Daya Tahan dan Ketekunan
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah Self Development Minggu ke-7
Saya memiliki aspek resilience dan perseverance yang baik
Saya memiliki aspek resilience dan perseverance yang baik
“Lulus kuliah, langsung kerja, kemudian melanjutkan kuliah SI.”
Sebuah kalimat sederhana yang mulai sering aku utarakan semenjak aku memasuki tahun ketiga ketika aku berkuliah di sebuah politeknik swasta di Jakarta Utara. Meski terdengar sederhana, namun aku sangat membutuhkan perjuangan dan pengorbanan untuk mewujudkannya.
Beruntungnya aku kuliah di politeknik yang mempunyai relasi yang baik dengan perusahaan-perusahaan besar, sehingga sebelum lulus aku bisa melamar pekerjaan di perusahaan tersebut.
Di minggu pertama bulan April, aku memulai perjuanganku. Aku melamar kerja di perusahaan A sampai tahap psikotes. Minggu kedua bulan April, aku melamar kerja di perusahaan B hingga tahap interview user. Hampir tiap setiap Sabtu aku menjalani tes kerja. Hal ini dikarenakan hasil tes kerja tidak bisa langsung aku dapatkan. Misalnya aku tes di minggu pertama, bisa jadi hasil tes aku peroleh dua minggu kemudian, bahkan satu bulan kemudian.
Bukan karena aku tak percaya diri, namun sebelum hasil tes keluar dan aku dinyatakan diterima sebagai karyawan, aku masih terus melamar ke perusahaan-perusahaan yang lain. Kurang lebih ada 7 perusahaan yang ku lamar. Rasa lelah pasti ku rasakan. Aku sampai hafal soal-soal psikotes yang sering muncul dan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang biasanya ditanyakan oleh interviewer.
Dari 7 perusahaan yang ku lamar, 6 diantaranya aku sudah masuk ke tahap interview user, tahap akhir sebelum medhical check up. Jika aku lolos interview user, maka kemungkinan besar aku bisa segera tanda tangan kontrak dan dinyatakan sebagai karyawan.
Aku pergi ke Sunter, Kelapa Gading, Pulo Gadung, Sudirman, Bekasi, hingga Cikarang untuk memenuhi undangan interview user di perusahaan-perusahaan yang aku lamar.
Dari sekian interview user yang aku ikuti, selalu saja kawanku yang lolos masuk ke tahap selanjutnya. Sedangkan aku, tak lolos di interview user segera melamar lagi. Melamar sampai tahap interview user, tidak lolos lagi, melamar lagi. Begitu seterusnya.
Tanpa resilience dan perseverance, mungkin aku akan segera menyudahi proses melamar kerja, menunggu sampai siap kembali setelah berkali-kali ditolak. Tak hanya ditolak, namun proses yang ku jalani begitu panjang. Aku masih ingat, ketika pagi hari aku sidang Tugas Akhir, sore harinya aku pergi interview user. Sore hari yang seharusnya aku merasa bahagia dan lega, justru ku warnai dengan urusan mencari pekerjaan.
Akan tetapi, aku memiliki resilience dan perseverance yang membuatku bertahan dengan keadaan tersebut. Hingga di minggu terakhir bulan September, aku akhirnya menandatangani dokumen yang menerangkan bahwa aku berstatus karyawan di perusahaan yang aku bekerja saat ini.
Perjuangan yang sangat panjang dan melelahkan bahkan tidak berhenti sampai disitu. Saya baru akan memulai perjuangan saya Mbak. Terimakasih atas pelajarannya :)
ReplyDeleteberakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. bersusah payah dahulu, senang kemudian.
ReplyDeletemari kita berjuang mbak, yakinlah Allah mendengar doa kita ^_^