Saturday, May 31, 2014

Review : Kanon


Type: TV Series
Episodes: 24 Episode
Status: Completed
Subtitle : Indonesia
Credits : CyberCropz

Yuichi Aizawa kembali ke kotanya setelah tujuh tahun. Di masa kecilnya, ia sering mengunjunginya, tetapi sesuatu terjadi dalam masa lalunya yang menyebabkan dia untuk memblokir kenangan tentang peristiwa tujuh tahun yang lalu. Pada hari setelah menetap kembali, ia bertemu dengan seorang gadis yang membawa ransel dengan sayap di tasnya. Namanya Tsukimiya Ayu dan ia mulai mengingat kembali kenangan yang telah hilang.

***

Thursday, May 29, 2014

GA : Teater Boneka DL 4 Juni 2014

Teater Boneka
oleh: Emilya Kusnaidi, Orinthia Lee, Ayu Rianna

Dari Goodreads:
Teater Boneka Poppenkast terancam tutup! 
Jumlah penonton yang semakin menyusut membuat Erin berjuang keras membuat cerita-cerita baru untuk dimainkan di teater boneka yang ia warisi dari sang kakek. Tapi ini bukan pekerjaan mudah. Erin merasa tak ada yang memahami cita-citanya, termasuk Robert, kekasihnya. 
Hingga Erin bertemu Awan, lelaki dengan latar belakang misterius yang memaksa bekerja di Poppenkast tanpa meminta bayaran. Dukungan lelaki itu terhadap kelangsungan teater boneka membuat Erin jatuh hati. 
Namun Awan ternyata menyimpan rahasia masa lalu yang membuatnya harus bersembunyi di Poppenkast. Saat rahasia lelaki itu terungkap, ternyata dia bukan orang yang selama ini dikira Erin. Hingga Awan akhirnya harus memilih antara menyelesaikan persoalan masa lalunya atau terus bersama Erin.
Mau buku itu GRATIS??
Yuk, ikutan kuisnya disini! Gampang kok syarat-syaratnya :)
Segera meluncur yaa ^^

:x

Aku merasa niatku sudah bulat. Bahkan kini aku begitu menantikannya. Dua tahun lagi, tak lama bukan?

Aku tahu banyak hal terlukis disini. Banyak cerita yang telah terukir menjadi berpuluh-puluh kata yang tak kan habis untuk dikenang.

Akan tetapi, ada banyak hal pula yang semakin membuatku ingin meninggalkannya. Membuka lembaran baru, di kota baru.

Aku lelah disini. Aku tak punya payung yang mampu melindungiku dari panasnya mentari maupun rintiknya sang hujan.

Aku memang tak tahu skenario-Nya, namun biarkan aku mengangankan keinginanku.

Wednesday, May 28, 2014

The Liebster Award : It's like a Circle

The Liebster Award. Blogger mana yang tak tahu apa itu The Liebster Award? Sebuah penghargaan di dunia maya yang mampu menyatukan blogger satu dengan blogger yang lain hanya dengan satu buah postingan di blognya masing-masing.

Syarat The Liebster Award:
  1. Post tentang award ini di blog,
  2. Ucapkan terima kasih kepada blogger yang mengenalkan pada award ini dengan menyertakan backlink ke blognya,
  3. Ceritakan 11 hal tentang diri sendiri,
  4. Jawab 11 pertanyaan yang diberikan,
  5. Pilih 11 blogger lain dan berikan mereka 11 pertanyaan bebas tentang apapun yang ingin diketahui dari mereka.

Tuesday, May 27, 2014

UI UI UI

Aku benci minggu terakhir bulan Mei 2014. Itulah yang ada dibenakku hari-hari yang lalu. Bagaimana tidak, cobalah tengok kalender masing-masing. Dalam seminggu, ada dua tanggal merah dan keduanya jatuh di hari Selasa dan Kamis. Bagi aku yang masuk kerja mengikuti tanggal sesuai di kalender dan ku dapati banyak temanku yang dapat jatah liburan seminggu full, maka akan sangat menyakitkan buatku. Status-status di sosial media yang bernada liburan pun membuatku semakin iri. Lombok, Yogyakarta, Semarang, fiuuhh... liburan berada di depan mata mereka, tidak dengan aku.

Aku pun membayangkan betapa terpuruknya aku. Senin masuk kerja. Selasa tidur seharian di kosan. Rabu masuk kerja. Kamis tidur seharian di kosan. Jumat masuk kerja. Huft betapa membosankan.

Beruntungnya, ada beberapa kawanku yang memiliki nasib yang sama denganku. Namanya Intan, tapi panggil saja dia dengan sebutan Si Juu.

Merasa senasib sepenanggungan, akhirnya kami mulai merencanakan kegiatan di hari libur dan pilihan kami jatuh pada rencana mengunjungi Universitas Indonesia (UI).

Saturday, May 17, 2014

(Mau) Camping Ceria Di Gunung Papandayan

Yey... aku sudah bersorak riang ketika ajakanku pergi ke Mekarsari pada tanggal 15 Mei lalu (libur Hari Waisak) di-IYA-kan setidaknya oleh 5 orang temanku. Namun, ketika mengajak massa yang lebih banyak lagi, rupanya rencana malah melenceng kemana-mana. Ada yang usul ke Dusun Bambu, Anyer, Puncak, dan akhirnya rencana pergi ke Mekarsari perlahan pudar.

Okei, lupakan Mekarsari :(

Di sisi lain, Anggun (temanku) mengusulkan untuk pergi berlibur ke Belitung. Yeah, tempatnya Laskar Pelangi. Secara Anggun menghabiskan masa-masa SMA disana, pastilah tak begitu kesulitan untuk menjangkau pulau nan jauh di mato tersebut.

Sebenarnya niat untuk pergi ke Belitung sudah akan terlaksana pada 29 Maret dimana hari Seninnya hari libur. Namun, gegara suatu masalah, niat itu pun harus pupus di tengah jalan.

Undangan Pernikahan

Berkaitan dengan postingan sebelumnya tentang pentingnya berbagi pengalaman dan pengetahuan yang kita miliki (meskipun hal itu terlihat sepele), maka kali ini aku juga akan berbagai sedikit tentang apa yang ku rasakan.

Aku bekerja di lingkungan yang didominasi oleh kaum pria. Sebagian sudah berumur, sebagian masih lajang yang rata-rata sudah masuk di umur menikah. 

Meskipun aku tak terlibat dalam percakapan, aku sering mendengar mereka membahas tentang pernikahan, rumah, dan sebagainya. 

Satu hal yang menarik perhatianku dari keberadaan pria-pria lajang tersebut adalah Undangan Pernikahan. 

Pengalaman dan Pengetahuan

Akhir pekan yang tenang. Demikianlah yang aku rasakan. Sekarang aku sedang menikmati liburan akhir semester. Jika aku murni sebagai mahasiswa, mungkin sekarang aku sudah pulang kampung menikmati libur panjangku. Berhubung aku mahasiswa yang setiap harinya menjadi 'lakon' di dunia kerja, maka libur akhir semester sebatas terbebas dari tugas-tugas yang meminta tuk dikerjakan.

Orang bilang, kuliah ekstensi seperti yang ku lakukan saat ini hanyalah sebatas mencari ijazah S1. Apalagi jika memilih kuliah Online, maka semakin tercerminlah kalau semata-mata dia hanya mencari selembar kertas bernama IJAZAH.

Tapi itu kan kata orang, toh yang menjalani kita sendiri kan. Memang tak ku pungkiri kalau aku mengejar ijazah, tapi bukan berarti aku tidak niat kuliah. Aku selalu berusaha mengerjakan tugas tepat pada waktunya. Mengerjakannya pun tak asal, sebisa mengikuti materi yang diberikan dosen. Dan yang terakhir adalah menerapkan apa yang bisa diterapkan. Salah satunya adalah mata kuliah Knowledge Management.

Thursday, May 15, 2014

Review : Ano Hi Mita Hana no Name wo Bokutachi wa Mada Shiranai

Ano Hi Mita Hana no Name wo Bokutachi wa Mada Shiranai 
(Kita masih belum tahu nama bunga yang kita lihat waktu itu)

Yaps, setelah meminta rekomendasi anime apa yang bagus untuk ditonton dan akhirnya hanya ditawari anime moe-moe, aku pun memutuskan untuk searching sendiri. 

Yah, aku sedang bosan menonton anime yang menceritakan tentang anak SMA yang membentuk sebuah klub dengan segala klimaks yang berbeda meski rata-rata sama. Aku sedang tertarik untuk menonton menonton anime yang berbau petualangan seperti MAR, Reservoir Chronicle Tsubasa, dan sebagainya. 

Cari sana sini kok tak ada yang sreg untuk ditonton. Akhirnya pencarianku beralih pada anime sedih. Selama ini anime sedih yang ku tonton hanyalah Clannad. Dan aku pun menemukan 
"Ano Hi Mita Hana no Name wo Bokutachi wa Mada Shiranai"

Tuesday, May 13, 2014

Si Hape Tujuh Ratus Ribu

credit
Aku ingin bercerita tentang Si Biru, Si Hape Tujuh Ratus Ribu. Kawan-kawanku sering memanggilnya Si Jelek. Sungguh kasihan nasib Hape pertamaku ini, Nokia 2626. 

Thursday, May 08, 2014

Permainan Mirip-miripan

Postingan ini tidak penting. Tapi cukup menghibur, setidaknya untuk diriku sendiri. Mungkin suatu saat nanti, ketika waktu mengharuskan sebuah perpisahan terjadi, setidaknya kenangan kecil ini dapat membuatku tertawa, geli, dan menyadari bahwa hal ini pernah terjadi.

Ini adalah secuil kisah di tempat aku bekerja sekarang.

Suatu hari (07/05), di balik komputer kerjaku, aku hanya mendengar sebuah pertanyaan terlontar dari seseorang, "Lo tau nggak kartun yang tubuhnya warnanya biru semua?"
"Oh... itu.. Krishna ya?"
"Ah iya, little krishna. Mirip dia ya? hahaha.."

Wednesday, May 07, 2014

Skenario Terbaik

“Tidak ada yang kebetulan di muka bumi. Semua adalah skenario Tuhan, pemilik rencana paling sempurna, yang tidak ada keliru ketiknya, typo, inkonsistensi, apalagi tidak masuk akal. Semua adalah skenario terbaik.

Maka, dengan meyakini semua adalah skenario dari Tuhan, kita bisa menerima kejadian apapun dengan lapang dada sambil terus memperbaiki diri, agar tibalah skenario yang lebih baik lagi.”


*Tere Liye

Monday, May 05, 2014

Kemarin

Kemarin ya? Rasanya seperti mimpi apa yang aku lakukan kemarin.

04 Mei 2014
Pagi hari aku bangun, membuka laptop untuk mengerjakan tugas Algoritma Pemrograman yang deadlinenya malam ini pukul 23.59 WIB. Aku tahu apa yang aku ngerjakan tidaklah sempurna, namun firasatku malam ini aku akan pulang malam sehingga takut deadlinenya tidak terkejar maka daripada aku tidak mengumpulkan sama sekali, lebih baik aku mengerjakan sebisaku. 

Sekitar pukul 07.00 WIB aku sudah rapi. Aku berangkat dari 'rumah kedua' bersama Intan dan Amir menujun Plumpang. Disanalah kami menunggu Lia. Kami berempat hari ini akan berangkat kuliah.

Thursday, May 01, 2014

Sempurna Mengingat Kalian

April 2014
Aku menyukai bulan April tahun ini. Alasannya sederhana karena di bulan ini ada libur di hari Jumat (18/04). Itu artinya aku memiliki long weekend yang memungkinkan untuk pulang kampung. Beruntungnya aku mendapat tiket kereta, meski aku harus membayar mahal untuk itu. Tapi, tak ada kata mahal untuk bertemu dengan keluarga.

Mengalah?

Mengalah itu bukan perkara orang lemah. Mengalah itu justeru adalah milik orang yang kuat, yang paham sekali, lebih baik mengalah daripada binasa semuanya, lebih baik mengalah untuk kebaikan esok lusa.

*Tere Liye

Entah mengapa kalimat-kalimat di atas terngiang-ngiang di kepalaku. Aku masih bingung antara mengalah, mencari aman, dan pekewuh (dalam bahasa Indonesianya: sungkan).

Baiklah, kita sempitkan pembahasan ini dengan tidak mengikutsertakan pekewuh karena setelah ku pikir-pikir "sungkan" itu berbeda dengan mengalah.

Misalnya: Ada makanan di meja. Makanan itu bebas diambil oleh siapa saja.
  1. Aku tidak mendapatkan makanan itu karena aku sungkan untuk mengambilnya.
  2. Aku tidak mendapatkan makanan itu karena waktu aku mau mengambil, ternyata ada orang lain yang sama-sama ingin mengambilnya dan aku memilih mengalah.