acara ini. Ku pakai sepatu itu. Dengan langkah tertatih, ku coba biasakan mengenakan sepatu itu. Setidaknya untuk 3 jam kedepan.
Suasana semakin ramai. Banyak mobil berdatangan. Para pria-pria berkemeja panjang mulai berkeliaran. Sementara itu, para wanita dengan langkah anggun mulai menebarkan senyuman. Tak ada yang terlihat tak bahagia.
Waktu hampir menunjukkan pukul 09.00 WIB. Baju Harry Potter sudah kami kenakan. Lengkap dengan topi berkucirnya. Kami pun berbaris rapi di depan pintu yang telah disediakan. Sementara orang tuaku dan para orang tua lainnya telah duduk rapi di dalam ruangan, menanti kedatangan putra-putrinya.
Akhirnya, aku dan orang-orang yang berbaju Harry Potter masuk ke dalam ruangan. Berjalan perlahan menuju bangku masing-masing.
"Upacara Pengukuhan Wisudawan dan Wisudawati Politeknik Manufaktur Astra Angkatan 2012/2013 resmi dibuka."
Hati ini berdebar. Apalagi saat namaku disebut..
"Wisudawan wisudawati program studi Manajemen Informatika diharap berdiri."
"Abyan Ahmad Fathien.. Ade Sulistiana.. ... ... Zaitun Hakimiah NS"
Aku berjalan perlahan menuju podium. Membiarkan direktur Astra Internasional memindahkan kuncir di topiku dari kiri ke kanan. Berjabat tangan. Menerima plakat dan ijasah. Turun podium. Kembali ke tempat.
Rasanya begitu sakral. Tiap langkah yang terlewati seakan menjawab segala pengorbanan dan perjuangan. Tiga tahun yang tak sia-sia.
Semakin berdebar saat pengumuman siapakah yang mendapatkan predikat Mahasiswa dengan IP tertinggi di masing-masing program studi.
Satu persatu nama dipanggil. Mereka naik ke podium dengan didampingi orang tua masing-masing. Dan aku? Aku hanya bisa berkata dalam hati,
"Pak, Buk, maafkan Mia. Kali ini Mia nggak bisa ngajak Bapak sama Ibuk naik podium. Semoga Bapak sama Ibuk nggak kecewa sama Mia."
Sungguh aku salut dengan mereka, Mahasiswa dengan IP Tertinggi di masing-masing program studi. Dan secara pribadi, aku ucapkan SELAMAT untuk kalian:
1. Indra Kurniawan prodi TPM
2. Ari Setyawan prodi MK
3. Rohmad Nursidiq Zailani prodi TAB
Rasanya aku masih ingat setiap proses seleksi masuk Polman Astra di HSO Yogyakarta tahun 2010 silam. Kita bersama-sama melalui tiap tahapannya dan sekarang kalian dengan hebatnya menyandang predikat luar biasa tersebut. Sedikit perasaan menyesal menggelayuti pikiranku "Seandainya dulu aku lebih serius saat kuliah, mungkin aku bisa seperti kalian."
Akan tetapi, aku tak ingin larut dalam sebuah penyesalan karena bagaimanapun aku tetap bahagia, karena hari ini, 30 Oktober 2013, aku telah wisuda. ^^
No comments:
Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^