Friday, December 28, 2018

2018 Year in Review


Tinggal menghitung hari menuju pergantian tahun. Banyak hal yang sudah ku lewati sepanjang tahun  dan biasanya ku abadikan semuanya lewat tulisan di blog. Di awal tahun aku cukup yakin, akan ada banyak cerita yang bisa ku bagikan di tahun 2018 ini. Berbicara soal kuantitas, jumlah postingan minimal bisa lah sama jumlahnya dengan tahun lalu.

Wednesday, December 19, 2018

Target Blogging Tahun 2019


Sebentar lagi 2018 akan meninggalkan kita semua. Saatnya membuat target-target baru untuk diwujudkan di tahun mendatang, 2019, termasuk urusan blogging. 

Puji syukur saat tulisan ini dipublish, genap sudah 100 blogpost yang ada di tahun ini, itupun terbantu dengan aku mengikuti #BPN30dayChallenge2018. Kalau tidak, paling mentok di angka 70an. Huhu.

Nah, agar tahun depan lebih semangat lagi ngeblognya, memang ada baiknya dibuatkan target. Ini dia target blogging ku di tahun 2019;

1. Jumlah Blogpost 100/tahun
Rasanya akan susah kalau menargetkan tulisan dalam satuan minggu, misal 3 tulisan/minggu. Sekalinya terlewat, akan gampang terlena. Berat, euy. Pernah menargetkan hal semacam itu, bahkan sudah merumuskan strategi untuk mencapainya. Sayangnya masih belum bisa konsisten.


2. Page View 1.000.000
Target ini bagai mimpi. Kenapa? Karena aku mencapai angka 700an itu setelah ngeblog selama waktu 8 tahun. Tapi aku melihat pergerakan angka itu, jadi mari optimis saja bahwa blog ini mampu mencapai angka itu. Nggak ada yang nggak mungkin kan?

3. Selalu Pakai Gambar Ilustrasi
Sejauh ini aku membiasakan diri untuk selalu menyisipkan gambar ilustrasi di setiap postingan. Apalagi setelah ganti template, jadi kelihatan kurang ciamik kalau dalam satu postingan tidak ada gambar.
contoh postingan tanpa gambar ilustrasi
Akan tetapi, biasanya aku asal comot aja gambar yang relevan di situs penyedia gambar gratis. Pengen banget bisa telaten edit-edit foto, ditambahi tulisan pendukung. Untuk gambar/foto dari dokumen pribadi, ditambahi watermark dan sebagainya. Sayangnya kok nggak telaten, selalu mikir 'bisa posting tulisan aja udah syukur'. Mindset seperti ini sih yang perlu diubah.

4. Aktif Share di Media Sosial
Salah satu alasan mengapa page view berjalan merangkak ya karena aku jarang membagi tulisan lewat media sosial. Selama ini aku hanya mengandalkan para pembaca yang terdampar dan tak sengaja menemukan blog ini. Aku kurang aktif menebar jaring yang bisa menarik orang untuk membaca blogku. Semoga di tahun 2019 besok, aku semakin konsisten menulis, sehingga bisa lebih aktif dalam membagikannya di media sosial, minimal 1 kali/minggu lah ya.

...

Itu dia target bloggingku di tahun 2019. Semoga bukan hanya jadi wacana yaa. Semangat!

# Day 30

Tuesday, December 18, 2018

5 Situs yang Sering Dikunjungi Saat Menulis

Setiap pagi, begitu sampai kantor, komputer sudah menyala, hal pertama yang ku lakukan adalah buka browser Mozilla. Selanjutnya, wajib buka dua link yang harus standby setiap saat;

1) SIMRS
Aplikasi rumah sakit berbasis web yang hanya bisa diakses internal. Aku yang dulu menjadi bagian dari pengembangan aplikasi ini, kini cukup memantau apakah ada masalah (error) atau tidak.

2) WhatsApp Web
Aplikasi WhatsApp (WA) bisa dinikmati di layar komputer sehingga memudahkan untuk mengecek pesan WA. Selain telepon, para pengguna SIMRS melaporkan error via pesan WA, jadi mesti dicek setiap saat.

Monday, December 17, 2018

Surat untuk Dokter

Purworejo, 17 Desember 2018

Dear Pak Dokter,
Terima kasih telah meresepiku di tanggal 11 Desember kemarin. Tapi mohon maaf, sampai saat ini obatnya belum ku minum, mungkin karena itu sampai saat ini gigiku masih sakit. 

Pak Dokter,
Sejujurnya, aku berharap banyak pada Bapak, tapi Pak Dokter mematahkan rasa percayaku ke Bapak. Aku sedikit kecewa. Biarkan aku sedikit cerita apa yang ku rasakan ya Pak.

Sunday, December 16, 2018

Sederhana, Tapi Bisa Melelehkan Hati

Kehidupan berumah tangga, khususnya bagi pasangan suami istri baru, itu banyak pasang surutnya. Kadang bisa nangis hanya karena hal-hal sepele, tapi tak jarang bisa begitu bahagia dengan tingkah laku sederhana yang dilakukan pasangan.


Kalau di kehidupanku sendiri, ada beberapa hal sederhana yang dilakukan suami, tapi bisa membuat hatiku berbunga-bunga, meleleh tak karuan.

Saturday, December 15, 2018

Pakai Produk Kecantikan Ini Sebelum Berangkat Kerja

Waktu menikah aku mendapat beberapa seserahan, salah satunya seperangkat make up bermerk Wardah. Masih basic make up yang isinya pelembab, pembersih, bedak, dan lipstik. Cocoklah buatku yang nggak suka ribet.

Friday, December 14, 2018

Kenangan Masa Kecil

Sebagai generasi 90-an, rasanya nggak akan habis jika menceritakan kenangan masa kecil. Berbeda dengan anak jaman sekarang yang dari kecil sudah pegang gadget, dulu televisi aja masih hitam putih (masih mending daripada tidak punya), alhasil kami lebih sering main di luar rumah. Selain memainkan berbagai macam jenis permainan tradisional, ini dia beberapa kenangan di masa kecilku:

1. Makan Ganyong dan Garut Rebus
Waktu masih kecil, belum sekolah, aku dititipkan di rumah bulek (dan keluarganya) selama ditinggal ibuku kerja. Mertua bulek yang ku panggil simbah sering sekali masak hasil kebun sendiri, salah satunya ganyong dan garut yang direbus. Garut kalau ditempatku disebut erut. Masaknya pun masih pakai tungku kayu. Kalau paklek kebetulan pulang dari sawah dan membawa belut, jadilah kami makan belut bakar.

Thursday, December 13, 2018

5 Keinginan yang Belum Tercapai

Di akhir tahun 2017 lalu, aku tak membuat resolusi untuk tahun 2018 ini karena ku pikir di tahun ini aku akan disibukkan dengan mewujudkan resolusi tahun 2017 yang belum tercapai. Ada tiga impian besarku di tahun 2017;
  1. Menikah
  2. Mendapat Pekerjaan Baru  -- April 2017
  3. Mendaftar Haji 

Akhir tahun lalu, puji syukur, impian "menikah" bukan lagi jadi wacana, tapi benar-benar direncanakan. Dengan proses yang cukup singkat, akhirnya bisa terwujud di pertengahan tahun 2018. Mungkin karena saking senengnya menyambut hal itu, aku jadi tak kepikiran mendaftar semua keinginan menjadi sebuah resolusi yang tertulis. Biarlah ngalir gitu aja.

Wednesday, December 12, 2018

Jangan Mengeluh, Nanti Menyesal

Aku berusaha mengendalikan diri untuk tidak pernah menyesal atas keputusan yang sudah ku ambil karena apapun yang terjadi dalam hidupku selalu ada campur tangan Tuhan yang sudah sedemikian rupa mengatur kehidupanku.
Hidup itu sawang sinawang. Entah siapa orang pertama yang memopulerkan istilah itu, tapi disadari atau tidak, diakui atau tidak, kita pasti pernah merasakannya. Sama-sama punya rumput di halaman, tapi selalu memandang rumput tetangga jauh lebih hijau. Terlalu fokus melihat dan memperhatikan kehidupan orang lain sampai kadang lupa mengurus kehidupan diri sendiri.

Tuesday, December 11, 2018

Yakin Mau Jadi Full Time Blogger?

Pernah kepikiran nggak sih jadi full time blogger?
NGGAK. Nggak pernah sama sekali. Gimana mau jadi full time blogger kalau dapat tantangan nulis 30 hari non-stop aja masih keteteran. Awalnya menggebu-gebu, di pertengahan semangatnya mulai menurun, menjelang akhir sudah kehabisan ide; dengan tema seperti ini mau bahas apa dengan 300 kata?

Monday, December 10, 2018

Ciptakan Kondisi Agar Pekerjaan Rumah Tangga Terasa Menyenangkan

Apa pekerjaan rumah tangga yang disukai? NGGAK ADA. lol


Aku nggak suka melakukan pekerjaan rumah tangga. Tapi meski nggak suka, ya harus tetap dikerjakan. Ya kali mau makan pakai daun? Pergi ke kantor pakai baju kusut? Nggak apa-apa juga sih sebenarnya tapi kalau emang mampu, bisa pakai jasa ART (Asisten Rumah Tangga) atau pakai jasa yang ditawarkan lewat aplikasi. Mau makan tinggal GO-FOOD, mau bersih-bersih panggil GO-CLEAN. Lah kok jadi ngiklan ya?

Sunday, December 09, 2018

Hari Minggu di Awal Bulan

Ku awali hariku mulai pukul 09.00 WIB. Hari Minggu memang pas sekali untuk bermalas-malasan dan bangun siang. Beranjak dari kasur, aku menuju dapur, membuatkan secangkir kopi, dilanjut cuci piring dan masak nasi.

Rutinitas hari Minggu selanjutnya mencuci baju. Beruntung mesin cuci tak lagi kumat 'sakit'nya sehingga ku bisa menghemat tenaga. Tapi tetap saja ada satu baju yang ku cuci manual; seragam putih milik suami.

Sebenarnya aku dan keluargaku termasuk orang yang nggak mau ribet, tak merasa perlu memisahkan baju putih dengan baju lainnya. Beda dengan keluarga suami, ibu mertua sangat perhatian masalah baju. Menjaga apa yang sudah terjaga selama ini, aku pun mengikuti saran mertua, agak ribet sedikit tak apa.

Ku rendam baju putih suami. Kenapa hanya punya suami? Karena baju putihku, putih gading, jadi nggak papalah ikut mesin cuci. Setelah direndam, kucek seperti biasa. Lihat bagian kerah atau bagian yang kotor. Kalau ada coklat bekas keringat gitu, gunakan sabun mandi, insyaAllah noda membandel akan hilang. Kalau sedari awal beli baju putih diperlakukan seperti ini, percaya deh putihnya bakal awet bertahun-tahun.

Selesai mencuci, aku kembali ke kamar. Mager, main instagram, dan buka YouTube. Jam 12 aku mandi, sholat, makan siang, lanjut MAGEEERRR sampai sore!!!!

Sebenarnya hari ini aku ada undangan nikahan teman di Magelang. Tapi aku memutuskan untuk tidak datang karena ada beberapa hal, salah satunya ada kumpulan dasa wisma (dawis) sore ini. Padahal kalau jadwal dawis tidak jatuh di minggu ini, kemungkinan besar aku akan datang kondangan yang dilanjutkan dengan nonton atau jalan-jalan di area Magelang.

Kayaknya kumpulan dawis ini penting banget ya? Hahaha. Kebetulan aku dipercaya merekap pengumpulan uang K3 tiap bulannya dan juga, di bulan ini aku dapat jatah tugas baca 10 Program Pokok PKK.

Sekitar pukul 15.40 WIB aku sudah siap. Bersama mertua, aku berangkat ke rumah tetangga yang menjadi tuan rumah kumpulan dawis.

Acara berjalan lancar seperti biasanya. Tapi kali ini durasinya lebih lama karena kedatangan petugas puskesmas yang memberikan penyuluhan tentang pencegahan demam berdarah.

Selesai pemaparan dari petugas puskesmas, dilanjut lagi promosi kompor gas dari salah satu merk yang menawarkan barang dengan sistem kredit/cicilan. Pukul 17.45 WIB acara selesai dan aku pulang ke rumah.

Seperti itulah hari Minggu ku di setiap awal bulan; kumpulan dawis. Tapi hari ini sedikit berbeda dari minggu-minggu biasanya. Selepas magrib suami mengajak pergi keluar, pengen ngadem, cari angin, dan tentu saja tak ku tolak. Bingung mau kemana akhirnya pilihan kami jatuh ke jagung bakar. Yey! Ku senang!

# Day 20

Saturday, December 08, 2018

TOP 10 OST Fairy Tail

Aku sungguh sangat senang begitu mengetahui anime kesukaanku jaman kuliah ternyata ada season terbarunya. Wohohoho... langsung deh tiap minggu tak sabar nunggu update terbarunya. Meskipun umur sudah bertambah banyak, tapi kesukaanku menonton anime masih ada. Tapi sekarang sudah berkurang intensitas menontonnya, paling jika ada season terbaru, seperti anime yang satu ini: FAIRY TAIL.
via anigmatech.com

Friday, December 07, 2018

5 Channel YouTube yang Sering Ditonton

Hidup tanpa televisi itu lebih mudah daripada hidup tanpa handphone ya, secara apa yang ditayangkan di televisi bisa ditampilkan melalui layar handphone, salah satunya menggunakan aplikasi YouTube. Nah, justru apa yang ada di YouTube ini, belum tentu ada di televisi. Nonton di YouTube dapet bonus pula; komentar para netizen. Hihi.

Aku sendiri setiap harinya buka YouTube, meski hanya untuk melihat apa yang sedang trending saat ini atau mengecek apakah channel yang aku subscribe ada update terbaru apa tidak.

Thursday, December 06, 2018

5 Hal yang Ingin Dilakukan di Tahun 2019

Desember di depan mata. Tapi masih banyak keinginan yang belum terwujud di tahun ini, salah satunya menjadi PNS. Ada banyak harapan jika keinginan tersebut bisa terwujud, tapi apa daya, belum rejekinya. Berharap tahun depan bisa terwujud? Rasanya pesimis jika akan ada tes seleksi lagi.

Akan tetapi, life must go on. Mari kita fokus ke depan, menyongsong tahun 2019 yang sebentar lagi menyapa.

Wednesday, December 05, 2018

Sebelum dan Sesudah Menikah, Baca 10 Blog Ini!

Dari sekian banyak blog yang bertebaran di jagad dunia maya ini, kok aku bingung ya menentukan 10 blog favorit. Pasalnya aku tak rajin blogwalking. Ampun! Kalaupun berkunjung ke blog orang, pasti jadi silent reader, tak meninggalkan jejak sedikitpun. Jika cara penyampaiannya enak, ceritanya menarik, aku bisa baca semua blogpostnya. Nggak tanggung-tanggung, bisa follow tanpa berharap di follback. Tapi kalau gaya bahasanya ga sreg di hati, paling hanya bertahan di satu postingan dan bye!

Dan soal blogwalking ini, aku orangnya terlalu pilih-pilih. Maunya main ke blog yang temanya ku sukai. Apalagi yang isinya murni curhatan, aku pasti semangat membacanya, dengan catatan; penulisannya enak ku terima. Karena kadang, meski blog isinya curhatan semua, aku kurang nyaman membacanya. Bukan berarti blog dan tulisannya gak bagus, tapi menurutku, ini cocok-cocokan aja sih. Seperti misalnya, aku suka baca novel Tere Liye, nyatanya ada juga orang yang gak suka bacanya. Ya, semacam itulah.

Menyesal Kenapa Tidak Pilih IDwebhost

Aku dulu kuliah ambil jurusan Manajemen Informatika. Awal perkuliahan kami diajari cara membuat blog. Selanjutnya materi yang didapatkan adalah bagaimana cara membuat website dengan berbagai macam bahasa pemrograman, ada PHP, Java, C#, dan sebagainya. Kami tidak menggunakan Sistem Manajemen Konten (CMS), tapi murni koding, yakni merangkai kode-kode menjadi sebuah sintaks yang nantinya bisa diterjemahkan menjadi tampilan web.

Tahap selanjutnya kami diharuskan bisa meng-online-kan web yang kami buat. Agar website yang dibuat bisa diakses lewat jaringan internet, maka perlu menyewa hosting dan membeli nama domain. Saat itu kami menggunakan hosting gratisan, tentunya tak berharap dapat nama domain yang lazim pada umumnya.

Perkuliahan Tahun 2010

Tuesday, December 04, 2018

Week 22 : Skrining Antenatal di Puskesmas

Bulan ini aku berencana memeriksakan kehamilanku di Puskesmas untuk melakukan skrining antenatal. Di trimester pertama aku melewatkannya karena tak tahu dan masih bertanya-tanya, "emang bisanya cuma di Puskesmas aja?" Sementara kalau ke Puskesmas berarti harus ijin setengah hari untuk meninggalkan pekerjaan.

Waktu kunjungan terakhir dengan dokter kandungan bulan lalu, aku menanyakan perihal ini. Kata beliau, skrining itu penting, meski demikian beliau tidak memberikan rujukan untuk melakukannya di laboratorium rumah sakit. 

Okelah, daripada penasaran, mending dicoba saja. Tapi bingung, mau di puskesmas mana? Puskesmas dekat rumah mertua, kok ya kartu identitas masih ikut alamat orang tua. Takutnya ditanya 'ini harusnya periksa di puskesmas area sana!' Mau ke puskesmas dekat rumah orang tua, kok ya jauh.

10 Akun Instagram Favorit

Instagram menjadi media sosial yang paling sering aku buka dan tentu saja paling banyak makan kuota. Huhu. Tapi nggak papa, yang penting bahagia, bisa ketawa, dan ada sedikit 'nilai moral' yang bisa ku ambil dari aktivitas bermain instagram.
via pixabay.com
Setahun belakangan aku memang jarang update dan pasang foto di instagram karena kebetulan disini dapat teman-teman yang nggak hobi foto. Mau narsis sendirian kok ya nggak mentolo. Malu. Btw, kata 'mentolo' ada di kbbi loh. Meskipun demikian, aku tetap membuka instagram untuk lihat update-an terbaru dari akun-akun favoritku. 

Ini dia 10 Akun Instagram Favorit;

Monday, December 03, 2018

Seperti Apakah Karakter Seorang Aries?

Di 2018, diperkirakan karier Anda akan meningkat dengan adanya promosi. Disarankan Anda mengikuti segala prosedur yang ada dengan tulus untuk mencapai tujuan Anda. Perhatikan baik-baik tindakan Anda selama berkarier karena akan menentukan masa depan Anda. Akan ada perubahan di tempat Anda bekerja yang membawa keberuntungan. -- www.liputan6.com

Duh jadi inget masa remaja yang kalau beli majalah pasti yang dicari ramalan zodiaknya. Waktu itu percaya nggak percaya sih karena apapun yang terjadi, pasti dikait-kaitkan dengan zodiak kita, jadi berasa kalau ramalan itu punya pengaruh di kehidupan kita. Tapi yang pasti, buat seru-seruan aja sih, ketika gelar majalah, semua heboh mencari zodiak masing-masing. Kalau sekarang, nggak perlu lah ya percaya ramalan zodiak seperti itu.

Akan tetapi, ada yang bilang zodiak menentukan kepribadian seseorang. Benarkah? Aku sih nggak yakin soal itu. Aku lebih percaya kalau karakter seseorang itu diperoleh dari lingkungan dimana dia dibesarkan. Meskipun begitu, ada beberapa sifat yang memang bawaan dari lahir. Tapi apakah zodiak ini emang punya pengaruh dalam menentukan kepribadian seseorang. Yuk seru-seruan lagi, nggak usah dipikir jero. Berhubung aku berzodiak Aries, kita bahas karaktek seorang Aries aja yuk.
via reddit.com

Sunday, December 02, 2018

Tempat/Kota/Negara Impian yang Ingin Dikunjungi Bersama Suami

Semenjak menikah, aku dan suami belum pernah melakukan perjalanan jauh yang tujuan utamanya berwisata, pacaran berdua-duaan. Paling jauh ke Jogja, itu pun harus merasakan 'pahitnya' failed honeymoon. Pengen deh ngebolang bareng suami, pasti seneng banget rasanya, dan tentunya bisa meningkatkan cinta kami berdua. Cie.

Aku pun membuat daftar tempat, kota, dan negara yang ingin ku kunjungi bersama suami. Semoga suatu saat nanti bisa kesampaian ya. Ini dia daftarnya;

Saturday, December 01, 2018

5 Tips Hidup Sehat

Puji syukur alhamdulillah aku bukan tipe orang yang gampang sakit. Paling banter pilek dan batuk. Meskipun demikian, aku tiap hari ke rumah sakit. Iya lah, kerja disana.

Akan tetapi, bulan Mei lalu aku didiagnosa kena penyakit maag. Walah, padahal sebelumnya tak pernah ada riwayat sakit maag. Mungkin penyebab utamanya karena aku suka minum kopi saat perut kosong yang mengakibatkan keasaman lambung meningkat. Tapi alhamdulillah obat belum sampai habis, aku sudah sembuh dan maag nya tidak kambuh.

Sehat itu menjadi sesuatu yang sangat berharga ya saat kita merasakan sakit. Untuk itu sebisa mungkin jaga kesehatan. Nah ini dia tips sehat dari ku.

Friday, November 30, 2018

Day 11 : Barang yang Dikoleksi di Rumah

Aku tak punya hobi mengoleksi sesuatu. Tapi aku punya kebiasaan mengumpulkan barang dan mari kita sebut saja barang tersebut sebagai koleksi.

Apa saja benda-benda yang aku kumpulkan?

Thursday, November 29, 2018

Day 10 : Pernah Tinggal di Tiga Kota di Tiga Provinsi yang Berbeda

MasyaAllah, jika masih di umur di tahun depan, insyaAllah 27 tahun sudah aku hidup di dunia. Kok mendadak merasa tua ya. Haha. Meskipun belum banyak pengalaman hidup yang ku jalani, setidaknya aku pernah merasakan tinggal di tiga kota di tiga provinsi yang berbeda. Dikit sih ya sebenarnya, tapi sebagai mantan anak perantauan aku bangga pernah melaluinya.

Wednesday, November 28, 2018

Day9 : 5 Blogger Favorit

Mendapatkan tantangan untuk menyebutkan lima blogger favorit, aku merasa kesulitan. Secara kalau blogwalking, biasanya aku melakukan pencarian secara random di Google atau lewat link share di Facebook Blogger Perempuan Network sesuai dengan tema yang ku butuhkan saat itu.


Tak ada blogger yang benar-benar aku tunggu tulisannya. Ya ada sih satu dua, tapi nggak nyampe lima. Haha.

Akan tetapi, demi menjawab tantangan, ini dia 5 blogger favorit versi Wamubutabi;

Tuesday, November 27, 2018

Day8 : 5 Barang yang Selalu di Tas

Aku tipe wanita yang tidak suka bergonta-ganti tas karena biasanya ada saja barang yang ketinggalan saat berganti ke tas yang lain. Dan selama ini aku lebih nyaman menggunakan tas gendong/tas ransel kemana-mana, termasuk untuk pergi kerja. Padahal tas itu juga yang sering dipakai saat pergi ke luar kota. Multifungsi, pokoknya. Tetapi, kemanapun aku pergi, yang terpenting, lima barang ini selalu ada di tas ini;

1. Handphone (HP)
Semua orang tahulah ya gimana kacaunya kehidupan kalau tak bawa HP, bisa mati gaya seharian! Secara sekarang ini interaksinya lebih banyak dengan HP dibanding dengan orang lain. Kita mati-matian menghidupkan komunikasi tapi lawan bicara lebih asyik main HP, ya sama aja bohong. Mending ikutan main HP daripada sakit hati karena tak ditanggapi. Haha. Tapi di luar itu semua, HP memang banyak manfaatnya ya. Hubungi teman, ambil foto, pesan makanan, bayar listrik, cari rute, semuanya bisa dilakukan hanya dengan satu alat saja.

Monday, November 26, 2018

Day7 : 5 Tempat Makan Favorit di Purworejo

Tinggal di Purworejo artinya harus rela meninggalkan semua jenis makanan seperti yang tersedia di kota-kota besar. Tapi tak perlu bersedih karena masih ada versi KW nya yang ... ya, daripada nggak ada atau daripada harus keluar kota seperti Magelang dan Yogyakarta. Tapi soal rasa, tetap enak di lidah kok.

Sunday, November 25, 2018

Day6 : 5 Fakta Soal Diri Sendiri, No. 4 Tak Disangka

HAHA. Judulnya sok clickbait ya, padahal mah biasa aja.

Penasaran nggak sih sama fakta-fakta apa saja yang ada pada pemilik Wamubutabi? Enggak ya? Ya sudah, aku akan tetap membeberkan fakta tentang diri ini. Cekidot!

1. Punya nama yang unik
Tahu kan ya nama lengkapku siapa? Zaitun Hakimiah NS.

Saturday, November 24, 2018

Day5 : Tentang Media Sosial, Pernahkah Pakai Nama Alay?

Berapa jam sehari waktu yang kamu habiskan untuk mengakses media sosial? Kayaknya setiap detik setiap waktu kalau sedang senggang, pegang handphone, pasti yang dibuka media sosial? Bener nggak? Ngaku hayo!

Kalau tidak ada yang mengaku, biar aku saja yang mengakuinya. Rasanya hampa sekali kalau sehari tak buka instagram, facebook, twitter, atau sebangsanya. Padahal bukanya juga hal-hal yang kurang berfaedah, gosip artis misalnya. Dari dulu sampai sekarang media sosial sudah jadi candu ya, bedanya kalau dulu Facebook satu-satunya yang jadi jawara, sekarang lebih banyak ragamnya.

Ngomongin facebook, pernah nggak sih pakai nama alay? Atau sekarang masih pakai? Aku pernah loh, haha. #bangga

Friday, November 23, 2018

Periksa di RSUD Menggunakan Jamkesda

Beberapa waktu yang lalu, aku dimintai tolong tetanggaku untuk mendaftar pemeriksaan di RSUD. Beliau baru saja mengalami kecelakan yang menyebabkan kakinya patah dan ingin kontrol ke poli Ortopedi untuk memeriksakan keadaannya.

Beliau belum mempunyai BPJS, sementara jika menggunakan jalur Umum ybs merasa keberatan karena sekali periksa minimal mengeluarkan Rp 500.000,- untuk obat. Karenanya, oleh masyarakat setempat dibantu diuruskan "jamkesda" karena kondisi keluarganya memang memenuhi syarat. Meski demikian, mereka tetap didaftarkan ke BPJS.

JAMKESDA atau Jaminan Kesehata Daerah adalah program jaminan bantuan pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang diberikan Pemerintah Daerah. Jadi nanti pasien cukup membayar setengah atau bahkan gratis untuk biaya pemeriksaan rumah sakit, tergantung kategori masing-masing.

Day4 : Kenapa Bergabung di Blogger Perempuan Network

Selalu ada proses belajar dalam setiap langkah/keputusan/tujuan yang kita ambil. Misalnya ingin menjadi seorang guru yang profesional, maka ia harus melewati proses belajar bagaimana cara menghadapi peserta didik, menyampaikan materi yang efektif, dan sebagainya. Langkah yang diambil bisa melalui seminar, pelatihan, atau learning by doing yang tentunya dengan ilmu teori yang mendukung.

Begitu pula dengan dunia blogging. Semakin kesini, blog dan blogger nya makin kece dan berkelas. Apalagi mereka yang sudah menghasilkan uang dari blog. Terbesit ada rasa penasaran dan keinginan yang sama. "Kok bisa sih?", "Gimana caranya?", "Kira-kira blogku bisa juga nggak ya?" Itulah yang mendasariku untuk belajar. Belajar bagaimana mengelola blog hingga bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Ku perhatikan dan ku pelajari, mereka, para blogger yang berhasil mengelola blognya dengan baik, tergabung dalam suatu komunitas blogger bernama Blogger Perempuan Network (BPN).

Thursday, November 22, 2018

Day3 : Kenapa Wamubutabi?

Aku memilih 'wamubutabi' sebagai nama blog yang sudah berusia delapan tahun ini. Bagi yang baru pertama kali mendengarnya, pasti akan susah mengejanya, WA-MU-BU-TA-BI. Padahal kalau sudah tahu kepanjangannya, pasti akan mudah mengucapkannya.


Wamubutabi merupakan akronim dari Walau Mulut Bungkam Tangan Bicara. Entah kenapa sewaktu membuat blog langsung kepikiran untuk memberi nama tersebut. Saat menentukan alamat blog (url) pun langsung inisiatif menyingkat nama blog hingga tercipta nama yang ciamik, wamubutabi.

Wednesday, November 21, 2018

Day2 : Tema Blog yang Disukai


Secara pribadi, aku lebih suka menulis blog dengan tema personal life. Bisa kelihatan dari setiap tulisan yang selalu saja bercerita tentang aku, aku, dan aku, ya walaupun kalau mau diperinci bisa saja ku kategorikan dalam tema travel, kuliner, review film atau semacamnya. Tetapi karena belum kuat di satu tema, akhirnya semua tercampur jadi satu.

Tuesday, November 20, 2018

Day1 : Kenapa Menulis Blog

Pada dasarnya aku suka menulis, mungkin lebih tepatnya curhat dalam bentuk tulisan. Dulu suka menulis tangan di buku harian. Begitu kenal komputer, menulisnya pindah ke Microsoft Word. Selanjutnya kenal internet, masih menulis di Microsoft Word. HAHA. Waktu itu internet bagiku masih sebatas tempat bermain facebook dan mengunduh file MP3.

Pada tahun 2010, saat kuliah, disanalah aku mengenal blog untuk pertama kalinya. Serasa menemukan wadah yang pas untuk menulis, meskipun masih bingung bagaimana memfungsikan blog. Akhirnya hanya copy-paste tulisan lama berupa cerpen. Seiring berjalannya waktu, blogku berubah menjadi online diary.
Menulis Blog
Btw, aku punya lima blog. Tiga diantaranya berisi tugas dan materi kuliah, satu murni untuk curhat tak jelas, dan satu lagi blog ini; blog untuk tulisan yang agak serius. Ketebaklah ya blog mana yang paling sering diisi, langsung lihat blog lama yang isinya curhatan semua, subhanallah, bisa bikin geleng-geleng kepala, kenapa dulu nulisnya sepolos itu. *sekarang juga masih polos*

Sampai akhirnya aku merasa lelah mengurus banyak blog. Apalagi di tahun 2013 yang lagi rame-ramenya ada lomba blog, giveaway, dan semacamnya, aku ingin dikenal di satu blog saja. Jadilah aku membesarkan blog ini, Wamubutabi.

Monday, November 19, 2018

#PejuangCPNS2018 : Pelaksanaan Tes SKD CPNS 2018

Tes SKD CPNS 2018 sudah usai ya dan kurang dari 10% secara nasional yang lulus dari passing grade (PG) yang sudah ditetapkan. Aku termasuk dalam 90% yang tidak lulus karena tidak memenuhi nilai PG. 

via asn.bantulkab.go.id
Seperti kebanyakan orang, aku gagal di TKP (Tes Karakteristik Pribadi), pun secara kumulatif total nilaiku rendah, lebih rendah dibanding saat Tes CAT masuk ke rumah sakit, tempat kerjaku saat ini. Sedih sih tapi mungkin memang belum rejeki. Aku juga merasa perjuanganku tak seberapa, jadi tak begitu down saat aku harus gagal.

Aku mendapat jadwal di tanggal 8 November sesi I jam 06.30 WIB. Sesampainya di lokasi tes, para peserta sudah berdatangan. Sekitar pukul 07.00 WIB panitia mulai memandu jalannya tes.

Panitia memberikan perhatian khusus bagi ibu hamil dan peserta yang sakit. Bangku paling depan dikhususkan bagi mereka agar tidak antri registrasi terlalu lama.

Prosedur pelaksanaan tes TKD
1. Mengisi daftar hadir / absensi rangkap dua.

2. Pengesahan kartu tanda peserta dengan menunjukkan kartu tanda peserta yang sudah diunduh dari web dan KTP. Selanjutnya tangan peserta akan dicap tanda registrasi.

3. Pembagian PIN peserta yang digunakan sebagai password aplikasi CAT.

4. Penitipan tas/barang bawaan.

5. Menunggu registrasi semua peserta.
Disini disediakan dispenser dan gelas plastik bagi peserta yang ingin minum. Dan lagi-lagi, ibu hamil diberikan prioritas untuk duduk di bangku depan, selanjutnya peserta wanita, dan yang paling belakang diisi peserta pria.

Para peserta diberi kesempatan untuk pergi ke toilet dan juga bagi para peserta yang disakunya masih ada barang-barang seperti kunci, uang, harap dititipkan ke panitia. Pokoknya yang kita bawa/pegang hanyalah kartu ujian, KTP, dan kartu penitipan barang.

6. Cek fisik / badan sebelum memasuki ruangan.

7. Mengerjakan soal ujian.

Begitu 'Mulai Ujian' aku langsung menuju soal TKP karena begitulah strategi dari orang-orang yang sudah mengikuti soal ujian sebelumnya. Diusahakan sekali baca soal, langsung jawab.

Begitu selesai, menuju TWK di soal nomor 1. Soalnya mirip dengan soal PPKn saat sekolah dulu. Seingatku tak ada soal pasal atau UUD yang keluar. Sejarah pun hanya keluar satu soal. Selebihnya pengaplikasian Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sejujurnya aku lemah dengan soal model begini, ketika jawaban yang satu dengan yang lain mirip-mirip. Mending sekalian aja keluar pasal maupun Tap MPR, agar kelihatan benar siapa yang belajar dan siapa yang tidak.

Lanjut ke soal TIU, lagi-lagi aku merasa lemah karena kebanyakan soal mengandalkan logika, bukan hitungan. Apalagi model soal gambar macam psikotes, agak susah karena mencocokkan gambar tapi harus scroll mouse ke atas ke bawah.

Pada intinya, semua soal tak susah, hanya aku lemah dalam mengerjakannya. Buktinya ada banyak yang mendapatkan nilai tinggi (meski tak lolos PG), sementara aku harus puas di angka 328 secara kumulatif.

Lagi-lagi, aku hanya bisa berpikir positif bahwa CPNS tahun ini belum jadi rejekiku. Meski ada isu akan ada perangkingan bagi peserta yang tidak memenuhi PG, aku tidak terlalu berharap. Dengan nilai 328 aku tidak percaya diri bisa masuk 6 besar dari 299 orang yang mendaftar. Allahu 'alam.

Cerita #PejuangCPNS2018 rasanya harus ku sudahi sampai disini karena suamiku bernasib sama denganku. Hoho. Tak apa, rejeki sudah ada yang mengatur, tetap berusaha dan berdoa!

Bye!

Monday, November 12, 2018

#PejuangCPNS2018 : Pengumuman Tes Administrasi

Tanggal 21 Oktober adalah waktu yang dinanti-nanti bagi para #PejuangCPNS2018 karena hampir semua instansi akan mengumumkan hasil seleksi administrasi. Aku dan suami pun demikian, berkali-kali mengecek website untuk melihat hasilnya. 

Aku sih percaya diri ya bisa lolos, tapi kalau suami, kok aku agak ragu ya. Pasalnya dia tidak mengumpulkan foto saat penyerahan berkas pendaftaran.

Baca : #PejuangCPNS2018 : Penyerahan Berkas Pendaftaran 

Thursday, November 08, 2018

Week 18 : USG 2 Dimensi

Semenjak BPJS mengeluarkan aturan baru terkait rujukan berjenjang, yang mana dari Faskes I harus ke Rumah Sakit tipe C/D, baru bisa ke Rumah Sakit tipe B, aku tak bisa lagi minta rujukan untuk periksa kehamilan di rumah sakit tempatku bekerja, tak bisa lagi menunggu antrian sambil bekerja di ruangan. 

Aku pun memilih rumah sakit tempat dimana dokter yang sama praktek. Sebenarnya aku kurang sreg dengan dokter ini, tapi teman-temanku menyarankan dokter tersebut, pun suamiku sepertinya sudah yakin dengan dokter itu. Okelah.

Aku pergi ke rumah sakit hari Rabu, 07 November 2018, sehari sebelum ikut tes CPNS. Pukul 12.30 WIB aku ijin meninggalkan pekerjaan. Aku sudah mendaftar via WhatsApp, jadi sampai rumah sakit, menuju loket, langsung tanda tangan SEP (Surat Eligibilitas Peserta) BPJS, tanpa harus antri berkepanjangan. Selanjutnya aku diminta ke ruangan untuk cek tekanan darah dan menyampaikan keluhan.

Tuesday, November 06, 2018

Pengalaman Tersengat Kalajengking

Malam itu (04/11) aku tidur lebih awal. Sekitar pukul 20.30 WIB, aku dan suami sudah terlelap. Tidak ada hal anel yang terjadi hingga pukul 22.00 WIB aku terbangun tiba-tiba, benar-benar terjaga. Punggung tangan kiriku terasa sakit, seperti disengat lebah dengan kekuatan ekstra. Ku lihat sekitarku, hanya ada handphone dengan kondisi menyala karena sebelum tidur aku memutar YouTube offline. Apa iya aku kesetrum handphone? Emang bisa nyetrum? Tapi rasanya lebih seperti disengat lebah.

Aku ambil handphone dan menyalakan senter. Ku bolak-balik bantal, tak ku temukan apapun. Kira-kira hewan apa yang mengigit tanganku? Semut? Serangga? Kok nggak ada jejaknya sama sekali. Masih penasaran, ku nyalakan lampu kamar. Ku coba lihat sekali lagi, tak ada satupun hewan di atas kasur. Biasanya kan kalau lebah habis menyengat, dia akan terkapar tak berdaya. Ini tak ada satupun, bahkan semut pun tak ada. Mau bangunin suami juga mau cerita apa? Tak ada barang bukti sama sekali. Akhirnya ku tahan rasa sakit dan mencoba tidur kembali.

Friday, November 02, 2018

#PejuangCPNS2018 : Penyerahan Berkas Pendaftaran

Pada akhirnya suami mendaftar instansi Pemerintah Kabupaten Bantul. Itu artinya dia harus mengirimkan berkas secara langsung ke Rumah Dinas Sekretaris Daerah. Sebagai istri yang baik, aku ikut nganterin dong. Hihi. Rencananya kami akan kerja dulu, nanti sekitar jam 10.00 WIB, kami ijin.

Rabu (10/10), kami sudah mempersiapkan berkas-berkas, pokoknya nanti langsung otw Bantul, tanpa harus balik ke rumah. Tapi di kantor, aku baca ulang persyaratannya dimana pelamar harus menunjukkan asli ijazah dan transkrip nilai. Walaaaaahhh, itu belum dibawa. Ternyata kami kurang lengkap persiapannya.

Monday, October 29, 2018

126 KM

Minggu (28/10) rasanya cukup melelahkan. Menempuh perjalanan berkilo-kilo meter dalam sehari. Bukan pertama kalinya sih, tapi mungkin seiring bertambahnya usia, badan jadi mudah lelah, apalagi rutinitas harian yang memang tidak terlalu padat.

Tahun lalu aku pernah menempuh jarak lebih dari 100 km dalam sehari. Bedanya kali ini aku tidak mengendari motor, melainkan naik mobil, pinjam mobil papa mertua.

Baca : 113 KM

Pergi kemana saja kah aku?

Friday, October 26, 2018

#PejuangCPNS2018 : Menentukan Instansi dan Lokasi

Sebelum menikah, aku sempat menanyakan ke (calon) suami, "Apakah setelah menikah aku masih boleh bekerja? Apakah aku boleh mendaftar CPNS?" dan siapa sangka tahun ini kami akan berjuang bersama-sama merebutkan status PNS.


Ya, aku daftar CPNS 2018, suami juga.

Wednesday, October 17, 2018

[Kuliner] Jagung Bakar Pak Wik Purworejo

Kapan terakhir kali makan jagung bakar???
Kalau aku, kapan ya? Rasanya aku kehilangan memori jagung bakar atau sebenarnya memang belum makan ya? Hahaha.

Malam itu (16/10) tetiba suami mengajak ke alun-alun, menikmati jagung bakar. Wah, jarang-jarang nih, langsung iya-in aja meski baru selesai-banget masak nasi. Lagian di rumah juga cuma berdua, jadi nggak rikuh mau jajan di luar.

Selepas isya, kami pergi ke alun-alun Purworejo, menuju tempat tukang jagung bakar biasa mangkal. TIDAK ADA. Seketika kami ingat, sejak alun-alun Purworejo dilakukan revitalisasi, para PKL di sekitaran alun-alun direlokasi. Mereka disediakan satu tempat khusus untuk kulineran, yang disebut Romansa Kuliner Purworejo. Kami pun menuju kesana dan ternyata jagung bakar tidak pindah kesana. 

Berhubung sudah parkir, kami duduk sebentar sambil menikmati wifi gratis yang disediakan disana; searching dimana jagung bakar berada. Ketemuuuu.... Jagung bakar yang sebelumnya di alun-alun, pindah di Jl. Mayjend Sutoyo, sebelum stasiun lama Purworejo. Berangkatlah kami kesana.

Jagung Bakar Pak Wik ini menyediakan berbagai rasa, ada manis, asin, pedas, BBQ, dan Keju. Bisa request diserut kalau ingin makan jagung bakar pakai sendok.

Mereka menempati pelataran ruko. Tempat untuk makan pelanggan, lesehan menggunakan tikar. Ada beberapa tikar yang digelar, jadi tidak empet-empetan.

Meski bukan malam minggu, Jagung Bakar Pak Wik ini tak sepi pembeli. Ada saja pelanggan yang berdatangan, baik makan di tempat, maupun dibungkus.

Untuk parkir/mobil bisa di pinggir jalan, tidak mengganggu lalu lintas karena jalanan cukup lebar. Mungkin dulunya memang difungsikan sebagai tempat parkir saat stasiun purworejo masih beroperasi.

Dan akhirnya setelah menunggu beberapa saat, pesanan kami datang, jagung bakar rasa asin dan pedas. Yeay.


Enaaakkkk~
Lain kali ajakin jajan lagi~
YHAAA!!!

Tuesday, October 09, 2018

Week 14 : Bidan, LILA, dan Doppler

Bulan ini aku berencana periksa kehamilan ke bidan. Mengapa?

Pertama, aku teringat perawat di Faskes I yang memberi penjelasan bahwa BPJS hanya menanggung 4 kali pemeriksaan. Sebagai anak baik-baik dan penurut, maka aku mulai berhitung kapan sebaiknya ku gunakan kesempatan itu. Mungkin 2 bulan sekali adalah waktu yang tepat. Itu sebabnya, bulan ini aku pilih opsi ke bidan.

Kedua, cari alternatif tenaga medis. Dengar cerita orang, mereka berkali-kali ganti dokter/bidan untuk mencari yang sreg di hati. Jadi ya apa salahnya juga aku periksa beda tempat dan beda tenaga medis. Siapa tahu cocok dan nyaman di hati kan?

Ternyata proses menemukan praktek bidan itu penuh lika likunya.

08 Oktober 2018
Sore itu kami menuju rumah bidan yang lokasinya tak begitu jauh dari rumah. Beliau adalah istri dari salah satu rekan kerja kami di rumah sakit. Temanku juga pernah lahiran di klinik beliau, jadi recommended lah.

Kami berangkat selepas ashar. Begitu sampai sana, kami cukup kecewa karena bidan tidak ada di tempat karena sedang ada pelatihan di luar kota dan baru kembali tiga atau empat hari kedepan.

Yah.

Rasanya tak sabar harus menunggu selama itu, apalagi aku tidak konsumsi vitamin apapun setelah obat yang diresepkan dokter bulan lalu sudah lama habis. Mau cari bidan lain kok ya nggak punya referensi.

Bermodal Google, kami cari bidan terdekat dari lokasi saat itu. Ada! Kami pun menyusuri alamat yang ditunjukan Google Map. Masuk ke gang, muter-muter, kok nggak ketemu. Akhirnya keluar gang dan kembali ke jalan raya. Haha.

Coba cari lagi, ada, tapi lokasi cukup jauh. Yaudah nggak apa-apa, kami coba datangi. Kalau zonk lagi seperti tadi, kami hentikan pencarian ini karena hari semakin gelap. Agak nggak yakin juga sebenarnya, dan sedikit merasa bersalah 'kenapa asal sekali memilih bidan/dokter untuk kehamilan pertama?'.

Akhirnya ketemu rumah bidan yang ditunjukkan Google. Ada beberapa pasien sebelum aku datang. Sepertinya sih warga sekitar yang ingin KB dan imunisasi anaknya.

Tak lama menunggu, aku masuk ruangan, segera diukur tekanan darah dan berat badan. Berbeda dari pemeriksaan sebelumnya, kali ini aku diukur LILA atau lingkar lengan atas yang ternyata masih di bawah standar normal ibu hamil. LILA ini sebagai indikator status gizi pada ibu hamil. Apabila LILA kurang dari normal beresiko membuat berat janin kurang, kelahiran prematur, kecacatan janin, dll. Ngeri ya.

Selesai diukur, aku pun diminta untuk berbaring. Bidan memeriksa perutku, bertanya apakah sudah berasa gerakan janin dari dalam? Aku jawab belum. Selanjutnya, perutku diolesi gel seperti saat akan di USG. Tapi tidak, di bidan hanya ada doppler, alat yang digunakan mengukur detak jantung janin. Awalnya krusuk-krusuk, tapi kemudian terdengar detaknya. Dug dug dug dug.

Semua normal, tinggi fundus juga normal.

Bu bidan bertanya apakah aku punya asuransi kesehatan? Kalau punya, sebaiknya manfaatkan fasilitas yang ada untuk melakukan skrining antenatal, yakni tes laboratorium bagi ibu hamil untuk mengecek Hb dan Hbsag (hepatitis), agar kalau memang positif, sebelum bayi lahir bisa ditangani sedini mungkin (pemberian obat dan sebagainya). Biasanya skrining ini dilakukan di puskesmas.

Aku pun menjelaskan bahwa aku punya BPJS tapi faskes I nya bukan di puskesmas, melainkan di klinik yang tidak ada bidan/dokter kandungan. Bu bidan pun tak bisa memberikan solusi, tapi beliau tetap menyarankan untuk melakukan skrining tersebut.

Selesai memeriksa, Bu bidan memberikan dua jenis obat ;
1) Hufabion (penambah darah)
2) Trifacalc (kalsium)

Aku cukup membayar Rp 35.000,- untuk biaya obat dan pemeriksaan.


Bulan depan kita ketemu di layar USG ya Nak :)

Tuesday, October 02, 2018

Penerimaan CPNS Tahun 2018, Mau Daftar?

Hallo Oktober...

Mari awali bulan ini dengan foto selfie seperti ini.
swafoto

Tuesday, September 11, 2018

Week 10 : Janin, ISK, dan Buku KIA

Menuju pemeriksaan kehamilan yang kedua, ada sedikit rasa khawatir yang ku rasakan. Pasalnya per tanggal 31 Agustus (menuju UK 8 minggu), aku tak lagi merasakan kembung, mual, muntah. Bahkan aku sempat merasa kekenyangan sepulang dari kondangan. Malamnya aku makan rujak es krim yang di dalamnya ada nanas, buah yang kata orang memicu keguguran.

Sejak hari itu, aku benar-benar merasa baik-baik saja. Aku bisa makan dengan lahap. Tapi keadaan itu justru membuatku merasa takut. Seketika aku merasa bersalah karena sudah makan buah nanas. Pikiran buruk mulai menghantui, jangan-jangan buah nanas yang tak seberapa ku makan itu menimbulkan efek yang tak baik bagi janin. Tapi untungnya tak ada tanda-tanda buruk, seperti flek dan pendarahan. Meski demikian, aku tetap waspada karena menurut info yang aku baca, hamil tanpa mual muntah bisa jadi indikasi janin tidak berkembang.

Aku pun mencari tahu tentang janin tidak berkembang atau istilah medisnya disebut BO (Blighted Ovum). Wallahu 'alam ya, aku hanya mencoba menyiapkan mental jika hal buruk itu terjadi padaku. Ikhlas, pasrah, dan terus berdoa agar semua baik-baik saja.

Beberapa hari kemudian, pikiranku sedikit tenang setelah membaca forum di aplikasi kehamilan. Ada yang bertanya apakah saat hamil harus minum obat penambah darah? Karena penambah darah tersebut justru memicu mual muntah. Seketika aku teringat sesuatu, aku berhenti mual itu setelah obat dan vitamin dari dokter (saat pemeriksaan pertama) sudah habis. Dokter hanya meresepi 20 tablet dan aku sudah menghabiskannya. Langsung penasaran apakah Emibion Kap termasuk penambah darah dan memicu mual. Aku positive thingking saja, mungkin karena sudah tak minum obat, aku jadi tak mual-mual lagi.

Perasaan itu sudah berhasil ku lewati, kejadian lain datang lagi. Aku jadi lebih sensitif dan gampang uring-uringan. Karena itu pula, tiga hari aku menangis, nggak sepanjang waktu sih, tapi lumayan menguras tisu berlembar-lembar.

Selain itu aku juga ada masalah di saluran kemih. Aku bolak-balik ke kamar mandi untuk berkemih. Katanya wajar karena rahim yang semakin membesar. Tapi kok ya berkemihnya nggak tuntas. Searching di google, bisa jadi aku terkena Infeksi Salurah Kemih (ISK). Duh. Yaudahlah nanti dikonsultasikan saat periksa saja.

10 September 2018

Berhubung masih dapat surat kontrol, aku langsung menuju ke Loket Pendaftaran dan dapat nomor antrian ke enam di Poli Obsgin. Sembari menunggu, kerja dulu lah di ruangan. Enak ya kerja di rumah sakit, menunggu antriannya bisa sambil kerja, nanti tinggal jalan aja kalau udah giliran periksa.

Pukul 10.00 WIB aku menelpon Poli, memastikan dokter ada di tempat. Alhamdulillah ada. Sekitar pukul 10.30 aku menuju Poli, ditemani suami. Masuk ke ruangan, aku langsung ke meja perawat, diukur tensi dan berat badan. Berat badanku saat itu 47 kg. Tak berapa lama aku dipanggil ke ruang dokter dan langsung dibawa ke ruang USG.


Alhamdulillah, runtuh sudah kekhawatiranku. Di layar ku lihat si jabang bayi yang mungil. Calon kepala, tangan, dan kaki sudah terlihat. Aku pun bertanya soal detak jantungnya.

Dug dug dug. 

Masyaallah, terharu sekali rasanya.

Akan tetapi, sebenarnya agak kecewa karena dokternya kurang komunikatif. Waktu USG pun hanya sebentar saja. Dan aku sendiri bingung harus bertanya apa. Mendengar dokter berkata 'normal sesuai usianya', rasanya sudah cukup bagiku.

Aku pun mengeluhkan soal berkemih yang tidak tuntas. Karena masih hitungan hari, jadi tak apa kata dokter. Nanti kalau janin makin besar, maka intensitas untuk berkemih juga lebih sering. Dokter kemudian meresepkan Amoksilin untuk mengatasi keluhanku tersebut, tanpa perlu melakukan tes laboratorium.

Ku pikir Amoksilin itu semacam Parasetamol ya, ternyata bukan. Amoksilin merupakan antibiotik yang digunakan untuk meredakan infeksi bakteri, salah satunya bakteri yang menyerang saluran kemih. Selain itu, aku juga diberi resep Profolat.

Selesai konsultasi, aku kembali ke meja perawat dan diberi Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Ku pikir buku itu mintanya harus ke puskesmas atau klinik. Pasalnya sewaktu UK 7 minggu, aku sempat demam, menggigil, pusing, dan suami mengantarku periksa di Puskesmas. Waktu ditanya sudah punya buku KIA atau belum, aku menjawab belum punya dan disarankan untuk minta di Puskesmas yang berada di area sesuai alamat KTP.



Dan ternyata, buku KIA tesebut bisa ku peroleh di rumah sakit. Yey ku senang. Pengen banget punya buku ini karena lihat punya Mbakku dan pernah lihat punya temanku yang saat itu hamil.

Selesai semuanya, kami keluar ruang poli tanpa diberi surat kontrol untuk pemeriksaan selanjutnya. Ya, meskipun aku karyawan rumah sakit ini, bukan berarti aku bisa nego dokter/perawat untuk bisa memberikanku surat kontrol (sehingga tak perlu minta rujukan Faskes 1 lagi). Tapi tak apa, besok-besok bisa minta lagi.

Makasih ya Nak, sudah bertahan sejauh ini. Mari lanjutkan perjuangan kita :)

Saturday, September 08, 2018

[Review] Guddo Dokuta - Good Doctor

Bagi pecinta drama Korea, pasti tau ya drama yang berjudul "Good Doctor" yang tayang di tahun 2013 lalu. Nah, di tahun 2018 ini, drama tersebut di remake di Jepang, dengan nama tokoh yang berbeda, latar yang berbeda, namun ceritanya sama.

*Kalau tak salah, tahun 2017 Amerika juga me-remake drama ini.

Lebih bagus mana? Aku tak bisa membandingkan karena belum pernah menonton versi sebelumnya. Aku menonton drama ini juga bukan karena penasaran dengan jalan ceritanya, tapi lebih ke siapa yang menjadi peran utama, Yamazaki Kento dan Juri Ueno.


Friday, August 24, 2018

[Review] Chia Dan - Cheer Dance / We Are Rockets!

Lama ya nggak nulis review J-Drama lagi! Selain karena setelah menikah lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan, tempatku biasa download, www.ainodorama.web.id, tidak update  film/drama yang menarik perhatianku.

Hingga akhirnya nemu dorama ini... Cheer Dance / We Are Rockets! Masih On-Going sih, tapi rasanya seru untuk diikuti.
via Asianwiki.com

Tuesday, August 14, 2018

Rindu Makanan di Bekasi

Jika boleh ku mengatakan rindu, maka ingin sekali ku sampaikan pada ketiga makanan yang hanya bisa ku dapatkan waktu di Bekasi. Berikut daftarnya.

Wednesday, August 08, 2018

Residen dan USG Pertama

08 Agustus 2018,
Tepat satu bulan pernikahan, kami periksa ke dokter kandungan. Nggak sengaja nge-pas-in sih, kebetulan jadwal dokter yang ku inginkan ada di hari ini.

Sebelumnya aku sudah menceritakan kehamilanku ini pada teman sekantor, sekalian tanya-tanya soal periksa. Mereka tidak terlalu terkejut karena sebelumnya sudah menduga-duga; telat datang bulan dan badan meriang (pilek lebih tepatnya).

Pagi aku mendaftar di loket pendaftaran. Aku sudah mendaftar online, jadi tinggal menyerahkan berkas, tak lama. Aku kembali ke ruang kerja. Kata temanku, nanti datang ke ruang poli siang aja, saat pasiennya sudah tinggal dikit, jadi bisa diskusi lebih panjang.

Tuesday, August 07, 2018

Aku Hamil

MasyaAllah...
Belum genap satu bulan aku menikah, aku mendapat kejutan yang luar biasa. Allah memberikan amanah yang sangat besar. Dia menitipkan kehidupan di rahimku. Aku hamil. Kehamilan yang datangnya lebih cepat dari yang ku kira. Bahagia, sudah pasti. Tapi ada rasa takut, khawatir, dan segala macam rasa yang tak bisa dijelaskan.

Bismillah...
Cerita ini akan ku mulai, sebuah jurnal yang akan mencatat perjalananku selama melewati masa kehamilan. Semoga Allah mempermudah segala urusan. Aamiin.

Penerimaan; Perjuangan Terberat dalam Pernikahan

Setiap tanya pasangan yang baru saja menikah, pasti yang diceritain yang enak-enak saja, yang membuat si pendengar ingin segera menikah juga. Padahal dibalik cerita indah setelah menikah, ada perjuangan yang harus dilalui oleh masing-masing pasangan suami istri.

Apakah itu?

Friday, August 03, 2018

[Persiapan Pernikahan] Pasfoto untuk Mendaftarkan Pernikahan

Sepulang imunisasi TT, aku melewati tempat foto yang direkomendasikan untuk mencetak foto sebagai salah satu syarat nikah. Sewaktu aku lewat kemarin masih tutup, ternyata hari ini sudah buka. Aku pun memberi tahu si calon suami yang saat itu sedang mengurus surat-surat di kelurahan. "Yaudah nanti aku kesana", begitu katanya. 


Haa? Tadi pagi kan dia baru menemuiku untuk imunisasi, masak sorenya udah mau kesini lagi buat foto. Jaraknya lumayan lho. Ada sedikit rasa bersalah dan tak tega. "Aku pengen semuanya cepat selesai."

Thursday, August 02, 2018

[Persiapan Pernikahan] Imunisasi TT untuk Calon Pengantin Wanita


19 Juni 2018, hari terakhir libur lebaran. Aku pikir sama halnya rumah sakit, puskesmas juga libur. Ternyata tidak, buka seperti biasa. Kesempatan untukku melakukan imunisasi TT sebagai syarat administrasi untuk mengajukan pernikahan. Mumpung libur, iya kan? Kalau hari biasa, duh ribet ijinnya. Aku selalu tak tenang meninggalkan pekerjaan untuk urusan pribadi, kecuali menggunakan jatah cuti yang bisa libur seharian penuh.
jadwal
Ku lihat kemarin jadwal pelayanan untuk imunisasi buka dari jam 08.00 - 10.00 WIB. Jam 8-an aku berangkat dari rumah, langsung masuk menuju loket pendaftaran. Sesampainya di loket ditanyai, "Calon suaminya mana?"

"Di rumah." jawabku.
"Lho nggak diantar?"
"Lha emang calon suami harus ikut?"

Thursday, July 26, 2018

Aku dan Suami

"hanya toilet yang pisahkan qta"

Mungkin ungkapan itu tepat sekali untuk menggambarkan keadaanku yang hampir 24 jam selalu bersama suami dan hanya toilet yang pisahkan kami. Haha.

Thursday, July 19, 2018

Daftar Kado untuk Pernikahan

Jika ditanya, "Pilih uang atau kado?", kamu jawab apa?

Biasanya gitu ya kalau ada yang nikah (misalnya), kita mengumpulkan uang atau dikenal dengan istilah "kolekan" / patungan yang nantinya akan diberikan ke yang bersangkutan, baik dalam bentuk hadiah/kado atau wujud uang.

Nah, kalau diberi pilihan, lebih milih yang mana? Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya ya.

Wednesday, July 11, 2018

Tangisan Pertama Setelah Menikah

Setiap kali menghadiri atau melihat akad nikah yang sedang berlangsung, ada rasa haru yang ku rasakan. Betapa hanya dengan satu kalimat ijab kabul, seluruh tanggung jawab wanita berpindah dari orang tua ke suami, orang asing yang dikenal tak lebih lama dari orang tua yang membesarkan anaknya. 

Gimana coba perasaan orang tua?

Pokoknya, saat akad nikah, aku ingin ibuku duduk di sebelahku. Itu impianku jika aku menikah. Aku akan menggenggam erat tangan ibuku selama prosesi akad berlangsung. Aku akan mengucapkan banyak terima kasih dan meminta maaf sedalam-dalamnya pada ibu. Mungkin air mata akan tumpah ruah disana. Tapi sayangnya impian itu tidak terwujud karena keterbatasan tempat untuk pelaksanaan akad.

Tuesday, July 10, 2018

Doa dan Ucapan Pernikahan

Bagiku dan keluargaku, menikah bukan hanya sekedar menyatukan dua insan dari keluarga yang berbeda, namun sekaligus ajang dimana keluarga besar, kerabat, sanak saudara, sahabat bisa berkumpul dan bertemu. Mereka akan meluangkan waktu, bahkan biaya untuk bisa datang ke acara pernikahan. Bahkan yang tak diundang pun menyempatkan datang, tentunya karena mereka sayang pada keluarga kami dan ingin ikut merasakan kebahagiaan yang kami rasakan.

Akan tetapi, dari sekian orang yang kami undang, ada keadaan dimana mereka tidak bisa datang. Mungkin karena ada acara yang lebih penting, janji yang lebih dulu dibuat, dan lain sebagainya. Aku bisa memahami kondisi tersebut karena keduanya sama-sama kecewa. Aku mengharap kehadiran mereka dan mereka juga sedih karena kondisi yang tidak memungkinkan. Jadi ya, take it easy aja. Saling mengerti kondisi satu sama lain pasti membuat suasana jadi lebih nyaman. Lagipula, yang terpenting itu adalah DOA. Memang takterlihat wujudnya, namun setiap ucapan doa akan terpilin ke langit, meminta Tuhan memberikan skenario terbaik bagi yang didoakan maupun yang mendoakan. Luar biasa sekali bukan?

Failed Honeymoon

Pertanyaan yang paling sering dilontarkan sehari setelah menikah adalah "honeymoon kemana?", seakan-akan honeymoon atau bulan madu adalah suatu keharusan yang harus dilalui oleh pasangan yang baru menikah. Emang wajib ya?

Sunday, July 08, 2018

Aku Menikah

Aku menikah,

Mungkin memang karena usia yang makin menua
Mungkin memang karena tuntutan masyarakat
Mungkin memang karena lingkungan yang sudah banyak berumah tangga
Mungkin memang karena lelah menyendiri
Mungkin memang karena tak tahan dengan pertanyaan 'kapan nikah?'
dan segala kemungkinan yang mengarahkanku pada keadaan untuk segera menikah

Thursday, July 05, 2018

Menahan Diri dari Pertanyaan Basa Basi

Alhamdulillah, per tanggal 02 Juli, undangan cetak sudah tersebar semua. Sungguh masih ada rasa "nggak nyangka" pada akhirnya aku bisa membagikan undangan nikah macam itu.

Saat menyerahkan undangan, khususnya pada teman dekatku yang saat ini belum menikah, aku sungguh-sungguh menahan mulut ini untuk berkata,"Semoga cepet nyusul ya!" Kalaupun  keceplosan dari mulut ini, aku sungguh-sungguh minta maaf.

Pernyataan doa "Semoga cepet nyusul ya!" saja ku hindari, apalagi pertanyaan basa-basi "Kapan nikah?" Semoga diri ini mampu menahan untuk tidak bertanya ya. 

Cara membuat QRcode Google Maps Alamat

Ku terharu ketika "Bapak" menerima undangan, pagi harinya menemui kami bertanya "Gimana caranya membuat QRcode di undangan?"
Denah Lokasi

Wednesday, July 04, 2018

Undangan Pernikahan


وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir [ QS. Ar Rum 30:21]

***

Sesungguhnya hati ini telah terhimpun dalam cinta karena-Mu dan bertemu dalam taat kepada-Mu, maka eratkanlah ikatannya, kekalkanlah kasih sayangnya, berkahilah jalannya, dan penuhilah hati keduanya dengan cahaya-Mu yang tak pernah pudar. Dengan mengharap rahmat dan ridho-Mu, satukanlah kami dalam ikatan tali suci pernikahan.

Dengan ini kami memohon doa dan restu untuk pernikahan kami:

Zaitun Hakimiah NS
dengan
Andy Rachmat Wibisono

Yang insyaalloh akan diselenggarakan pada:
💍Akad Nikah
Minggu Wage, 08 Juli 2018
🕗Pukul 08.30 WIB

💌Resepsi Pernikahan
Minggu Wage, 08 Juli 2018
🕚Pukul 11.00 - 14.00 WIB

🏡 Kebonsari, Purwodadi, Purworejo

Peta Lokasi :

Sunday, July 01, 2018

Segera Hadir! Cerita Cinta di Blog Wamubutabi

Aku mulai menulis blog ini tahun 2010, artinya sudah delapan tahun aku membesarkannya. Banyak cerita yang sudah ku tuliskan disini, dari cerita yang remeh sampai tulisan yang receh. Sama aja ya 😂

Akan tetapi, apa yang aku tuliskan disini benar-benar tentang apa yang aku alami, aku pikirkan, dan aku rasakan. Cerita saat kuliah, saat magang, kerja, semua tersimpan disini. Kehidupan pribadiku terbaca semua dari setiap tulisan yang ku torehkan di blog ini.

Thursday, June 28, 2018

[Kuliner] Nongkrong di Roemah Si Mbok Purworejo

Bagi kamu yang tinggal di Purworejo, pengen nongkrong, tapi bingung dimana? Cobain deh ke Roemah Si Mbok yang ada di Pangenrejo. Tempatnya tepat di pinggir jalan, tapi cafenya di lantai dua. Lantai satu toko kelontong gitu.
lantai 2, mepet jalan
Parkirnya jangan dipinggir jalan, langsung masuk aja, di depannya ada warnet buat game online. Parkirannya luas, jadi mobil pun aman parkir disana.

Wisata Mangrove Demang Gedi Purworejo

Tangan Hitam Berkelingking Ungu

27 Juni 2018, sepulang dari TPS melakukan pencoblosan pemilihan gubernur Jawa Tengah 2018, niat hati ingin pamer kelingking ungu, namun urung karena gagal fokus dengan warna kulit yang makin gelap. Haha.
kelingking ungu

Wednesday, June 20, 2018

Kok Kurusan?

Lebaran kali ini, pertanyaan paling banyak yang kuterima adalah "kamu kok kurusan?" Harusnya seneng dong yah, tapi makin banyak orang yang nanya kok rasanya jadi annoying ya.

"Diet ya?"
"Kok kurus banget?"
"Mukanya jadi kempot?"
"Kemarin terakhir nggak segini?"

Terus kalau lagi diam tak menyentuh makanan, dibilang "lagi diet kok ya, makanya nggak mau makan." Padahal ya daritadi udah nyemil makanan mulu, hanya saja pas orang lain tak melihat.

Thursday, June 14, 2018

Piket Lebaran


Lebaran sebentar lagi~
Lagi pada ngapain nih di H-1 lebaran ini? Nyiapin kue? Bikin Ketupat? Masak Opor?
Aku sih lagi di kantor, karena hari ini aku dapat jadwal piket.

Sudah menjadi kebiasaan (atau sudah ada aturan) saat libur lebaran tiba, beberapa instalasi di rumah sakit, termasuk Instalasi PDE, mewajibkan personilnya untuk tetap masuk, piket. 

Sedih? Nggak juga. Toh cuma stand by kalau-kalau terjadi masalah.

Friday, June 08, 2018

Apa yang Perlu Dilakukan Saat Emosi Menguasai?

Banyak hal di dunia ini yang tidak sejalan dengan apa yang kita pikirkan dan apa yang kita inginkan. Ketika suasana hati sedang baik, maka kita bisa memaklumi dan menerimanya. Namun sebaliknya, saat suasana hati sedang kacau, ada saja alasan untuk menolak keadaan. Tak seperti yang ku harapkan, seharusnya begini, semestinya begitu, semua hal negatif memenuhi kepala. Kita menjadi emosi dan ingin memaki. Marah, mangkel, kesel akhirnya bersedih meratapi keadaan, "Kenapa semua ini terjadi?"

Lantas apa sih yang perlu kita lakukan untuk menenangkan hati kala emosi dan sedih menghampiri?