Mahasiswa Polman Astra itu Istimewa

Politeknik Manufaktur Astra. Biasa disebut Polman Astra. Apakah itu anak perusahaan Astra? Bukan. 

Sewaktu SMA, sudahkah kamu berpikiran 'dimanakah aku akan melanjutkan kuliah?' Mungkin dalam benak kita, kita ingin kuliah di universitas-universitas terkenal atau mungkin lebih memiliki sekolah kedinasan. Benar begitu?

Sama halnya denganku. Aku dulu ingin mengambil Teknik Kimia atau Sastra Jepang di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogya. Namun, jalan kehidupan kemudian berpindah halauan. Entah apa yang membisikkanku, hingga aku mantap mendaftar POLMAN ASTRA, sebuah kampus swasta di Jakarta yang tak ku ketahui sebelumnya.

Satu hal yang pasti, aku mengejar BEASISWA PENUH, dimana aku bisa kuliah GRATIS selama 3 tahun hingga mendapat gelar D3 dan setiap bulan aku mendapat uang saku. Tentunya semua itu ku landasi niat; aku ingin membantu kedua orang tuaku dengan tidak membebani mereka dengan biaya kuliah.

Polman Astra. Memang tak banyak orang mengetahuinya. Dengen embel-embel ASTRA, kebanyakan orang menganggap Polman Astra merupakan salah satu anak perusahaan Astra, perusahaan otomotif besar di Indonesia.

Apa istimewanya kampus 'tak terkenal' ini?

Orang-orang yang menjadi mahasiswa di kampus ini adalah orang-orang istimewa, karena setiap tahunnya, Polman Astra hanya mengambil < 250 mahasiswa. Proses seleksi untuk bisa menjadi mahasiswanya pun tergolong berliku-liku. Ada beberapa tahapan yang harus dilewati, antara lain:

- Tes Akademik

- Tes Psikotes

- Tes Wawancara

- Tes Kesehatan

Ribet? Tapi itulah yang membuat kami, mahasiswa Polman Astra, merasa istimewa.

Bagaimana OSPEK? Apakah menyeramkan?

Mungkin bagi maba (mahasiswa baru) khususnya cowok, pasti akan mengeluhkan kepalanya yang botak. Yaps, satu hal yang harus dipatuhi saat OSPEK adalah kerapihan, salah satunya dengan mencukur cepak rambut mereka. 

Selebihnya, OSPEK berjalan sama halnya dengan kampus-kampus lain. Tak ada tindak kekerasan ataupun penganiayaan. Dan yang pasti, para maba sudah mulai di-cekoki nilai-nilai Astra. 

Outbond 2010. Sumber: sini

Setelah OSPEK, ada acara Outbond. Waktu aku menjadi maba tahun 2010 lalu, Outbond dilakukan di Mega Mendung, Bogor. Namun, untuk angkatan-angkatan sekarang ini, Outbond dilakukan di Training Center SIGAP, Cileunsi. Satu yang pasti, Outbond dapat membentuk karakter kami menjadi pribadi yang tak mudah mengeluh, mengenal arti kerja sama, dan siap menghadapi berbagai tekanan. Dengan menjalani Outbond, kami akan merasa siap untuk menjalani hari-hari di kampus, karena kuliah di Polman Astra berbeda dengan kuliah di universitas pada umumnya.

Apa yang membuat Polman Astra berbeda dengan kampus lain?

Jangan bayangkan saat kuliah bisa berdandan cantik menggunakan baju warna-warni. Di Polman Astra diwajibkan mengenakan seragam. Dan untuk yang jurusan teknik, diberikan seragam wearpack, cewek maupun cowok, semua berseragam sama.

Di Polman Astra, tak perlu bingung-bingung berapa SKS yang harus diambil. Kuliah disana berasa sekolah di SMA. Semua mata kuliah sudah dijadwalkan dengan baik. 

Dalam satu tahun, hanya satu kali penyelenggaraan wisuda. Jadi, mau tak mau saat semester 6 Tugas Akhir harus selesai. Tak boleh bisa ditunda-tunda. Kalau tak bisa menyelesaikan Tugas Akhir tanpa alasan khusus, ya babaiii... DO (Drop Out) alias dikeluarkan. Salah satu dosen pernah berpesan,"DO di tingkat 3 (tingkat akhir) bukan tidak mungkin lhoo!"

Apakah dosen Polman Astra Killer?

Dosen atau lebih dikenal dengan sebutan instruktur, Polman Astra masih muda-muda. Kami bahkan memanggil mereka dengan sebutan Mbak atau Mas. Begitu akrab ya? Meski masih muda, mereka tenaga profesional dan terampil. 

Mahasiswa dan dosen

***

Satu hal yang ingin aku sampaikan;

Kebehasilan kita dalam sekolah/kuliah bukan ditentukan dengan seberapa terkenal sekolah/kampus kita, bukan seberapa hebat pengajarnya, namun lebih ditentukan oleh seberapa sungguh-sungguh kita dalam menuntut ilmu.

Tak perlu minder bersekolah di tempat yang tak terkenal, asalkan kita belajar dengan tekun, rajin, giat, tentu kita akan menjadi orang yang berhasil.

“Give Away Sekolah Impian”