Kode dan Script

Tuesday, June 14, 2016
Dulu saat aku SMA kelas XII, aku tak begitu yakin dengan jurusan yang akan ku ambil jika meneruskan ke perguruan negeri. Aku ingin masuk perkebunan di IPB, tapi orang tuaku tak begitu yakin dengan kemampuanku berkebun. Selanjutnya, aku tertarik masuk teknik kimia UGM. Namun, sebelum itu dimulai, takdir menuntunku untuk mengambil jurusan Manajemen Informatika. Dan untuk mendapatkan gelar sarjana, aku pun ekstensi (kuliah lanjutan) dengan mengambil jurusan Sistem Informatika.

Kuliah di jurusan ini (Manajemen Informatika dan Sistem Informatika) membuatku merasa tak asing dengan kode dan script yang ruwet nan njlimet untuk membuat sebuah aplikasi/web. Mungkin sebagian orang akan pusing melihat kode dan script tersebut sehingga memilih untuk melihat hasil akhirnya dibandingkan melihat proses pembuatannya.

Sebenarnya, meski kode dan script terlihat ruwet, mereka memiliki pola. Dan pola itu mungkin tak semua orang bisa dengan mudah memahaminya. Tapi menurutku, mereka nampak menarik dan membuatku bersemangat. 


Aku sangat beruntung saat pertama kali aku masuk kerja, aku ditempatkan sebagai seorang admin. Admin super, menurutku. Selain melakukan tugas administrasi, aku mendapat tugas untuk mengembangkan website yang digunakan untuk kebutuhan operasional. 

Aku tidak ditempatkan di bagian IT, tapi aku disuruh membuat web. Aneh memang. Tapi hal itu bisa saja terjadi karena aku mendapat boss yang selalu berpikir sistematis. Jika sistem bisa menjalankannya, kenapa harus dilakukan orang yang lebih rawan melakukan kesalahan.

Awalnya terasa berat. Kenapa? Karena saat sedang konsentrasi penuh dengan coding dan script, tiba-tiba dapat telepon dari customer yang menanyakan ketersediaan stok sparepart. Mending jika pertanyaannya tidak menimbulkan emosi mendalam, tapi jika orang diseberang sana tengah marah-marah, maka selera untuk melanjutkan pekerjaan (membuat web) menguap begitu saja.

Setelah dua tahun, semuanya berjalan lancar. Aplikasi-aplikasi yang diminta boss sudah stabil meski kadang masih ada tambahan-tambahan fungsi. Meskipun berat, aku menikmati pekerjaanku. 

Namun kini, aku dalam keadaan tidak-sedang-menikmati pekerjaanku. Aku mendapatkan boss baru yang pemikirannya berbeda dengan bossku yang sebelumnya. Aku hanya admin biasa, benar-benar hanya mengurus administrasi. Dan ini membuatku tertekan. Bukan karena beban kerja yang lebih berat, tapi justru kebalikannya. Aku merasa tak tertantang. Membuat surat dan memo, terima telpon, balas email, that’s it.

Kondisi sekarang ini membuatku ingin beralih profesi. Aku ingin terjun langsung ke dunia IT. Menjadi programmer, misalnya. Entah mengapa, berhubungan dengan kode dan script lebih menyenangkan dibandingkan harus terima telpon dari customer yang kadang aku tak tahu harus bicara apa dengan kondisi yang ada saat ini. 

Mohon doanya saja, semoga aku bisa men-segera-kan keinginan ini :)

No comments:

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.