[Review] Good Morning Call

Monday, September 05, 2016
Salah satu daya tarik dorama Jepang adalah durasi singkat per episode dan jumlah episodenya yang tak teralu banyak. Rata-rata dorama Jepang berhenti di episode ke-10. Ketika cerita belum sepenuhnya selesai, biasanya akan dilanjutkan dengan season dua yang akan melanjutkan kisah di season sebelumnnya. Jarang sekali dorama Jepang memiliki lebih dari 20 episode. Cerita yang terlalu panjang di satu judul dorama akan terasa membosankan. Begitulah yang ku rasakan.

Sama halnya ketika menonton dorama berjudul Good Morning Call yang berjumlah 17 episode. tsukareta~
cover
Dorama ini menceritakan kisah Yoshikawa Nao yang memutuskan hidup mandiri saat SMA. Dikarenakan asmara sekolah sudah penuh, ia pun menyewa kamar apartemen. Beruntungnya dia mendapatkan harga yang murah untuk sewa apartemen tersebut. Rupanya ada alasan dibalik murahnya harga sewa yang diperoleh Nao.


Apartemen yang disewa Nao ternyata disewakan juga ke orang lain. Adalah Uehara Hisashi yang juga menyewa apartemen dengan harga sewa murah. Karena salah satu dari mereka tidak ada yang mampu membayar uang sewa full, akhirnya mereka tinggal bersama.

Nao mulai menyukai Uehara yang menjadi cowok populer di sekolahnya. Uehara yang awalnya dingin terhadap semua wanita, akhirnya pun suka dengan Nao. Namun, banyak sekali rintangan di antara mereka.

***

Sekilas dorama ini mirip dengan Itazura na Kiss dengan tokoh utama Kotoko dan Irie-kun. Hanya saja, dorama ini terkesan lebih lebay dengan konflik yang terlalu dibuat-buat. Apalagi kehidupannya masih seputar anak SMA yang harusnya dibuat lebih simple.

No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.