#OOTDAlaAku : Ketika menjadi Penari

Tuesday, September 22, 2015
OOTD kali ini berbeda dari biasanya, dan outfit ini memang dipakai di acara tertentu pada kesempatan tertentu. 

Aku tidak sedang mengikuti karnaval 17-an. Tapi kali ini aku sedang menjalankan tugasku sebagai salah satu talent pengisi acara Family Day di Dunia Fantasi, 20 September 2015. Aku bersama 16 orang lainnya membawakan Tari Indang atau Tari Badindin yang berasal dari Minangkabau (Pariaman), Sumatera Barat.

Apakah aku seorang penari? Bukan. Aku hanya karyawan biasa. Buruh. Dan ini untuk pertama kalinya aku tampil sebagai penari. 

Acara Family Day tahun ini memang dari karyawan untuk karyawan. Pengisi acara diambil dari para karyawan, dengan sukarela meski ada sedikit paksaan di awal. Tempatku bekerja terbagi di 3 kawasan, yaitu Sunter (HO), Pondok Ungu (PU), Karawang (IKP). Masing-masing kawasan tampil dengan tarian masing-masing.

Aku di kawasan Pondok Ungu. Dan bersama 16 orang, kami lengkap ber-17 dengan komposisi 3 wanita, 14 pria. Kami dilatih sejak awal September. Itu pun pelatihnya hanya mengacu pada video yang diunduh di YouTube. Tapi tiap sore kami belajar penuh semangat dan beginilah hasilnya saat kami tampil di panggung..


Berbicara outfit yang dikenakan, kami difasilitasi baju sewaan. Aku hanya bermodal celana panjang hitam dan jilbab yang berwarna hitam pula. Selebihnya ditanggung perusahaan. 

Satu paket baju Tari Indang terdiri dari sarung, sabuk, dua selendang, dan topi. Disewa dengan harga Rp. 50.000,- Awalnya untuk baju, kami rencana hanya mengenakan kaos seragam yang dibagikan. Selain budget yang terbatas, kami juga bisa langsung have fun di Dufan tanpa direpotkan dengan ganti pakaian. Namun, demi totalitas, perusahaan memberikan budget tambahan untuk membeli baju. 

Akhirnya untuk baju (atasan), kami diberikan manset, yang biasanya digunakan untuk 'daleman' dan ketat di badan. Tapi mengetahui kondisi tersebut, apalagi kami cewek-ceweknya berjilbab, akhirnya diberikan manset dengan ukuran jumbo, XXL. Alasannya agar manset tersebut tidak terlalu memperlihatkan lekuk tubuh. 

Untuk jilbab, aku memakai paris segiempat dan ku pakai dengan model seperti biasanya. Awalnya kami disarankan memakai kerudung bergo yang langsung pakai. Tapi aku pikir, akan susah memakai topi jika memakai kerudung bergo. 

Berbicara topi, sebenarnya ada 2 warna, hitam dan merah. Aku kebagian warna hitam. Mungkin dari bawah hingga atas kesannya hitam semua. Tapi ketika di atas panggung, warna selang-seling hitam-merah terlihat menarik, didukung gerakan yang bervariasi antara penari bertopi hitam dan merah.

Jika dilihat paling bawah, aku tidak mengenakan alas kaki alias 'nyeker'. Sebenarnya kami bisa menggunakan kaos kaki. Tapi untuk menjaga keseragaman di panggung, akhirnya kami tampil tanpa alas kaki. Lumrah bukan bagi seorang penari? Hehe.

Meski untuk pertama kali dan (mungkin) terakhir kali, aku senang bisa berkesempatan mengenakan OOTD ala ala penari Indang :)

3 comments:

  1. uwaaa keren mbak pakai baju penari,aku dari dulu pingin banget nari dan pake baju penari,tapi sayang gagal mulu hehehe

    ReplyDelete
  2. #ootd ala penari ya mak. Pasti seru deh acarnya. He.

    ReplyDelete
  3. You'r look awesome.
    Suka dengan kekayaan budaya Indonesia.

    Makasih udah ikut GA ku. goodluck

    ReplyDelete

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.