Admin Abnormal
1 Oktober 2016. Ini adalah tahun ketiga di perusahaan tempatku bekerja sekarang. Selama tiga tahun itu aku tidak pernah masuk kedalam daftar rotasi posisi dan jabatan. Aku selalu berada di bagian yang sama; Admin Marketing atau Admin Sales Area atau apapun itu namanya, yang jelas aku sudah menjadi admin di Departemen Sales dan Marketing, selama tiga tahun.
Aku tak tahu admin diluar sana itu seperti apa. Tapi aku merasa, aku adalah seorang admin yang abnormal.
Dalam bayanganku, admin akan disibukkan dengan tumpukan dokumen dan menyiapkan laporan yang dibutuhkan. Akan banyak sekali dokumen yang keluar masuk sehingga perlu dirapikan.
Aku tak tahu admin diluar sana itu seperti apa. Tapi aku merasa, aku adalah seorang admin yang abnormal.
Dalam bayanganku, admin akan disibukkan dengan tumpukan dokumen dan menyiapkan laporan yang dibutuhkan. Akan banyak sekali dokumen yang keluar masuk sehingga perlu dirapikan.
Aku mengerjakan pekerjaan tersebut. Aku membuat surat keluar dan menyimpannya ke dalam ordner. Ketika ada surat masuk, aku merekapnya. Saat ingin mengirimkan barang ke dealer, aku membuatkan memo pengiriman. Hal-hal yang sifatnya administratif seperti itu, aku kerjakan. Namun tidak setiap hari ku lakukan. Kalaupun setiap hari, pasti hanya satu atau dua dokumen saja.
Lantas, pekerjaan apa lagi yang ku kerjakan sebagai admin?
Aku menjadi seorang programmer. Awal aku masuk di perusahaan ini, aku disuruh membuat banyak aplikasi. Sebagian aku kerjakan, sebagian yang lain ku abaikan. Sebagai lulusan Manajemen Informatika Polman Astra aku harus bisa buktikan bahwa aku bisa buat aplikasi berbasis web yang bisa membantu kegiatan operasional perusahaan ini. Satu aplikasi selesai, dua aplikasi selesai. Karena aplikasi yang kubuat cukup membantu, masing-masing bagian pun ingin aku membuatkan aplikasinya. Duh! Untungnya atasanku segera membatasinya dan karena satu hal, sekarang ini aku tak diperbolehkan lagi membuat aplikasi. Namun, aku masih bertanggung jawab atas aplikasi yang sudah ku buat. Apabila ada error, maka aku yang akan memperbaikinya.
Selain merangkap sebagai programmer, aku juga bisa dikatakan sebagai Customer Service. Setiap hari aku selalu mendapat telepon yang menanyakan orderan dan stok.
"Bu, kaca saya kapan dikirim?"
"Oil filter saya kok belum disupply ya Bu? Stok udah menipis nih"
"Gear set ada stok ga Bu?"
dan sebagainya..
dan sebagainya..
Jika orang yang ada di seberang sana menelpon dengan suara yang ramah atau mengirim email dengan nada sopan, maka aku pun menjawabnya dengan ramah pula. Beberapa kali juga ku ajak bercanda. Namun, jika mereka sudah marah-marah, minta supply dipercepat, maka emosiku pun akan meningkat tajam. Aku harus banyak-banyak beristighfar agar aku tak lantas menjadi ketus dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.
Itulah gambaran besar kerjaanku. Saat ini aku mendapat pekerjaan tambahan sebagai PIC administrasi PartCare. Apakah itu? Ini semacam Customer Service namun lebih ke sisi teknikal. Aku merekap semua pertanyaan teknikal yang masuk, namun aku tak jadi problem solver. Aku menjadi penghubung antara customer yang ada di dealer dengan problem solver yang ada di internal perusahaan. Sebagai penghubung, aku harus tahu problem yang terjadi seperti apa dan penyelesaiannya bagaimana. Oleh karena itu, akhir-akhir aku sering diajak problem solver, masuk ke gudang untuk mengecek barang. Entah itu mengukur diameter barang, membandingkan stok yang di gudang apakah sama yang diinginkan customer, dan hal-hal semacam itu.
Sebagai admin, pekerjaanku random sekali ya. Meski banyak pengalamannya, namun terkesan kurang fokus. Aku jadi penasaran, jika suatu saat nanti aku sudah tak diposisi admin ini, apakah orang yang menggantikanku juga akan mengerjakan pekerjaan random seperti ini? Entahlah. Hehehe.
No comments:
Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^