Kami disambut oleh seorang wanita tua. Orang dirumah ini memanggilnya 'lemper'. Dia nenek dari temanku. Tak lama kemudian, seorang pria menyusul menemui kami. Mbah Min, suami dari lemper. Ah, dia terlihat muda. Belum pantas dipanggil kakek.
Monday, November 30, 2015
Pengalaman Pergi ke Pati (Part 2)
Kami disambut oleh seorang wanita tua. Orang dirumah ini memanggilnya 'lemper'. Dia nenek dari temanku. Tak lama kemudian, seorang pria menyusul menemui kami. Mbah Min, suami dari lemper. Ah, dia terlihat muda. Belum pantas dipanggil kakek.
Pengalaman Pergi ke Pati (Part 1)
Friday, November 20, 2015
Foto
No picture = hoax
Pernah dengar orang mengatakan hal tersebut? Yang artinya jika kita mengatakan atau menuliskan sesuatu tanpa disertai foto, maka kita dianggap menyampaikan sesuatu yang omong kosong, tidak terbukti. Misalnya, kita update status di sosial media; lagi makan bakso di tempat X. Masak ada lalat tepar diantara bakso gue.
Tentunya orang akan lebih percaya jika si pembuat status menyertakan foto bakso yang dimakannya. Hal seperti ini tidak merepotkan karena jaman sekarang ini handphone sudah berubah menjadi smartphone. Dimana pun kita berada, kita bisa mengambil foto sesuka hati kita. Bahkan tak jarang foto full face wajah kita pun tersimpan banyak di handphone dan kita share ke berbagai media sosial.
Nah, terkait dengan foto-foto ini, baru saja aku menemukan seseorang update status di facebook dengan menampilkan foto dia yang selfie di depan makam saudaranya yang meninggal. Dalam hatiku "pantaskah kita mengupload foto seperti itu? Haruskah ketika saudara kita meninggal, kita perlu posting foto tubuhnya yang terbujur kaku?"
Monday, November 16, 2015
Masih Ada Orang Baik
Miris rasanya jika kita mengikuti berita sekarang ini. Baik berita nasional maupun mancanegara, semuanya menampilkan tindak kriminal, seakan tak ada habisnya. Apakah semua orang di dunia ini sudah melupakan nilai moralitas? Mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan di atas segalanya? Kalaupun jawabannya 'iya', aku percaya masih ada orang baik yang peduli terhadap sesama.
Seperti halnya kejadian yang ku alami kemarin siang. Aku dalam perjalanan pulang dari kuliah on site. Siang itu aku motoran sendirian. Jalanan tidak terlalu padat. Lancar. Semua aman. Hingga di perempatan lampu merah, tiba-tiba motorku berhenti. Aku coba stater. Gagal. Dua kali. Gagal. Aku mulai panik. Jika motor ini tak nyala hingga lampu berubah menjadi hijau, maka habis-lah aku karena semua orang akan membunyikan klakson, apalagi posisiku di paling depan. Sebelum itu terjadi, aku memutuskan untuk menepi. Setidaknya kalau motorku belum nyala, aku sudah berada di tepi jalan. Saat aku mau menuntun motorku, tiba-tiba bapak di sebelah motorku berbicara dengan orang yang diboncengnya. "Cepat bantuin selah!" Orang yang disuruh terlihat bingung, namun melihatku panik, dia sadar apa yang harus dia lakukan. Dia men-jagang (standart dua) motorku --hal yang tak bisa ku lakukan-- dan men-selah motorku hingga kembali menyala.
Ku ucapkan terima kasih dan kedua bapak tadi berlalu seiring lampu yang berubah warna menjadi hijau.
Terima kasih ya Pak atas kepedulian kalian, semoga senantiasa sehat dan selamat dimanapun kalian berada :)
Thursday, November 12, 2015
[Review] Toshokan Senso - Library Wars
cover |
[Review] Kamisama no Iu Toori - As the Gods Will
cover |