Friday, November 30, 2018

Day 11 : Barang yang Dikoleksi di Rumah

Aku tak punya hobi mengoleksi sesuatu. Tapi aku punya kebiasaan mengumpulkan barang dan mari kita sebut saja barang tersebut sebagai koleksi.

Apa saja benda-benda yang aku kumpulkan?

Thursday, November 29, 2018

Day 10 : Pernah Tinggal di Tiga Kota di Tiga Provinsi yang Berbeda

MasyaAllah, jika masih di umur di tahun depan, insyaAllah 27 tahun sudah aku hidup di dunia. Kok mendadak merasa tua ya. Haha. Meskipun belum banyak pengalaman hidup yang ku jalani, setidaknya aku pernah merasakan tinggal di tiga kota di tiga provinsi yang berbeda. Dikit sih ya sebenarnya, tapi sebagai mantan anak perantauan aku bangga pernah melaluinya.

Wednesday, November 28, 2018

Day9 : 5 Blogger Favorit

Mendapatkan tantangan untuk menyebutkan lima blogger favorit, aku merasa kesulitan. Secara kalau blogwalking, biasanya aku melakukan pencarian secara random di Google atau lewat link share di Facebook Blogger Perempuan Network sesuai dengan tema yang ku butuhkan saat itu.


Tak ada blogger yang benar-benar aku tunggu tulisannya. Ya ada sih satu dua, tapi nggak nyampe lima. Haha.

Akan tetapi, demi menjawab tantangan, ini dia 5 blogger favorit versi Wamubutabi;

Tuesday, November 27, 2018

Day8 : 5 Barang yang Selalu di Tas

Aku tipe wanita yang tidak suka bergonta-ganti tas karena biasanya ada saja barang yang ketinggalan saat berganti ke tas yang lain. Dan selama ini aku lebih nyaman menggunakan tas gendong/tas ransel kemana-mana, termasuk untuk pergi kerja. Padahal tas itu juga yang sering dipakai saat pergi ke luar kota. Multifungsi, pokoknya. Tetapi, kemanapun aku pergi, yang terpenting, lima barang ini selalu ada di tas ini;

1. Handphone (HP)
Semua orang tahulah ya gimana kacaunya kehidupan kalau tak bawa HP, bisa mati gaya seharian! Secara sekarang ini interaksinya lebih banyak dengan HP dibanding dengan orang lain. Kita mati-matian menghidupkan komunikasi tapi lawan bicara lebih asyik main HP, ya sama aja bohong. Mending ikutan main HP daripada sakit hati karena tak ditanggapi. Haha. Tapi di luar itu semua, HP memang banyak manfaatnya ya. Hubungi teman, ambil foto, pesan makanan, bayar listrik, cari rute, semuanya bisa dilakukan hanya dengan satu alat saja.

Monday, November 26, 2018

Day7 : 5 Tempat Makan Favorit di Purworejo

Tinggal di Purworejo artinya harus rela meninggalkan semua jenis makanan seperti yang tersedia di kota-kota besar. Tapi tak perlu bersedih karena masih ada versi KW nya yang ... ya, daripada nggak ada atau daripada harus keluar kota seperti Magelang dan Yogyakarta. Tapi soal rasa, tetap enak di lidah kok.

Sunday, November 25, 2018

Day6 : 5 Fakta Soal Diri Sendiri, No. 4 Tak Disangka

HAHA. Judulnya sok clickbait ya, padahal mah biasa aja.

Penasaran nggak sih sama fakta-fakta apa saja yang ada pada pemilik Wamubutabi? Enggak ya? Ya sudah, aku akan tetap membeberkan fakta tentang diri ini. Cekidot!

1. Punya nama yang unik
Tahu kan ya nama lengkapku siapa? Zaitun Hakimiah NS.

Saturday, November 24, 2018

Day5 : Tentang Media Sosial, Pernahkah Pakai Nama Alay?

Berapa jam sehari waktu yang kamu habiskan untuk mengakses media sosial? Kayaknya setiap detik setiap waktu kalau sedang senggang, pegang handphone, pasti yang dibuka media sosial? Bener nggak? Ngaku hayo!

Kalau tidak ada yang mengaku, biar aku saja yang mengakuinya. Rasanya hampa sekali kalau sehari tak buka instagram, facebook, twitter, atau sebangsanya. Padahal bukanya juga hal-hal yang kurang berfaedah, gosip artis misalnya. Dari dulu sampai sekarang media sosial sudah jadi candu ya, bedanya kalau dulu Facebook satu-satunya yang jadi jawara, sekarang lebih banyak ragamnya.

Ngomongin facebook, pernah nggak sih pakai nama alay? Atau sekarang masih pakai? Aku pernah loh, haha. #bangga

Friday, November 23, 2018

Periksa di RSUD Menggunakan Jamkesda

Beberapa waktu yang lalu, aku dimintai tolong tetanggaku untuk mendaftar pemeriksaan di RSUD. Beliau baru saja mengalami kecelakan yang menyebabkan kakinya patah dan ingin kontrol ke poli Ortopedi untuk memeriksakan keadaannya.

Beliau belum mempunyai BPJS, sementara jika menggunakan jalur Umum ybs merasa keberatan karena sekali periksa minimal mengeluarkan Rp 500.000,- untuk obat. Karenanya, oleh masyarakat setempat dibantu diuruskan "jamkesda" karena kondisi keluarganya memang memenuhi syarat. Meski demikian, mereka tetap didaftarkan ke BPJS.

JAMKESDA atau Jaminan Kesehata Daerah adalah program jaminan bantuan pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang diberikan Pemerintah Daerah. Jadi nanti pasien cukup membayar setengah atau bahkan gratis untuk biaya pemeriksaan rumah sakit, tergantung kategori masing-masing.

Day4 : Kenapa Bergabung di Blogger Perempuan Network

Selalu ada proses belajar dalam setiap langkah/keputusan/tujuan yang kita ambil. Misalnya ingin menjadi seorang guru yang profesional, maka ia harus melewati proses belajar bagaimana cara menghadapi peserta didik, menyampaikan materi yang efektif, dan sebagainya. Langkah yang diambil bisa melalui seminar, pelatihan, atau learning by doing yang tentunya dengan ilmu teori yang mendukung.

Begitu pula dengan dunia blogging. Semakin kesini, blog dan blogger nya makin kece dan berkelas. Apalagi mereka yang sudah menghasilkan uang dari blog. Terbesit ada rasa penasaran dan keinginan yang sama. "Kok bisa sih?", "Gimana caranya?", "Kira-kira blogku bisa juga nggak ya?" Itulah yang mendasariku untuk belajar. Belajar bagaimana mengelola blog hingga bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Ku perhatikan dan ku pelajari, mereka, para blogger yang berhasil mengelola blognya dengan baik, tergabung dalam suatu komunitas blogger bernama Blogger Perempuan Network (BPN).

Thursday, November 22, 2018

Day3 : Kenapa Wamubutabi?

Aku memilih 'wamubutabi' sebagai nama blog yang sudah berusia delapan tahun ini. Bagi yang baru pertama kali mendengarnya, pasti akan susah mengejanya, WA-MU-BU-TA-BI. Padahal kalau sudah tahu kepanjangannya, pasti akan mudah mengucapkannya.


Wamubutabi merupakan akronim dari Walau Mulut Bungkam Tangan Bicara. Entah kenapa sewaktu membuat blog langsung kepikiran untuk memberi nama tersebut. Saat menentukan alamat blog (url) pun langsung inisiatif menyingkat nama blog hingga tercipta nama yang ciamik, wamubutabi.

Wednesday, November 21, 2018

Day2 : Tema Blog yang Disukai


Secara pribadi, aku lebih suka menulis blog dengan tema personal life. Bisa kelihatan dari setiap tulisan yang selalu saja bercerita tentang aku, aku, dan aku, ya walaupun kalau mau diperinci bisa saja ku kategorikan dalam tema travel, kuliner, review film atau semacamnya. Tetapi karena belum kuat di satu tema, akhirnya semua tercampur jadi satu.

Tuesday, November 20, 2018

Day1 : Kenapa Menulis Blog

Pada dasarnya aku suka menulis, mungkin lebih tepatnya curhat dalam bentuk tulisan. Dulu suka menulis tangan di buku harian. Begitu kenal komputer, menulisnya pindah ke Microsoft Word. Selanjutnya kenal internet, masih menulis di Microsoft Word. HAHA. Waktu itu internet bagiku masih sebatas tempat bermain facebook dan mengunduh file MP3.

Pada tahun 2010, saat kuliah, disanalah aku mengenal blog untuk pertama kalinya. Serasa menemukan wadah yang pas untuk menulis, meskipun masih bingung bagaimana memfungsikan blog. Akhirnya hanya copy-paste tulisan lama berupa cerpen. Seiring berjalannya waktu, blogku berubah menjadi online diary.
Menulis Blog
Btw, aku punya lima blog. Tiga diantaranya berisi tugas dan materi kuliah, satu murni untuk curhat tak jelas, dan satu lagi blog ini; blog untuk tulisan yang agak serius. Ketebaklah ya blog mana yang paling sering diisi, langsung lihat blog lama yang isinya curhatan semua, subhanallah, bisa bikin geleng-geleng kepala, kenapa dulu nulisnya sepolos itu. *sekarang juga masih polos*

Sampai akhirnya aku merasa lelah mengurus banyak blog. Apalagi di tahun 2013 yang lagi rame-ramenya ada lomba blog, giveaway, dan semacamnya, aku ingin dikenal di satu blog saja. Jadilah aku membesarkan blog ini, Wamubutabi.

Monday, November 19, 2018

#PejuangCPNS2018 : Pelaksanaan Tes SKD CPNS 2018

Tes SKD CPNS 2018 sudah usai ya dan kurang dari 10% secara nasional yang lulus dari passing grade (PG) yang sudah ditetapkan. Aku termasuk dalam 90% yang tidak lulus karena tidak memenuhi nilai PG. 

via asn.bantulkab.go.id
Seperti kebanyakan orang, aku gagal di TKP (Tes Karakteristik Pribadi), pun secara kumulatif total nilaiku rendah, lebih rendah dibanding saat Tes CAT masuk ke rumah sakit, tempat kerjaku saat ini. Sedih sih tapi mungkin memang belum rejeki. Aku juga merasa perjuanganku tak seberapa, jadi tak begitu down saat aku harus gagal.

Aku mendapat jadwal di tanggal 8 November sesi I jam 06.30 WIB. Sesampainya di lokasi tes, para peserta sudah berdatangan. Sekitar pukul 07.00 WIB panitia mulai memandu jalannya tes.

Panitia memberikan perhatian khusus bagi ibu hamil dan peserta yang sakit. Bangku paling depan dikhususkan bagi mereka agar tidak antri registrasi terlalu lama.

Prosedur pelaksanaan tes TKD
1. Mengisi daftar hadir / absensi rangkap dua.

2. Pengesahan kartu tanda peserta dengan menunjukkan kartu tanda peserta yang sudah diunduh dari web dan KTP. Selanjutnya tangan peserta akan dicap tanda registrasi.

3. Pembagian PIN peserta yang digunakan sebagai password aplikasi CAT.

4. Penitipan tas/barang bawaan.

5. Menunggu registrasi semua peserta.
Disini disediakan dispenser dan gelas plastik bagi peserta yang ingin minum. Dan lagi-lagi, ibu hamil diberikan prioritas untuk duduk di bangku depan, selanjutnya peserta wanita, dan yang paling belakang diisi peserta pria.

Para peserta diberi kesempatan untuk pergi ke toilet dan juga bagi para peserta yang disakunya masih ada barang-barang seperti kunci, uang, harap dititipkan ke panitia. Pokoknya yang kita bawa/pegang hanyalah kartu ujian, KTP, dan kartu penitipan barang.

6. Cek fisik / badan sebelum memasuki ruangan.

7. Mengerjakan soal ujian.

Begitu 'Mulai Ujian' aku langsung menuju soal TKP karena begitulah strategi dari orang-orang yang sudah mengikuti soal ujian sebelumnya. Diusahakan sekali baca soal, langsung jawab.

Begitu selesai, menuju TWK di soal nomor 1. Soalnya mirip dengan soal PPKn saat sekolah dulu. Seingatku tak ada soal pasal atau UUD yang keluar. Sejarah pun hanya keluar satu soal. Selebihnya pengaplikasian Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sejujurnya aku lemah dengan soal model begini, ketika jawaban yang satu dengan yang lain mirip-mirip. Mending sekalian aja keluar pasal maupun Tap MPR, agar kelihatan benar siapa yang belajar dan siapa yang tidak.

Lanjut ke soal TIU, lagi-lagi aku merasa lemah karena kebanyakan soal mengandalkan logika, bukan hitungan. Apalagi model soal gambar macam psikotes, agak susah karena mencocokkan gambar tapi harus scroll mouse ke atas ke bawah.

Pada intinya, semua soal tak susah, hanya aku lemah dalam mengerjakannya. Buktinya ada banyak yang mendapatkan nilai tinggi (meski tak lolos PG), sementara aku harus puas di angka 328 secara kumulatif.

Lagi-lagi, aku hanya bisa berpikir positif bahwa CPNS tahun ini belum jadi rejekiku. Meski ada isu akan ada perangkingan bagi peserta yang tidak memenuhi PG, aku tidak terlalu berharap. Dengan nilai 328 aku tidak percaya diri bisa masuk 6 besar dari 299 orang yang mendaftar. Allahu 'alam.

Cerita #PejuangCPNS2018 rasanya harus ku sudahi sampai disini karena suamiku bernasib sama denganku. Hoho. Tak apa, rejeki sudah ada yang mengatur, tetap berusaha dan berdoa!

Bye!

Monday, November 12, 2018

#PejuangCPNS2018 : Pengumuman Tes Administrasi

Tanggal 21 Oktober adalah waktu yang dinanti-nanti bagi para #PejuangCPNS2018 karena hampir semua instansi akan mengumumkan hasil seleksi administrasi. Aku dan suami pun demikian, berkali-kali mengecek website untuk melihat hasilnya. 

Aku sih percaya diri ya bisa lolos, tapi kalau suami, kok aku agak ragu ya. Pasalnya dia tidak mengumpulkan foto saat penyerahan berkas pendaftaran.

Baca : #PejuangCPNS2018 : Penyerahan Berkas Pendaftaran 

Thursday, November 08, 2018

Week 18 : USG 2 Dimensi

Semenjak BPJS mengeluarkan aturan baru terkait rujukan berjenjang, yang mana dari Faskes I harus ke Rumah Sakit tipe C/D, baru bisa ke Rumah Sakit tipe B, aku tak bisa lagi minta rujukan untuk periksa kehamilan di rumah sakit tempatku bekerja, tak bisa lagi menunggu antrian sambil bekerja di ruangan. 

Aku pun memilih rumah sakit tempat dimana dokter yang sama praktek. Sebenarnya aku kurang sreg dengan dokter ini, tapi teman-temanku menyarankan dokter tersebut, pun suamiku sepertinya sudah yakin dengan dokter itu. Okelah.

Aku pergi ke rumah sakit hari Rabu, 07 November 2018, sehari sebelum ikut tes CPNS. Pukul 12.30 WIB aku ijin meninggalkan pekerjaan. Aku sudah mendaftar via WhatsApp, jadi sampai rumah sakit, menuju loket, langsung tanda tangan SEP (Surat Eligibilitas Peserta) BPJS, tanpa harus antri berkepanjangan. Selanjutnya aku diminta ke ruangan untuk cek tekanan darah dan menyampaikan keluhan.

Tuesday, November 06, 2018

Pengalaman Tersengat Kalajengking

Malam itu (04/11) aku tidur lebih awal. Sekitar pukul 20.30 WIB, aku dan suami sudah terlelap. Tidak ada hal anel yang terjadi hingga pukul 22.00 WIB aku terbangun tiba-tiba, benar-benar terjaga. Punggung tangan kiriku terasa sakit, seperti disengat lebah dengan kekuatan ekstra. Ku lihat sekitarku, hanya ada handphone dengan kondisi menyala karena sebelum tidur aku memutar YouTube offline. Apa iya aku kesetrum handphone? Emang bisa nyetrum? Tapi rasanya lebih seperti disengat lebah.

Aku ambil handphone dan menyalakan senter. Ku bolak-balik bantal, tak ku temukan apapun. Kira-kira hewan apa yang mengigit tanganku? Semut? Serangga? Kok nggak ada jejaknya sama sekali. Masih penasaran, ku nyalakan lampu kamar. Ku coba lihat sekali lagi, tak ada satupun hewan di atas kasur. Biasanya kan kalau lebah habis menyengat, dia akan terkapar tak berdaya. Ini tak ada satupun, bahkan semut pun tak ada. Mau bangunin suami juga mau cerita apa? Tak ada barang bukti sama sekali. Akhirnya ku tahan rasa sakit dan mencoba tidur kembali.

Friday, November 02, 2018

#PejuangCPNS2018 : Penyerahan Berkas Pendaftaran

Pada akhirnya suami mendaftar instansi Pemerintah Kabupaten Bantul. Itu artinya dia harus mengirimkan berkas secara langsung ke Rumah Dinas Sekretaris Daerah. Sebagai istri yang baik, aku ikut nganterin dong. Hihi. Rencananya kami akan kerja dulu, nanti sekitar jam 10.00 WIB, kami ijin.

Rabu (10/10), kami sudah mempersiapkan berkas-berkas, pokoknya nanti langsung otw Bantul, tanpa harus balik ke rumah. Tapi di kantor, aku baca ulang persyaratannya dimana pelamar harus menunjukkan asli ijazah dan transkrip nilai. Walaaaaahhh, itu belum dibawa. Ternyata kami kurang lengkap persiapannya.