Studi Kasus Volkswagen
Analisis Volkswagen
A. Sejarah
Volkswagen awalnya didirikan pada
tahun 1937 oleh serikat dagang Nazi, yaitu Serikat Buruh Jerman (Deutsche Arbeitsfront). Sampai pada awal 1930-an
pabrikan otomotif Jerman masih banyak terdiri dari pabrikan mobil mewah, dan
rata-rata orang Jerman tidak bisa membeli lebih daripada sebuah motor.
Melihat sebuah pasar potensial, beberapa pabrikan mobil
membuat proyek mereka sendiri-sendiri untuk “mobil rakyat” seperti Mercedes
170H, Adler AutoBahn, Steyr 55, Hanomag 1.3L, dan lainnya.
Adolf Hitler
menyatakan akan membuat sebuah “mobil rakyat” (Volkswagen). Hitler
menginginkan sebuah mobil standar berkapasitas 2 dewasa dan 3 anak dan
berkecepatan 100 km/jam (62 mil/jam). Mobil rakyat ini nantinya akan tersedia
bagi rakyat Nazi
dengan harga 990 Reichsmark,
seharga sebuah motor kecil pada saat itu (pendapatan rata-rata penduduk saat
itu sekitar 32 Reichsmark per minggu).
Insinyur yang terpilih untuk
mengembangkan projek mobil ini adalah Ferdinand Porsche. 22 Juni 1934, Dr. Ferdinand Porsche setuju untuk membuatkan mobil rakyat
tersebut untuk Hitler.
Maka, perubahan pun dimulai dengan
diusahakannya perbaikan pada efisiensi bahan bakar, daya tahan, penggunaan mudah, dan
suku cadang yang murah dan efisien. Pada skema bantuan yang diberikan
pemerintah pada rakyat Jerman, terdapat kata-kata ("Fünf Mark die Woche
musst Du sparen, willst Du im eigenen Wagen fahren" – "Lima marks per
minggu harus kamu simpan, jika kamu mau mengendarai mobil milikmu sendiri").Prototipe
mobil tersebut muncul tahun 1936 dengan nama “KdF-Wagen” yang dibuat di Stuttgart.
Selama Perang Dunia, pabrik mobil
ini menjadi target utama tentara sekutu. Tentara Inggris termasuk pihak yang
sangat bersemangat untuk menguasainya. Mereka memerlukan mobil transportasi
yang ringan, dan sifat ini dmiliki Kdf Wagen. Saat proses perebutan terjadi,
sebagian pabrik mobil ini pun hancur digempur bom. Hasilnya, saat Perang Dunia
berakhir, pabrik mobil ini berhasil diambil alih oleh pasukan Inggris.
Di awal tahun 1945, pasukan Inggris
menunjuk Mayor Ivan Hirst untuk memimpin pabrik mobil tersbeut. Di akhir tahun
tersebut, KdF wagen mampu membuat 2.000 mobil dari sisa-sisa suku cadang yang
masih tertinggal di pabrik. Di tahun itu pula, nama KdF oleh tentara Inggris
diganti menjadi Volkswagen. Dari sinilah kemudian mobil VW terus berkembang
hingga saat ini.
SEKILAS VWoA
Volkswagen of America
adalah anak perusahaan AS perusahaan mobil Volkswagen di Jerman. Dibentuk pada
bulan April 1955 di Englewood Cliffs, New Jersey untuk standarisasi layanan
dealer di Amerika Serikat, tumbuh menjadi 909 dealer Volkswagen di Amerika
Serikat pada tahun 1965 di bawah kepemimpinan Dr Carl Hahn. Di bawah dia dan
penggantinya sebagai presiden Volkswagen of America, J. Stuart Perkins,
penjualan VW di AS naik menjadi 569.696 mobil pada tahun 1970, sebuah puncak
sepanjang masa, ketika Volkswagen mencapai 7 persen pasar mobil AS dan memiliki
lebih dari seribu dealer AS . Volkswagen Beetle adalah penjual perusahaan
terbaik di Amerika Serikat.
B. Teknologi
1. VW Kembangkan
Teknologi ‘Mobil Pintar’
CALIFORNIA (DP) — Volkswagen (VW)
menggandeng Silicon Valley, sebuah perusahaan IT semacam Google dan Oracle
Corporation, untuk mengembangkan teknologi mobil
pintar seperti self-parking car,
dan bahkan bisa menghampiri pengemudi melalui panggilan telepon.
Pabrikan asal Wolfsburg ini telah
membuka laboratorium elektronik baru di Belmont, California, yang bertugas
menciptakan teknologi teranyar yang akan diaplikasikan mobil-mobil masa depan.
Untuk pengembangan teknologi baru
ini VW harus merogoh kantong USD$ 20 juta dengan 100 staf teknisi dan desainer.
Fitur yang menarik adalah rancangan
mobil bisa mencari tempat parkir sendiri serta bisa menjemput pemilik mobil
atau pengemudi hanya melalui panggilan telepon.
Selain itu juga dikembangkan, sistem
sensor yang bisa melihat obyek dalam tiga dimensi untuk mendeteksi kondisi lalu
lintas, perubahan batas kecepatan bahkan mempercepat atau melambatkan
mobil sesuai kondisi yang dibutuhkan.
Terdapat pula navigasi berbasis
Google Earth — bisa menampilkan tampilan kondisi jalanan sesungguhnya bukan
hanya alamat yang akan dituju.
2. VW Kembangkan
Teknologi Temporary Auto Pilot (TAP)
Belum lama ini Volkswagen Dan
Microsoft telah bekerjasama membagun sebuah server yang nantinya akan digunakan
didalam mobil sebagai salah satu sarana hiburan berteknologi canggih yang mampu
menyimpan file besar. Ada kemungkinan dengan hadirnya server ini bisa mengakhiri
penggunaan Compact Disc (CD) pada perangkat elektronik khususnya bagi mobil
Volkswagen seri terbaru.
Sebelumnya Volkswagen juga pernah
menjalin kerjasama dengan perusahaan otomotif lainnya seperti Ford Motor
Company membangun SYNC platform dan Toyota Motor Corporation untuk
mengembangkan Entune system. Tujuan dari kerjasama Volkswagen dan Microsoft
adalah untuk menyediakan sebuah paket software infotainment untuk meningkatkan
kinerja software infotainment di dalam kendaraan dan untuk mendorong inovasi
berkendara.
Dalam membangun server ini Microsoft
juga telah menjalin kerjasama dengan pemasok software yakni e.solutions. Belum
diketahui pasti kapan server ini mulai diperlihatkan dan menempati mobil-mobil
Volkswagen, fitur-fitur yang ada akan terkait langsung dengan layanan seperti
yang terdapat di mobil AUDI meliputi Google Maps and in-car internet.
3. Volkswagen dan
Microsoft Bangun Server
Perusahaan volkswagen
sedang menguji sebuah "Temporary Auto Pilot" (TAP) sistem yang akan
memungkinkan mobil berjalan sendiri dengan kecepatan hingga 80 mil perjam di
jalan raya. dengan bundling sistem otomatis termasuk cruise control dan sistem
pemantau jalur, TAP Volkswagen mempertahankan jarak yang aman antara kendaraan
di depan dan di belakang pengemudi dan menyesuaikan kecepatan, juga menjaga
mobil dalam penanda jalur.
Volkswagen, saat ini dalam pengujian, naik
sampai 80 mph dan mempertahankan kontrol melalui bundel berbagai sensor
ditempatkan secara strategis di sekitar kendaraan. Namun para pejabat perusahaan
mengatakan pengemudi akan selalu memegang kendali, meskipun otomatisasi. Mereka
mengatakan sistem ini hanya keuntungan keamanan tambahan untuk pengemudi,
seperti set ekstra mata di jalan.
C. Masalah +
Solusi
Ø
Masalah 1
Antara 1992 sampai 2002, para eksekutif Volkswagen of America
(VWoA) fokus mengubah merek VW dan Audi di sekitar pasar AS. Kegiatan Pemasaran
dan penjualan adalah prioritas yang membutuhkan pendanaan.
Ø Solusi
TI dianggap sebagai sumber biaya overhead yang akan disimpan
pada tingkat subsisten sehingga semua dana yang tersedia dapat digunakan di
pasar
Pada tahun 1992, VWoA menandatangani perjanjian 10 tahun dengan
Perot Systems, sebuah penyedia layanan TI, untuk mengurangi jangka pendek biaya
TI.
Perot Systems adalah penyedia
seluruh dunia jasa teknologi informasi dan solusi bisnis. Melalui pendekatan
fleksibel dan kolaboratif. Perot Sistem mengintegrasikan keahlian dari seluruh
perusahaan untuk memberikan solusi kustom yang memungkinkan klien untuk
mempercepat pertumbuhan, merampingkan operasi dan menciptakan tingkatan baru
dari nilai pelanggan. Berkantor pusat di Plano, Texas, Perot Systems melaporkan
2003 pendapatan sebesar $ 1,5 miliar. Perusahaan ini memiliki lebih dari 15.000
rekan terletak di Amerika Utara, Eropa, dan Asia.
Perot
menerima tanggung jawab untuk pemeliharaan, perbaikan, dan operasi dari
lingkungan produksi IT. Setelah kontrak
outsourcing ini ditandatangani, VWoA mengurangi internal staf IT menjadi kurang
dari 10 orang. Namun, selama tujuh tahun ke depan, VWoA semakin menambah staf
untuk departemen IT internal menjadi 28 karyawan.
Ø
Masalah 2
Pada
tahun 1999,Volkswagen AG (VWAG) menciptakan perusahaan baru di AS yaitu gedasUSA Inc. GedasUSA adalah anak perusahaan
AS Gedas AG, konsolidator operasional TI dalam kelompok Volkswagen global
perusahaan. meskipun gedas adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki
VWAG, Gedas didirikan dengan mandat untuk membebankan suku pasar eksternal
dalam memberikan pelayanan kepada perusahaan lain milik VW.
GedasUSA
Inc, baru perusahaan Grup diciptakan di Amerika Serikat. Tanggung jawab
GedasUSA adalah untuk mengelola kontrak outsourcing dengan Perot Systems dan
akan bertanggung jawab atas operasi TI pada waktu berakhirnya kontrak Perot
pada tahun 2002. Juga di tahun ini, VWoA membentuk sebuah tim. Tujuan tim ini
adalah untuk menciptakan aset pemasaran digital dan berinteraksi dengan
pelanggan dengan cara baru.
Untuk mempercepat pertumbuhan GedasUSA, semua 28
orang dari internal departemen TI VWoA dipindahkan ke GedasUSA sehingga VWoA
kekurangan staff di bidang IT.
Ø Solusi
Pada tahun 1999, VWoA mendirikan "tim
eBusiness" untuk tujuan menciptakan aset pemasaran digital dan
berinteraksi dengan pelanggan dengan cara baru. tim eBusiness yang terletak di
setiap VW dan merek Audi, serta dalam bagian penjualan dan distribusi unit
kendaraan bisnis. Unit ini mengembangkan hubungan dengan penyedia mereka
sendiri pihak ketiga untuk pengembangan dan pemeliharaan aplikasi Web
Ø
Masalah 3
Antara 1999 dan 2001, gedasUSA, Perot Sistem, dan tim eBusiness
VWoA bekerja sama untuk membangun kembali lingkungan TI untuk mendukung VW dan
merek Audi tumbuh sangat cepat. Namun, semakin jelas terlihat bahwa fungsi TI
tidak berjalan optimal dalam VWoA. Tanggung jawab untuk mengelola TI terbagi di
berbagai provider tanpa adanya suatu organisasi tunggal yang memantau secara
keseluruhan. Selanjutnya, unit usaha dalam VWoA
adalah semakin khawatir bahwa masalah IT terletak pada jadwal dan biaya.
Ø Solusi
Pada tahun 2002, ELT ( Executive Leader Team) memutuskan bahwa
sebuah unit bisnis baru yang diperlukan dalam VWoA yang bisa menjadi titik
tunggal pemerintahan untuk semua masalah IT. Bahwa organisasi baru ini akan
mengkonsolidasikan elemen teknis dari tim eBusiness dan bertindak sebagai titik
kontak untuk gedasUSA, yang pada gilirannya akan bertindak untuk memimpin IT
dalam mitra pengiriman. Untuk mencapai
hal ini, Matulovic telah dipindahkan dari markas VWAG di Wolfsburg, Jerman ke
Amerika Serikat untuk merancang, membangun, dan kemudian memimpin organisasi
baru. Pada kedatangannya,
Matulovic mengatur untuk menciptakan Departemen IT internal, yang
disebut Bussiness Process, Tecnology and Organization (BPTO). Sejak penciptaan
baru BPTO, proyek TI secara bertahap menjadi di-jadwal dan on-budget. Matulovic
menciptakan sebuah departement IT internal baru yang diberi nama “Bussiness
Process, Technology and Organization (BPTO)”
Ø
Masalah 4
Dalam kepemimpinan Matulovic, VWoA membangun sebuah Proyek IT namun pendanaan kurang. Dana
yang diajukan untuk request project sebesar $210 juta. Namun, dana yang
diberikan oleh VWAG hanya sebesar $60 juta.
Ø Solusi
Dana yang tersedia hanya
$60 juta dari dana yang diajukan $210 juta. Sehingga dibuatlah prioritas IT
Selain itu, digunakan juga
sistem ranking untuk mengetahui project mana yang harus diprioritaskan
terlebih dahulu.
D. Kesimpulan
Sebagai seorang IT diperlukan sebuah
prioritas dalam mengerjakan beberapa project dimana kita akan
mendahulukan/memprioritaskan project yang sifatnya urgent.
REFERENSI
No comments:
Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^