Tuesday, April 28, 2015

Basa-Basi Basi

Akhir-akhir ini aku bosan mendengar basa-basi yang begitu basi dari orang-orang. Basa-basi itu tak lagi menghangatkan, namun justru menyebalkan.

Ketika ada teman ada yang mau melakukan lamaran, mengadakan pernikahan, sontak semuanya bertanya, "Kalau kamu kapan?" "Kapan nyusul?" "Kapan nikah?"
Itulah yang ku sebut basa-basi basi.

Bukan karena pertanyaan itu tertujukan untukku. Namun, sesama mereka yang belum menikah pun saling melakukan basa-basi itu. Basi nggak sih?

Setiap orang tentunya ingin menikah. Tapi, kapan mereka menikah, mereka punya pertimbangan masing-masing. Yang sekarang belum menikah bukan berarti dia tidak menginginkan sebuah pernikahan, bukan berarti dia tidak memikirkannya. Kitanya saja yang tidak tahu.

Jadi, berhentilah berbasa-basi seperti itu. Aku justru lebih suka tiba-tiba mendengar/mengirim kabar pernikahan tanpa didahului dengan kehebohan 'kapan nikah?' Ayolah, bukankah jodoh urusan yang di Atas ;)

Sunday, April 26, 2015

Pintu Kemana Saja Doraemon. Perlukah?

Aku ingin kesini.
Aku ingin kesitu.
Ingin kesini, Ingin kesitu,
Banyak sekali.

Aaaaaaaakkk... Gemes nggak sih lihat tanggal merah di kalender. Rasanya ingin traveling kesana, kesini, ke semua tempat yang belum pernah disinggahi. Namun, apa daya, ketika banyak waktu tersedia, dananya tidak ada. Miris.

Sempat terlintas di pikiran, enak kali ya punya Pintu Kemana Saja milik Doraemon. Pengen kesini tinggal buka pintu. Pengen kesitu tinggal pintu. Tapi benarkah itu menyenangkan?

Ku rasa tidak. Perjalanan berjam-jam menuju tempat yang diinginkan termasuk bagian yang menyenangkan. Karena pada dasarnya, segala sesuatu yang instant itu tidak baik. Coba kamu pilih satu dari keadaan berikut.
1. Kamu pejamkan mata, tiba-tiba kamu sudah ada di pantai Sanur.
2. Kamu naik pesawat, turun di bandara Ngurah Rai Bali, dilanjutkan naik travel, menuju pantai.
3. Kamu naik kapal, merapat di pelabuhan, lanjutkan perjalanan menuju pantai.

Apakah pilihan pertama menyenangkan? Mungkin sekali dua kali seru. Hemat biaya pula. Namun, bukankah dengan naik pesawat/kapal/kendaraan apapun kita mendapatkan pengalaman yang lebih. Kita bertemu dengan banyak orang, melihat mereka, mengamati mereka, mengambil pelajaran dari mereka semua. Sungguh menyenangkan.

Monday, April 20, 2015

Jika Hukum Matematika Berlaku

"Musuh dari musuhku adalah teman"

Jika hukum matematika berlaku, maka akan muncul beberapa pernyataan sebagai berikut.
Musuh dari temanku adalah musuh.
Teman dari musuhku adalah musuh.
Teman dari temanku adalah teman.

Apakah semua itu berlaku dalam kehidupan kita?

Jika yang dimaksud sebagai musuh adalah mereka yang berbuat kerusakan dan mengajak pada kejahatan, mungkin bisa diterapkan pernyataan-pernyataan di atas. Sayangnya, hari ini banyak orang memandang musuh sebagai orang yang yang tak disukainya, entah karena perasaan iri, dengki, atau mungkin dendam. Misal si A menganggap B sebagai musuhnya karena bagi si A, orang seperti B itu menjengkelkan.

Jika hukum matematika berlaku, maka semua teman si B adalah musuh bagi si A. Apakah itu adil bagi teman si B? Lantas, bagian mana yang harus diperbaiki agar semuanya menjadi teman?

Wednesday, April 08, 2015

Kare No Namae Wa Yo_ta-kun Desu

Akhir-akhir ini, tiap kali aku buka laptop dan terhubung ke internet, ada satu web yang selalu aku buka, yaitu
Kalian tahu apa itu SMULE ?

Bagi kalian yang punya smartphone, suka menyanyi dan juga suka karaokean, sebaiknya kalian mengenal aplikasi bernama Sing! Karaoke by Smule. Aplikasi tersebut memungkinkan penggunanya berkaraokean dengan bebas dimana saja.

Monday, April 06, 2015

Selamat Ulang Tahun

Happy Birthday to Me..
Happy Birthday to Me..

Hihi..
Tak terasa umurku telah bertambah menjadi dua puluh tiga tahun. Secara hitungan matematika, umur ini bertambah, namun secara jatah hidup, umur ini berkurang. Kematian rasanya semakin dekat. Semoga sebelum ajal datang, aku masih bisa memberikan 'value' bagi orang-orang di sekitar.

Terima kasih teman-teman untuk semua ucapan dan doanya, baik secara langsung maupun via sosmed. Hontoni arigatou.

Saturday, April 04, 2015

Goes to BTR

Aku suka berpetualang. Dan bagiku, berpetualang tak harus pergi ke tempat wisata di suatu daerah. Berpetualang versiku yaitu mengunjungi tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Apapun pendapat orang mengenai tempat tersebut, akan tetap menarik saat pertama kali mengunjunginya. Setidaknya aku punya cerita bahwa aku pernah kesana.

Sama halnya saat long weekend di awal April tahun ini. Jujur saja aku bingung bagaimana aku harus menghabiskan libur panjangku kali ini. Mau pulang kampung, pertengahan Maret kemarin aku baru saja pulang. Mau travelling, banyak teman-teman yang pulang menemui sanak saudaranya. Aku pun memikirkan bagaimana caranya agar 3 hari libur ini, aku tidak hanya diam diri di kosan, mengerjakan tugas kuliah dengan diselingin nonton drama Jepang. Ouch. It is so bored. Tsumaranai, desu yo.

Thursday, April 02, 2015

Berhijablah Wahai Muslimah

Aku bekerja di lingkungan yang didominasi oleh para pria. Sebagian sudah menikah, punya anak, dan sebagian yang lain masih melajang. Namun, mereka semua adalah pria dewasa normal.

Karena mayoritas adalah kaum pria, maka mereka merasa bebas untuk menunjukkan sisi ke-normal-an mereka. Ditambah lagi, sebagian rekan kerja yang wanita sudah banyak yang berkeluarga. Jadilah obrolan dan bercandaan mereka sedikit nakal. Mata mereka 'berbicara'.

Ketika ada tamu wanita dengan pakaian yang mencolok dan terlihat seksi, maka mereka pun tak ada habisnya membicarakan tentang wanita tersebut. Wajah mereka pun terlihat mupeng.

Hadeh. 

Suami Impian

Beberapa waktu yang lalu aku pernah menuliskan komponen-komponen Rumah Impian. Kali ini aku ingin menuliskan kriteria-kriteria Suami Impian, mumpung belum ketemu jodohnya. Siapa tahu, saat menulis ini, Alloh mengabulkan impian-impian yang telah dan akan kita tuliskan.
Berikut hal-hal yang aku harapkan dari suamiku kelak:

1. No Smoking
Bagiku, pria dengan sebatang rokok menyala di tangannya, tingkat ke-keren-annya berkurang 80%. Setampan apapun dia, kalau dia seorang perokok ketampanannya menghilang seperti asap dari rokok yang dihisapnya. 

Aku tak membenci perokok, tapi aku tak menyukainya. Aku tak ingin membahas dari sisi kesehatan. Semua orang tahu kalau merokok akan merusak kesehatan. Mungkin tidak sekarang, tapi di masa tuanya mungkin penyakit pernapasan akan segera menggerogoti tubuhnya. Dari sisi keuangan juga pasti semua orang tahu, daripada beli rokok mending uangnya buat beli permen anak. 

Aku tak suka perokok karena (maaf) bau badannya. Pernahkah kau dekat-dekat dengan para perokok? Betahkah kau lama-lama disampingnya? Maaf, tapi meskipun Anda memakai parfum, aroma rokok masih tercium dari badan Anda. 

2. Can Drive a Car
Kriteria ini tak wajib tapi penting. Aku ingat Budhe pernah berkata, "Anak-anak Budhe, Budhe suruh belajar nyetir mobil. Biar kata nggak punya mobil, yang penting bisa nyetir. Jadi kalau kemana-mana cukup sewa mobil, ga perlu sewa sopir." Dan aku pikir, omongan Budhe ada benarnya.

Aku membayangkan kelak kalau suamiku bisa menyetir mobil, nantinya bisa gantian dengan Mas Ipar kalau pergi kemana-mana. 

3. Menikmati Hidup = Tidak Pelit + Tidak Boros
Pernah ketemu orang yang pelitnya setengah mati? Orang yang mindsetnya "ngapain sih bantuin orang lain, buat diri sendiri aja susah". Duh, justru yang susah kalau ketemu orang seperti ini. Bisa-bisa untuk beli mainan anak harus mikir ribuan kali. Aku suka dengan pria yang nyah-nyoh. Apapun yang dia miliki saat ini, dia rela berbagi dengan sesama. Tanpa harus berpikir panjang, dia mau membantu yang lain. Tidak hanya berupa uang, tapi mungkin dengan waktunya maupun tenaganya. Meski demikian, ia tak akan boros hingga lupa memikirkan dirinya sendiri.