Moratorium PNS
Akhir - akhir ini kita mendengar desas-desus yang mengabarkan bahwa akan dilakukan moratorium PNS selama 5 tahun. Itu artinya pemerintah tidak akan membuka tes CPNS selama 5 tahun tersebut. Alasannya yaitu untuk mengkaji apakah jumlah pegawai negeri sipil saat ini terbilang berlebihan, kekurangan atau cukup.
Apakah kamu setuju dengan kebijakan tersebut?
Pasti ada yang pro dan ada yang kontra. Sebelum menjawab setuju atau tidak, Apa yang ada dalam benakmu tentang PNS?
Jika aku membaca status dan komentar di facebook, serta mendengarkan orang-orang di sekitar berpendapat, mereka cenderung memandang PNS dengan sebelah mata. Kerjanya nggak bener, nggak bersih gajinya, dan sebagainya. Kelakuan PNS nakal pun menjadikan orang berpikir negatif tentang PNS.
Dan dari berita yang ku baca di merdeka.com, inilah beberapa kelakuan PNS nakal yang berhasil dihimpun:
1. PNS gemar keluyuran di mall
2. PNS jadi sindikat penjualan BBM gelap
3. PNS terlibat skandal seks
4. PNS gunakan Diklat untuk liburan
5. PNS pesta narkoba
6. PNS gemar bolos kerja
4. PNS gunakan Diklat untuk liburan
5. PNS pesta narkoba
6. PNS gemar bolos kerja
Hmmm... benarkah seperti itu? Entahlah.
Tapi, melihat Bapak dan Ibukku sebagai PNS yang kesehariannya sebagai guru SD, rasanya sedih jika PNS dilihat dari sisi negatif. Dan kelakuan PNS di atas nyatanya tak terbukti pada orang tuaku atau pada orang-orang yang ku kenal.
Satu-satunya kekesalanku pada PNS yang sering ku temui adalah sifatnya yang tak ramah. Itu saja. Dan sifat tak ramah itu justru memancingku untuk membuktikan bahwa PNS harus bisa memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat.
Kembali ke kasus moraturium PNS. Apakah kamu setuju?
Tentu saja aku setuju jika pemerintahan melakukan review atau kajian terhadap PNS. Apakah jumlahnya lebih, kurang, atau cukup. Pun sekalian lihat kinerja mereka. Apakah sudah sesuai, apakah perlu diberi surat peringatan? Sangat setuju.
Akan tetapi, haruskah dengan melakukan moratorium selama 5 tahun? haruskah selama itu? ya bisa jadi sih. Dalam jangka waktu 5 tahun akan terlihat apakah akan kocar kacir kekurangan orang atau justru sudah kuat dengan formasi sekarang.
Hah! Aku hanya ikut sedih dengan orang-orang yang sudah berjuang ikut tes CPNS tiap tahunnya. Mereka berusaha mencari kehidupan yang lebih baik dengan menjadi PNS.
Ibuku pernah cerita bahwa guru honorer di sekolahnya hanya dibayar 150rb. Miris ya. Untuk keperluan pribadi saja mungkin tidak cukup. Setidaknya dengan dibukanya CPNS, membuka kesempatan mereka untuk mendapatkan yang lebih baik dan bisa menghidupi keluarga-keluarga mereka.
numpang sharing ya mbak.. kalo menurut aku sih sebenarnya bukan lowongan PNS yang ditutup. Tapi pengeluaran buat gaji, tunjangan, dsb yang PNS dapatkan itu yang harus direvisi. Karena APBN/APBN itu kebanyakan (bahkan bisa melewati 50%) hanya untuk membayar gaji PNS doang.. dan itulah alasan banyak yang mau mendaftar jd PNS :)
ReplyDelete