Pindah Kosan
Malam ini aku mendadak sedih ketika mengetahui si Juu akan pindah kosan. Siapa si Juu? Dia adalah Adininggar Khintana Dewi, teman seperjuangan di Polman. Teman satu kosan, teman satu kamar, teman satu kelas, teman satu tempat magang, teman satu TA. Banyak waktu terbuang habis bersamanya. Dan kosan itu adalah saksi bisu kebersamaan kami.
Aku masih ingat awal mula aku bisa satu kosan bahkan satu kamar dengannya. Masa pakai kontrakan dia di Papanggo sudah habis dan dia memutuskan untuk pindah ke Sungai Bambu, Sunter. Keliling mencari kosan, kami memilih kosan itu, kosan Citra Insania yang saat itu tengah dibangun dan sudah selesai 90%.
Di kosan itu ada 6 kamar. Karena aku dan si Juu adalah penghuni pertama kosan, kami bebas memilih kamar yang kami suka. Kami memilih kamar ke-4, letaknya strategis. Kunci kamar pun secara kebetulan berinisial IM yang menunjukkan identitas kami, Intan - Mia. Kami pun memberi nama kosan kami dengan sebutan Imperial Missisipi. Demikianlah nama yang diberikan Intan (si Juu) untuk kamar kami.
Aku masih ingat awal mula aku bisa satu kosan bahkan satu kamar dengannya. Masa pakai kontrakan dia di Papanggo sudah habis dan dia memutuskan untuk pindah ke Sungai Bambu, Sunter. Keliling mencari kosan, kami memilih kosan itu, kosan Citra Insania yang saat itu tengah dibangun dan sudah selesai 90%.
Di kosan itu ada 6 kamar. Karena aku dan si Juu adalah penghuni pertama kosan, kami bebas memilih kamar yang kami suka. Kami memilih kamar ke-4, letaknya strategis. Kunci kamar pun secara kebetulan berinisial IM yang menunjukkan identitas kami, Intan - Mia. Kami pun memberi nama kosan kami dengan sebutan Imperial Missisipi. Demikianlah nama yang diberikan Intan (si Juu) untuk kamar kami.
Hari berlalu. Satu demi satu kamar mulai terisi. Di kamar 5 ada Puteri dan Oma. Di kamar 6 ada Anggun dan Lia. Kami semua satu kelas di Polman Astra. Kosan terasa hangat dan menyenangkan. Masih ingat sekali saat itu, dimana di awal kami ngekos disana, kami tengah mengerjakan proyek akhir semester. Jadilah kosan kami sebagai tempat yang pas untuk mengerjakan proyek bersama-sama. Malam itu, ada Amir dan Doyok yang tak pulang ke kosan masing-masing dan tetap di kosan kami hingga pagi menjelang.
Waktu terus berlalu. Personil kamar kosan sering berganti. Menyisakan aku dan si Juu di kamar 4 dan ada Mirna yang sekamar dengan Agnes di kamar 3.
Awalnya, semua baik-baik saja. Namun, setelah menghuni cukup lama, masalah datang dan pergi di kosan itu. Mulai dari air kamar mandi yang nyetrum, kulkas yang tak boleh dititipi, dan berujung pada masalah pencurian.
Ada banyak hal yang terjadi di kosan itu, khususnya di Kamar 4. Huh. Banyak kenangan disana. Selbi-selbian bareng si Juu, masak agar-agar dan akhirnya timbul 'ledakan', aaaaaaaa.... banyak hal terjadi disana.
Hasil Selbi di K-4 IM |
Hingga pada akhirnya, per tanggal 1 Oktober 2013, aku memutuskan untuk meninggalkan kosan itu. Aku yang diterima kerja di Bekasi merasa tak sanggup jika harus bolak-balik Sunter Bekasi. Bagaimana dengan si Juu? Dia masih setia menempati kosan itu, menjaga kenangan kami. Aku pun masih sering menginap di kosan itu, di kamar kami.
Akan tetapi, malam ini adalah puncaknya. Si Juu akhirnya pindah kosan. Hal ini tak lain karena banjir tanggal 9 Februari 2015 kemarin. Air bah masuk ke kamar kami. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, saat aku masih ngekos disana, air banjir tak pernah menyentuh kamar kami. Sedih rasanya. Tapi, aku kasihan dengan si Juu. Jika dia tetap bertahan di kamar itu, kemungkinan tahun depan kosan terkena banjir lagi. Phuh.
Hingga, pada akhirnya, malam ini si Juu pindah ke kosan yang baru di Gading. Semoga kamu betah disana Juu. Meski pindah, kenangan kita masih tersimpan di memori kita masing-masing :)
kalo kuliah emang sekamar berdua yaa.. aku dulu juga gitu tapi cuma 2 taun berdua krn aku lulus duluan
ReplyDelete