Jatuh

Friday, November 03, 2017
Pletaaaaakkkkk

Sebuah handphone terlempar dari motor yang dikendarai persis di depan motorku yang sedang melaju.

"Mbaaaaakkk... " panggilku. Ku bunyikan klaksonku juga, berharap si pengendara motor berhenti atau setidaknya menengok ke belakang. Ternyata tidak, motor itu tetap berjalan, meninggalkan area tempat handphonenya terjatuh tanpa terasa. Mbak si pengendara motor pasti tidak sadar kalau hape nya sudah hilang.

Aku menghentikan motorku. Ku suruh adikku mengambil hape yang tergeletak. Adikku yang tahunya itu adalah hapeku yang terjatuh langsung mengambilkannya untukku. Meski disekitar sana banyak orang, mereka mungkin juga tak menyadari kalau itu hape dari mbak pengendara motor yang sudah pergi menjauh.

via pixabay.com
Hape itu sekarang ada di tanganku. Ingin ku kejar mbak si pengendara motor, tapi dia sudah hilang kemana. Akhirnya aku memutuskan untuk....  ke polsek terdekat. Sejujurnya aku takut ya, nanti malah diinterogasi panjang lebar. Aku baru sekali ke polsek, itu pun untuk urusan pembuatan SKCK. Selain itu aku tak tahu apa saja yang bisa dilakukan di polsek.

Sesampainya di polsek, aku ceritakan kejadiannya. Polisi itu mengambil selembar kertas. Ku pikir aku harus membuat berita acara. 'Duh kok ribet ya!' batinku.

Ternyata tidak, oleh pak polisi aku hanya disuruh menuliskan identitas ku.

"Ini hapenya mati. Saya charge dulu ya Mbak. Kalau pemiliknya nelpon kesini, nanti akan saya sampaikan kalau Embak yang sudah menemukan."

"Jarang lho ada orang baik kayak Embak." Aku mendapat pujian dari pak polisi. Hehe.

Aku pun segera beranjak dari polsek itu.

Sore harinya, aku ditelepon oleh nomor yang tak dikenal. Ku angkat, ternyata si pemilik hape yang ku temukan. Syukurlah hape itu sudah kembali ke si empunya. Di seberang sana, dia mengucapkan banyak banyak terima kasih karena telah menemukan hapenya. Dan sebagai ucapan terima kasih, dia mengirimiku pulsa sebesar Rp.  100.000,- Ya Alloh, padahal aku melakukannya secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun. Ahh~ yang namanya rejeki ya, bisa datang dari pintu mana saja.

Kau tahu apa yang membuatku bahagia dari kejadian ini? (bukan berarti aku mendoakan keburukan untuk orang lain). Bukan karena dipuji pak polisi, bukan karena pulsa gratis yang ku terima, tetapi aku merasakan kelegaan dari si pemilik  hape saat mengetahui bahwa hapenya tidak jadi hilang.

Aku pernah kehilangan hape, jadi aku tahu bagaimana rasanya. Pikiran kacau, hati tak karuan, cemas, takut. Ketika mencoba menghubungi nomor hape, ternyata tidak sambung, direject, maka bisa dipastikan hape itu takkan kembali. Tapi, pada kasus hari ini, ketika Mbak si pengendara motor itu menelpon hapenya, termyata ada yang mengangkat, memastikan bahwa hapenya aman, dan bisa diambil, tentu dia akan sangat sangat merasa lega. Rasa "deg" saat sadar hape hilang akan runtuh seketika.

Aku nggak tahu sih apakah dia benar-benar sebahagia itu saat menemukan kembali hapenya. Tapi, satu yang pasti, dia mengucapkan terima kasih karena hapenya sudah kembali di tangan, tak jadi hilang.

Ah, senangnya bisa bantu orang hari ini. Semoga semakin banyak kebaikan yang bisa diberikan agar kebaikan itu cepat atau lambat, akan kembali pada diri kita, dalam bentuk apapun. Aku percaya itu!

2 comments:

  1. Kakak hebat! Aku bangga dengan kakak :)
    huwehehhe xD /apaan sih

    Tapi aku juga pernah ngerasain sendiri sih, diberi imbalan ketika melakukan sesuatu yang ikhlas. Imbalan itu emang bikin senang, tapi kesenangan tersier [?]. Karena kebahagiaan primer adalah ketika orang yang kita tolong itu bahagia atas pertolongan kita xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe.. iya bener kak.. rasanya seneng kalau bisa menolong orang lain :)

      Delete

Terima kasih telah mengunjungi Wamubutabi :)
Silahkan tinggalkan jejak ^^

Powered by Blogger.