Aku bisa jadi dibilang sebagai pecinta kucing. Hanya saja
beberapa bulan yang lalu sempat benci setengah mati dengan namanya kucing.
Bagaimana tidak, tiga hari aku pergi untuk acara Makrab, selama itu pula kucing-yang-sering-datang-kosanku itu menginap tiga hari di kamarku. Perlu digarisbawahi,
di kamarku. Kasihan. Tentu saja. Selama tiga hari itu si kucing tidak makan
tidak minum, terkurung sendirian di dalam sebuah kamar kosan yang gelap.
Akan tetapi, rasa kasihan itu tiba-tiba luntur setelah
mencium aroma tak sedap ketika aku membuka kamar. Rupanya si kucing
meninggalkan jejak di atas kasurku. Dengan sedikit emosi membara di jiwa, aku
membersihkannya. Mengambil sprei yang kotor dan bau, kemudian membalik kasur
agar tidak tercium aroma si kucing. Setelahnya, aku membersihkan kamarku,
menyapu lantainya, mengepel, dan merapikan segala sesuatunya. Dan sungguh tidak
beruntungnya aku, ketika ku tinggal di kamar mandi, si kucing kembali datang
dan kembali menorehkan jejak di kasur yang sudah ku balik. Terima kasih ya
kucing.