Bayi Menolak ASIP

Saturday, March 14, 2020
Beberapa waktu yang lalu, aku mengeluhkan soal produksi ASI ku yang menurun. Pernah di suatu hari, pompa selama 15menit di PD kiri hasilnya nggak ada 20ml. Langsung nangis seketika, benar-benar keluar air mata. SEDIH.

Apakah sudah saatnya aku menyerah?
Apakah memang waktunya untuk mengenalkan susu formula?

Begitu searching harga susu, kok mahal ya? Tapi kok lelah sekali pompa dengan hasil yang tak seberapa. 

Aku sih nggak berharap ASI melimpah ruah, yang penting cukup. Aku juga sadar usahaku tak seberapa, pumping hanya 2 kali/hari di hari kerja. Kalau hari libur ya lebih menikmati DBF.

Ingin rasanya menyudahi kegiatan memompa ASI ini, toh bayinya juga udah mau 1 tahun, udah boleh makan apa saja, tapi jauh di lubuk hati paling dalam 'aku masih ingin berjuang'.

Jadilah aku mulai menambah jam pompa, pagi setelah subuh atau sore setelah pulang kerja. Total 3 kali/hari dan baru ku lakukan sekitar 3 hari.

Apakah ada perubahan? Menurutku sih ada. Dari yang hasilnya 60-80ml/pompa menjadi 80-100ml. Alhamdulillah.

Akan tetapi, entah apa sebabnya, tiba-tiba bayiku menolak ASIP. Dari yang sebelumnya terus merasa kurang, kok jadi gak gak doyan. Kenapa nih?

Aku sih selow ya, selama bayi doyan makan, aku nggak khawatir. Kebutuhan nutrisi anak 1 tahun diperoleh dari 30% ASI dan 70% MPASI. Semoga saja ASI melalui DBF bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Jadi selama ditinggal kerja, fokus makan saja. Tapi orang rumah, yang bisa mengasuh bayi, pasti khawatir dan bertanya-tanya 'kenapa sampai bisa menolak ASIP?'

Karena kondisi tersebut, akhirnya aku kembali ke jadwal semula; 2 kali pompa/hari. 

Kalau pada akhirnya aku harus memberikan susu formula demi memenuhi kebutuhan nutrisi anak karena anak menolak ASIP, bukan karena ASIP nya tidak ada, entah kenapa rasanya aku lebih ikhlas. Beda gitu rasanya. Mungkin ibaratnya gini;
1. Anak pengen kentang goreng. Ibu buatkan kentang goreng, ternyata anak gak suka. Yaudahlah beli aja.
2. Anak pengen kentang goreng buatan ibu. Tapi ibu nggak bisa masak. Gimana dong? Beli aja ya.

Untuk kasus nomor 2, ada perasaan sedih karena ibu nggak bisa memenuhi keinginan anaknya. 

Aku nggak tahu setelah ini kejutan apa lagi yang akan ditunjukkan anakku, tetap menolak ASIP atau justru kembali mau minum dengan jumlah yang banyak. Entahlah, yang bisa ku lakukan hanya berusaha. Sisanya berdoa; semoga anakku sehat, tumbuh dan kembang sesuai standar usianya. Semoga aku diberikan rejeki lebih untuk membeli makanan sehat dan susu untuknya.

Aamiin.

No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.