AYO KITA NAIK GUNUNG! - Gn. Prau, Dieng, Wonosobo
Perjalanan ini sangat singkat, namun aku bisa pastikan cerita ini tak sesingkat waktu yang telah dihabiskan bersama.
Cerita ini dimulai setelah beberapa jam aku menjejakkan kaki di kota kelahiranku, Purworejo ((pulang kampung, 17 Oktober 2014)). Tiba-tiba, sebuah nada dering terdengar dari handphoneku, ada pesan BBM yang masuk.
ke Gn. Prau yuk! |
Aku pun googling sebentar untuk mencari tahu dimana letak Gunung Prau tersebut. D.I.E.N.G. Wonosobo.
Setelah memastikan perjalanan tersebut bisa ditempuh di hari Sabtu dan Minggu, aku pun meminta ijin langsung ke ibuku. Dan seperti biasa, tak ada larangan dari ibuku.
Tak berapa lama, aku langsung terseret dalam sebuah grup WhatsUp bernama AYO KITA NAIK GUNUNG! Rupanya grup itu baru dibuat ((18 Oktober 2014))
Satu persatu anggota grup ini mulai terkumpul. Dan inilah, member yang berhasil terekam jejaknya.
- Fredy, orang yang mengajakku dalam pendakian ini. Dia teman sekampus yang dulunya tergabung dalam UKM Mapatra.
- Mbak Medha, teman Fredy di twitter. Mereka belum pernah ketemu sebelumnya. Meski demikian, mereka sepakat naik gunung bersama. Mungkin karena sama-sama orang Magetan :p
- Mas Affan, teman sekantor Mbak Medha. Mereka kerja di daerah Permata Hijau, kalau tidak salah, di Komik Kuark. Heuheu, sebenarnya sih ini baru pertama kalinya aku dengar tentang Komik Kuark.
- Mas Ghofur, dia itu... seingatku, kakak kelas Mbak Medha waktu kuliah di Jogja.
- Mbak Issa dan Mas Yudha, teman kuliah Mbak Medha di Jogja.
- Anggun, teman sekelas waktu kuliah.
Kami ketambahan satu member lagi, Mas Hendri. Dia teman sekantor Mbak Medha dan Mas Affan. Kami pun segera bagi-bagi tugas dan peran.
Yosh! Aku dinobatkan sebagai tukang tiket. Berhubung aku sering bolak balik Jakarta - Purworejo, dan Wonosobo letaknya tak jauh dari Purworejo, maka dengan senang hati aku mengurusi tiket-tiket pulang pergi kami.
Sebenarnya, untuk ke Wonosobo (dari Jakarta) lebih mudah naik bus. Karena dengan sekali naik bus, kita tinggal duduk manis, dan ketika membuka mata, kita sudah sampai di Wonosobo.
Alternatif ke Wonosobo, bisa menggunakan kereta api. Di Wonosobo sendiri tidak ada jalur khusus untuk kereta api. Dan setahuku, stasiun terdekat dengan Wonosobo adalah Stasiun Kutoarjo.
Kami memutuskan untuk naik kereta. Namun, kami tidak memilih kereta yang turun di Stasiun Kutoarjo karena tiket yang tersisa tinggal tiket kereta bisnis.
Bagi kami pecinta kata 'hemat dan murah', kami lantas memutuskan naik kereta api "Serayu Malam" yang berhenti di Stasiun Purwokerto. Tiketnya sangatlah murah. Hanya Rp. 35.000,-
Kami pun mencari itinerary yang pas untuk perjalanan kami. Ini dia..
Hasil googling Mbak Medha |
Hari demi hari berlalu. Persiapan mulai matang. Namun, sebelum hari H datang, ada beberapa kabar yang mau tak mau harus kami dengar.
Mas Yudha mendadak tak bisa ikut. Begitu pula dengan Mas Ghofur, sang pemimpin doa. Mereka ada acara.
Mas Yudha mendadak tak bisa ikut. Begitu pula dengan Mas Ghofur, sang pemimpin doa. Mereka ada acara.
07 November 2014. Perjalanan menuju Wonosobo.
Pukul 18:10 WIB, aku sudah berangkat dari kosan, menuju Stasiun Kranji dan naik KRL menuju Stasiun Kota.
Dari grup AYO KITA NAIK GUNUNG!, satu persatu member telah berdatangan. Bahkan Mas Ghofur pun sudah sampai di Stasiun Kota. Rupanya Mas Ghofur membatalkan pendakian ke Gn. Prau, namun tidak membatalkan perjalanan dengan kereta Serayu.
Aku datang paling akhir (padahal berangkat paling awal *maklum dari Bekasi*). Dan inilah pertemuan pertama kami...
Mas Ghofur, aku, Anggun, Mbak Medha, Mas Affan, Mas Hendri (kiri ke kanan) |
Mbak Issa. Karena Mbak Issa dari Jogja, kami janjian ketemu di Terminal Wonosobo.
Ada yang kurang lagi?
Ku rasa sudah lengkap. Yuk kita berangkat. Pukul 21.05 WIB Serayu Malam berjalan anggun meninggalkan Stasiun Kota.
Fredy kemana?
Ah iya, berhubung dia berdomisili di Karawang, dan rasanya tak mungkin sampai di Kota pukul 9 malam, maka dia akan naik dari Stasiun Purwakarta.
Akhirnya malam itu, kami bertujuh 'menikmati' setiap detik kebersamaan kami di Serayu Malam Jakarta Kota - Purwokerto.
Akhirnya malam itu, kami bertujuh 'menikmati' setiap detik kebersamaan kami di Serayu Malam Jakarta Kota - Purwokerto.
wahhh ... enaknyaaa :)
ReplyDelete