April yang Berlalu
Ahh,, bulan kelahiranku akhirnya berlalu..
Berbeda dengan tahun lalu, kali ini tak banyak ucapan yang ku terima seperti tahun sebelumnya. Aku mem-private tanggal ulang tahunku di facebook sehingga tak banyak yang notice. Alasannya? Tentu bukan karena takut ditagih "makan-makan". Hanya saja, aku merasa malu. Aku malu di usiaku yang ke-24 tahun, aku belum bisa menghasilkan/memberikan sesuatu yang membuatku merasa puas. Untuk diriku saja belum bisa, bagaimana untuk orang lain?
Di malam hari ulang tahunku, ibuku menelpon. Tak seperti biasanya. Tapi mungkin memang ada yang harus dibicarakan, terlepas hari itu ulang tahunku atau bukan.
Aku mengangkat telponnya, menyapa seperti biasa. Ibu tak mengucapkan selamat ulang tahun. Memang demikian. Tak ada kata "selamat-ulang-tahun" di keluarga kami.
"Tepat 24 tahun yaa? Gimana? Siap untuk menjalani kehidupan yang baru? Siap memulai dari awal?"
Itulah yang dikatakan ibuku pertama kali. Tahun ini, tahun kelulusanku, ibuku ingin aku kembali, tinggal dekat bersamanya. Tentu saja aku juga menginginkannya. Hanya saja, jalan menuju kesana masih samar-samar, aku belum bisa melihatnya dengan jelas.
Kalau mengingat dulu bagaimana aku bisa disini, rasanya seperti air yang mengalir. Berjalan begitu saja, langkah demi langkah terlewati, semuanya serasa dipermudah. Kini aku ingin kembali, dan ku harap semuanya juga dipermudah, dibukakan jalan yang lebar.
Ketika jalan itu belum terlihat, aku ingin membuka jalan itu sendiri. Tapi entah mengapa terasa berat. Kaki seakan tak ingin melangkah. Aku harus lebih menguatkan diri, percaya bahwa di depan sana, sesuatu yang lebih indah, telah menanti.
Semangaaaaattt kak. Di mana pun berada, kudu tetap setroongg yaa :D
ReplyDelete